Bab 3 : Memulai Perjalanan

555 63 3
                                    

Semua perbekalan sudah siap. Seluruh siswa kelas 3-2 sudah membawa tas besar masing-masing di punggung mereka. Di sisi pundak kanan atau kiri mereka sudah bertengger sebuah laras panjang. Milik mereka masing-masing.

Langit nampak mendung, dan udara masih dingin. Musim semi sudah berakhir, dan saat ini nampaknya salju akan segera turun. Seperti sudah terbiasa, mereka berjalan dengan membentuk barikade. Para laki-laki berada paling depan, ujung kanan-kiri dan belakang. Sementara para perempuan berada diantaranya.

Perjalanan mereka cukup jauh. Seoul berada lebih dari 280 kilometer dari tempat mereka. Akan memakan waktu beberapa hari untuk sampai, itupun apabila tanpa hambatan dan keadaan khusus.

Young-Shin, sebagai navigator, berjalan di depan memimpin teman-temannya. Di belakangnya ada Ae-Seol, Na-Ra dan Bo-Ra, serta Ilha dan Heerak di sisi kanan dan kiri. Perjalanan itu sunyi. Semua anak hanya diam, mengikuti langkah Young-Shin, sambil terus awas dengan kondisi sekitar mereka.

Waktu terus berlalu. Setelah berjalan beberapa kilometer, mereka memasuki sebuah wilayah rest area lainnya. Tempat itu nampak kacau. Beberapa jasad nampak terkapar disana.

"Hei !" Deok-Joong berseru. Membuat semua orang menatapnya. Ia melirik Ha-Na dan Jun-Hee, kemudian melangkah mendekati sesosok jasad.

"Bukankah ini..?" Hana dan Jun-Hee mengangguk paham. Mereka mengenali jasad itu.

"Ada apa, Deok-Joong?" tanya Chi-Yeol.

"Lelaki ini adalah salah satu siswa yang kemarin datang." jawab Deok-Joong. Ha-Na dan Jun-Hee mengangguk mengiyakan.

"Jun-Hee, bukankah dia juga?!" Ha-Na menunjuk dengan takut sesosok jasad wanita di sisi lainnya. Jun-Hee mengangguk.

"Mereka berpisah dengan rombongan kelasnya. Dan, berakhir seperti ini." ucap Deok-Joong pahit.

Semua anak kelas menunduk sedih mendengar ucapan Deok-Joong. Mereka lebih paham, bahwa sampai akhir, mereka harus bersama-sama.

"Mereka pasti kewalahan saat makhluk-makhluk itu datang." ucap Soon-Yi.

"Hei, banyak kendaraan disini. Aku akan mencobanya." So-Yoon melangkah menuju salah satu mini bus. Ia masuk dan mencoba menghidupkan mesinnya. Beberapa temannya mengikuti dibelakangnya.

"Bagaimana?" tanya Young-Shin. So-Yoon menggeleng.

"Ini juga tidak bisa. Sial !" seru Heerak kesal. Anak-anak lain ikut menghela napasnya berat.

"yang ini juga tidak bisa." tambah Taeman dari sisi lainnya.

"Tidak ada pilihan lain. Kita harus kembali berjalan." ujar Young-Shin. Pasang matanya mencoba mengecek radar pelacak.

"Apakah mereka ada disini?" tanya Na-Ra. Young-Shin menggeleng.

"Tapi mereka bisa saja kembali. Ayo !" ajak Young-Shin. Semua mengangguk setuju. Kemudian mereka berjalan lagi.

...

Hari sudah semakin sore saat mereka memasuki sebuah taman hiburan. Seperti tempat-tempat lainnya, tempat itu nampak ditinggalkan begitu saja. Terlihat kacau dan berantakan.

"Malam ini kita istirahat disini, ya." ucap Young-Shin. Ia melihat ke arah teman-temannya. Semua mengangguk setuju.

"Sudah jam makan malam. Ayo kita makan."

Mereka semua kemudian membentuk lingkaran-lingkaran kecil untuk makan bersama. Kecuali Jang-Soo, Yoo-Jung, Il-Ha dan Soo-Cheol. Mereka masih diam di tempatnya. Kikuk dan merasa tidak enak untuk bergabung dengan yang lainnya.

"Hei..." So-Yoon melirik Tae-Man. Ia kemudian memberikan kode pada lelaki itu untuk menjemput mereka. Bagaimanapun, pasti mereka juga lapar. Tae-Man mengangguk paham.

Duty After School : The Alternate EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang