Bo-Ra mulai berjalan bersama Il-Ha. Lelaki itu nampak diam. Matanya awas menatap sekitar. Gadis itu menatapnya sesekali.
"Kau tadi bicara dengan Kim-Chi? Ada apa?" tanya Bo-Ra. Il-Ha menatapnya. "Aku tadi melihatmu berlari bersamanya saat akan foto bersama." tukas Bo-Ra seakan bisa membaca pikiran lelaki itu.
"Bukankah lebih ajaib dirimu? Dengan No Ae-Seol? Kau selalu membencinya selama ini." balas Il-Ha.
"Aku sudah dengar. Telingamu. Itu karena kau menolongnya. Ada apa sebenarnya denganmu? Kau mengesankan Yeon Bo-Ra. Bukan seperti dirimu." ujar Il-Ha.
"Sial, kau." Bo-Ra memukul punggung Il-Ha keras. Lelaki itu mengaduh. "Hei, sakit. Sial." Lelaki itu kemudian tertawa. Bo-Ra ikut tertawa.
"Kerja yang bagus, Yeon Bo-Ra." Il-Ha mengusap kepala Bo-Ra pelan. Membuat gadis itu kaget. "Hei, apa-apaan kau?! Sial." umpat Bo-Ra atas tindakan Il-Ha. Lelaki itu tidak pernah mengusap kepalanya selama ini. Tentu itu membuatnya terkejut, dan merasa aneh.
"Kau baik-baik saja?" tanya Il-Ha. "Tentu saja." jawab Bo-Ra cepat. "Baguslah." balas Il-Ha datar. Entah kenapa reaksi lelaki itu malah membuatnya jengkel.
"Jangan memukulku lagi. Kau bisa membunuhku." ucap Il-Ha saat melihat sorot mata Bo-Ra. Bo-Ra mendengus kesal.
"Lalu kau bagaimana?" tanya Bo-Ra. "Aku, kenapa?" tanya Il-Ha. "Kau, baik-baik saja? Soal rumah sakit, aku sudah mendengarnya. Ha-Na mengatakannya padaku." ungkap Bo-Ra. Ilha menghela napasnya, mengangguk. Bo-Ra menghela napas lega.
"Percepat langkahmu. Kenapa kau lambat sekali. Kau bukan Ae-Seol." ucap Il-Ha.
PAK !
"Hei !" Bo-Ra mendaratkan pukulan pelan dikepala Il-Ha. "Jangan mengejeknya, atau aku akan menghajarmu." tukas Bo-Ra. Gadis itu kemudian mempercepat langkahnya. Membuatnya beberapa meter di depan Il-Ha.
"Hei, Yeon Bo-Ra. Tunggu !" seru Il-Ha.
...
"Aku merasa hidup lagi rasanya." ucap Ha-Na.
"Aku bahagia sekali hari ini, terimakasih teman-teman." tambah Soon-Yi.
"Setelah ini, apa kita bisa kembali ke sekolah lagi?" tanya Deok-Joong. Semua saling pandang. Situasi ini membuat mereka tidak yakin.
"Meskipun keadaan ini tampak tidak berakhir, aku yakin, keadaan akan menjadi lebih baik di masa yang akan datang." sahut So-Yoon.
"Benar. Kita semua akan tetap bersama sampai akhir bukan?" tanya Jun-Hee. Semua mengangguk setuju.
"Kita akan dan harus menjaga sampai akhir." ucap Yoo-Jung.
"Kalau kita kembali ke sekolah. Apa yang akan kalian lakukan?" tanya Tae-Man.
"Mungkin kita semua akan belajar untuk CSAT sampai malam hari. Aku terus mengeluh tentang hal itu dahulu. Tapi, setelah mengalami semua ini, saat itu jauh lebih baik." jawab Soo-Cheol. Anak-anak tersenyum dan tertawa kecil.
"Sebentar lagi kita akan menjadi 20 tahun, apa kita akan menjadi dewasa?" ujar Chi-Yeol.
"Ibu Park dan Kapten Lee pasti akan kaget melihat kita sekarang. Apalagi aku, berat badanku turun banyak sekali." ucap Deok-Joong. Teman-temannya menggeleng dan tertawa dengan celetukan lelaki gempal itu.
"Yoo-Jung, apa impianmu? Setelah dewasa, kau ingin menjadi apa?" tanya Na-Ra. Semua pasang mata kini menatap Yoo-Jung.
"Aku ingin menjadi seorang psikolog atau psikiater. Semula aku ingin menjadi dokter, tapi aku rasa sakit di dalam sini.." Yoo-Jung menakupkan kedua tangannya di dadanya. "..juga penting untuk diobati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Duty After School : The Alternate Ending
Mystery / ThrillerHai, ini tulisan pertamaku disini. Tulisan ini dibuat sebagai akhir cerita alternatif dari Drama Korea berjudul "Duty After School". Semua nama karakter tetap sama dan sesuai dengan yang di gambarkan dalam drama. Terdapat sedikit perubahan cerita ya...