Bab 1 : Surat Suara dan Kerusakan Protofon

2.6K 100 6
                                    

Catatan:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Catatan:

Ada perubahan cerita dari drama. Soo-Chul tidak jatuh dan meninggal di Rumah Sakit. Il-Ha menyelamatkannya tepat waktu. Sehingga mereka pulang dengan keadaan utuh kembali ke Rest Area. Namun, kecurangan suara kemudian diketahui oleh Soon-Yi dan Na-Ra setelah mereka berlari menghampiri suara tembakan dari laras panjang Il-Ha, dan kertas suara terjatuh dari kantung celana Soo-Chul.

...

Tim pencari kelas 3-2 yang hari ini bertugas mencari persediaan dan obat-obatan telah kembali. Mereka kembali dalam keadaan hening. Menimbulkan tanya dari anggota kelas 3-2 lainnya.

"Ada apa ini? Kenapa wajah kalian seperti itu?" Ha-Na membuka keheningan. Wajahnya bingung menatap ekspresi teman-temannya yang tidak biasa.

"Hei, Kwon Il-Ha, ada apa ini?" Bo-Ra menimpali. Il-Ha hanya diam.

"Teman-teman, ada yang harus kita bicarakan." Soon-Yi dengan mata berkaca-kaca dan tatapan tajam berkata penuh penekanan.

Ia kemudian melangkah memecah kerumunan teman-temannya. Berjalan menuju ruang tengah. Tempat mereka biasa berdiskusi. Semua kemudian mengikutinya.

Saat semua sudah berkumpul, Soon-Yi melangkah ketengah. Ia kemudian mengangkat secarik kertas dari kantungnya.

"Kalian lihat ini? Ini kertas suara milikku ! Tapi aku menemukan ini jatuh dari kantungnya !" Soonyi menunjuk tegas Soo-Chul. Lelaki itu diam dan menghela napas berat.

"Hei, Lee Soon-Yi, apa maksudmu?!" Hee-Rak tak paham maksud gadis yang nampak menahan amarahnya itu.

"Do Soo-Chul, kenapa kau diam?! Cepat katakan kalau kamu memanipulasi voting !" Soon-Yi memojokkan. Sementara anak lain nampak sangat terkejut. Heerak menghampiri Soon-Yi dan merebut kertas dari gadis itu.

"Apa?" " Manipulasi" semua saling memandang, tampak kaget dengan apa yang mereka dengar.

"Soo-Chul, apa itu benar?" Young-Shin menatap Soo-Chul. Lelaki itu tak menjawab, ia pun menghindari tatapan temannya itu.

"Hei, jadi itu benar?! Soo-Chul, Sial ! kau gila?!" Jun-Hee berucap kesal pada lelaki itu.

"Yoo-Jung, kau tahu soal ini?" Heerak menelisik pada gadis yang merupakan ketua kelas itu.

Yoo-Jung diam.

"Apa ini?!" Hee-Rak tertawa sinis. "Kau sungguh tahu? Sial!" Heerak kemudian meremas kertas ditangannya, dan melemparkannya dengan kasar ke Yoo-Jung.

"Woo Hee-Rak ! jangan kelewatan !" seru Tae-Man.

"Kau membelanya? Kau juga terlibat ya, Tae-Man?" balas Hee-Rak sarkas. "Apa?!" Tae-Man mengernyit.

"Sabar, sebentar teman-teman." Deok-Joong mencoba menenangkan.

"Ada yang ingin kami sampaikan juga." ujar Ha-Na. Ia kemudian menatap Jun-Hee dan Dook-Jung sejenak. Ketiganya tampak bingung sebentar, sampai akhirnya saling menunduk memberikan sinyal setuju.

Duty After School : The Alternate EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang