Mulai Merasakan Cemburu

1K 47 4
                                    

Party The King and Queen of Youtubers sangat megah dan begitu ramai. Pak Naresh, Jean, dan Niki telah tiba. Mikha dan Aya juga menyusul mereka tidak begitu lama.
"Sudah sampai." Mikha melihat Aya yang masih menunggu penjelasan Mikha, sedangkan Aya masih saja memperhatikan setiap detail gaun yang Mikha berikan untuknya. "Benar sih, ini gak ada bedanya. Hobby banget buat orang penasaran ishhh!" ketus Aya. Melihat Aya, Mikha hanya tersenyum di balik wajahnya yang berusaha bersikap dingin.
"Ayo, mereka udah nunggu kita," ajak Mikha. Senyum di wajah lelaki itu terus terpancar, kecuali Aya melihatnya, ia segera mengubah ekspresinya menjadi begitu dingin. Walaupun kesehariannya tidak seperti demikian, Mikha tetap melakukannya.
"Kok baju kamu udah sebersih itu?" tanya Jean heran.
"Iya ya," tambah Niki.
"Iya, ini tiba-tiba turun aja gitu dari langit, katanya dari pangeran kesiangan," jawab Aya
Pak Naresh tersenyum kecil melihat tingkah Mikha dan Aya. Ia mengetahui gaun itu memang ada dua karena sebelumnya ia juga melihat gaun itu ketika ia dan Jean ke mal bersama.
"Pak Naresh ... Pak Naresh ... Pak Naresh ...." Beberapa orang lainnya menyambut kedatangan Pak Naresh, ternyata begitu banyak para artis YouTube yang mengenalnya. Ia memang salah satu youtuber terkenal, maka tidak heran jika banyak orang mengenalnya.
Semua yang menghadiri pesta The King and Queen of Youtubers ini sangat menikmati setiap acara yang berlangsung. Mereka menampilkan beberapa hiburan, dimulai dari stand up comedy, bernyanyi, dan masih banyak lainnya. Semua yang menghadiri pesta tampil begitu mewah dan berkelas hingga satu pun dari mereka tidak ada yang merasa tidak percaya diri. Pak Naresh bahkan memperkenalkan Jean sebagai pasangannya, hal ini tentu saja membuat Jean merasa bahagia. Sementara Aya hanya bisa berimajinasi jika dirinya dan Mikha ada di situasi Pak Naresh dan Jean saat ini. Membayangkannya saja sudah membuat Aya tersenyum dengan sendirinya dan tidak menyadari keadaan di sekelilingnya.
"Aya! Aya!" panggil Mikha.
"Ah?" Gadis itu segera menepis lamunannya.
"Mikirin apa? Bertemu pangeran?" tanya Mikha tersenyum tipis.
Mikha tidak bisa lagi menahan tawanya melihat Aya yang sangat lucu.
"Pak Naresh? Pak Naresh, kan?"
"Hei, Deon? Benar ini, Deon, kan?"
"Iya Pak, wah apa kabar?"
"Waah, kabar baik dong tentunya, kamu sendiri gimana?"
"Seperti Pak Naresh lihat sendiri"
"Ternyata kamu juga di sini?"
"Iya Pak, aku ikut sama teman doang."
"Kamu kenal dia?" tanya Mikha kepada Aya."
"Eggak, aku baru lihat."
"Oh kirain tim lama Daily."
"Gak tau juga. Eh, aku ke toilet bentar, ya."
"Mmm."
Mikha merasa bahwa Deon mempunyai maksud lain ketika ia selalu mencuri pandang ke arah Aya.
"Pak Naresh, aku ke toilet bentar, ya," ucap Deon meminta izin.
"Ok, ok, silahkan."
Mikha semakin jelas tidak bisa menutupi rasa curiganya terhadap Deon. Ia memutuskan untuk mengikutinya.
"Mikha? Kamu mau ke mana?"
"Toilet bentar, Pak."
"Orang-orang pada kenapa? Mendadak jadi langganan toilet," batin Niki.
Mikha dan Deon sudah berada di ruangan yang sama, tepat di depan cermin yang ada di toilet pria.
"Kamu Mikha, kan?"
"Ternyata kamu tau nama aku."
"Aku selalu ngikutin Daily Entertainment."
"Oh gitu?"
"Mmm, yakin kamu gak suka sama Aya? Kalau aku jadi kamu, sih, merasa beruntung banget bisa disukai sama cewek seperti Aya "
"Apa hal ini juga masuk ke dalam daftar urusan kamu, ya?"
"Yaa nggak, sih, saran doang, Bro." Deon menepuk bahu Mikha bersikap sok akrab.
Tanpa berkata sepatah kata pun, Mikha melepaskan tangan Deon dan meninggalkannya. Mikha bertemu dengan Aya di depan pintu utama toilet setelah Aya keluar dari toilet wanita.
"Mikha?"
"Ayo," ajak Mikha.
"Hallo, kamu Aya, kan?" sapa Deon ikut nimbrung
"Mmm, iya."
"Udah, ayo," ajak Mikha.
Pesta akan segera berakhir, tim Daily Entertainment segera meninggalkan tempat dan saling berpamitan satu sama lain dengan penuh bahagia. Sebelumnya, Niki datang bersama Pak Naresh dan Jean. Namun, saat akan kembali ke apartemen, Niki ikut bersama Mikha dan Aya.
***
"Aya, Aya, lihat! Lucu, kan?" Niki menunjukkan fotonya bersama Aya sewaktu di pesta.
"Ih, iya, lucu banget."
"Oh iya, kok kalian gak pernah foto berdua? Satu pun aku gak pernah lihat foto kalian berdua."
Mendengar pertanyaan Niki, Mikha dan Aya hanya saling menatap sejenak dan dibuyarkan kembali oleh pertanyaan Niki selanjutnya. "Haaa, Mikha kamu juga suka, kan, sama Aya?"
Mikha kembali diam dan hanya fokus mengemudi. Aya masih menunggu Mikha mengeluarkan jawabannya, begitupun dengan Niki.
"Diam berarti iya. Ya udah, sih, kalian, tuh, udah cocok banget," tambah Niki.
"Niki, bukannya kamu sahabatan sama Alley udah lama, ya? Kok malah—" Ucapan Aya yang belum selesai tiba-tiba terpotong.
"Malah ngedukung kalian? Gitu?" Niki menyambung ucapan Aya.
"Mmm."
"Ya realistis aja, sih, feel kalian itu udah pas banget, chemistry kalian tuh kayak gimana, ya, ngejelasinnya? Udah deh intinya kalian, kan, udah lebih dulu sama-sama, susah senang sama-sama, ngonten sama-sama. Aku bukannya gak peduliin Alley, tapi gak mungkin juga, kan, maksain Mikha suka sama Alley? Gak mungkin juga, kan, Mikha ketemu kamu dulu, tapi sukanya sama Alley yang baru dia kenal. Apalagi aku gak mau netizen malah nge-judge Alley yang gimana-gimana. Aku udah sahabatan lama sama dia. Tapi aku netral, sih, mau temenan sama siapa aja."
"Kamu sayang banget, ya, sama Alley?"
"Mmmm iya, kalau menurut aku yang udah lama bareng dia, Alley tuh anaknya baiiikkk banget, ini aku gak bilang dia baik karna dia sahabat aku, nggak. Tapi ini memang apa yang aku jalanin itu yang aku rasa. Aku juga bingung baru kali ini dia kekeh banget ngejar cowok padahal, kan, dia tau kalau kalian berdua itu udah dekat banget."
"Gitu, ya?"
"Mmm"
"Kalian lapar gak?" tanya Mikha mengalihkan pembicaraan.
"Lapar." Niki dan Aya menjawab serentak.
"Ya udah, kita makan di tempat biasa."
Setelah keluar dari mobil, beberapa fans menghampiri mereka dan meminta foto bersama. Dengan senang hati, Mikha, Aya, dan Niki melayani fans-fans mereka. mereka kemudian mulai memilih tempat dan memesan makan. Waktu yang begitu singkat dapat membuat Aya dan Niki menjadi begitu dekat dari sebelumnya.

BUTTERFLY (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang