Bab 8 : Brumous

601 65 3
                                    

Jun-Hee, Ha-Na, dan Deok-Joong menunggu dengan cemas dan penuh harap. Pikiran mereka dipenuhi berbagai macam skenario. Mereka hanya bisa berharap teman-teman mereka segera kembali. Dan suara-suara pistol yang mereka dengar, hanyalah sebuah suara. Bukan sesuatu yang membahayakan mereka.

"Aku rasa kita harus segera mencari tempat. Rasanya akan hujan." Jun-Hee mendongak kelangit. Bintang-bintang yang sempat terlihat tadi sudah menghilang. 

"Aku akan berkeliling. Kalian tunggu disini." ucap Deok-Joong. Jun-Hee mengangguk.

"Hei, kau mau meninggalkan kami?" tanya Ha-Na merajuk. "Hei, Yoo Ha-Na ! Kau tidak sadar situasinya?!" sentak Jun-Hee. Ha-Na mendengus.

"Pergilah, dan cepat kembali."

...

Soo-Chul dan Jang-Soo menutup jasad Young-Soo dengan taplak kain yang mereka temukan di bekas stan-stan di pinggir pantai. Mereka kemudian mengangkat jasad lelaki itu ke atas tandu yang mereka temukan di pos penjaga pantai. Anak-anak lain, hanya diam. Melihat dalam keheningan.

Angin pantai semakin bertiup kencang. Terasa dingin dan semakin menusuk. Malam semakin larut. Gelapnya langit semakin pekat karena cuaca yang mulai mendung.

Mereka kemudian mulai berjalan kembali. Ae-Seol berjalan paling depan, diapit Young-Shin dan Na-Ra. Dibelakang mereka Soon-Yi berjalan bersama So-Yoon, disusul Yoo-Jung dan Yeon-Ju. Bo-Ra dan Hee-Rak memegangi Il-Ha. Tae-Man dan Chi-Yeol kemudian mengambil sisi tengah tandu. Membantu Soo-Chul dan Jang-Soo. Mereka berada pada ujung barisan.

...

Deok-Joong berlari cepat menghampiri Jun-Hee dan Ha-Na. 

"Aku menemukannya. Aku menemukannya." Deok-Joong berseru girang. 

"Apa yang kau temukan?" tanya Ha-Na. "Ada klinik disana. Tidak jauh dari sini." jawab Deok-Joong.

"Bagus-bagus." Ha-Na berucap riang. "Benar 'kan?" Deok-Joong ikut riang.

"Hei. Pelankan suara kalian !" seru Jun-Hee. Ia menatap gemas kedua temannya itu. 

"Ayo kita bawa So-Yeon." ajak Jun-Hee. Ha-Na dan Deok-Joong saling pandang.

"Sebentar.." tahan Jun-Hee. "Ada apa?" tanya Deok-Joong. Jun-Hee menggerakan kepalanya. Menunjuk tas-tas teman-temannya. 

"Pertama, kita pindahkan dulu itu." ujar Jun-Hee. Ha-Na dan Deok-Joong menghela napas.

"Kita pindahkan secara bergantian." tambah Jun-Hee. Ha-Na dan Deok-Joong mengangguk setuju.

Jun-Hee, Ha-Na dan Deok-Joong bergantian memindahkan tas-tas besar teman-temanya ke ruang klinik. Beberapa kali mereka berjalan bergantian, membawa tas dan menjaga So-Yeon.

"Akh... akhirnya." Jun-Hee mengela napas lega. Deok-Joong mengatur napasnya. Tas-tas itu cukup berat. Walaupun klinik jaraknya tidak terlalu jauh, tapi ia merasa seperti sedang latihan malam.

"Sekarang, ayo kita bawa So-Yeon." tukas Ha-Na. Jun-Hee mengangguk. Deok-Joong tampak masih mengatur napasnya.

"Ayo, cepat !" omel Jun-Hee.

"Tunggu apalagi? Kim Deok-Joong berbaliklah." suruh Ha-Na. Deok-Joong kemudian mengarahkan telunjuknya ke dirinya.

"Lalu siapa lagi? Apa aku yang harus menggendongnya?!" Ha-Na dan Jun-Hee berujar kesal bersama.

"Baiklah.." ucap Deok-Joong. Lelaki itu kemudian berbalik. 

"Rendahkan kakimu sedikit." pinta Jun-Hee. Pelan-pelan Deok-Joong merendahkan kakinya.

Jun-Hee dan Ha-Na saling pandang. Mereka kemudian menghampiri So-Yeon. Melingkarkan lengan gadis itu dibahu mereka masing-masing.

"Beritahu aku da..."

Duty After School : The Alternate EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang