...
"Park Jae-Won. Itu kau kan?!" Deok-Joong setengah berseru. Membuat semua pandangan teman-temannya teralih kepada lelaki gempal itu.
"Park Jae-Won?" gumam Chi-Yeol dalam hati. Ia kemudian mencoba mengikuti arah pandangan Deok-Joong.
"SMA Hamil. Park Jae Won. Itu kau kan?" ucap Deok-Joong lagi. Matanya menyipit tertuju pada salah satu lelaki berseragam yang nampak menurunkan senjatanya perlahan.
"Park Jae-Won. Kau mengenalnya?" suara lelaki lain dalam rombongan itu terdengar.
"Kau.." lelaki bernama Jae-Won itu sudah menurunkan senjatanya. Matanya menatap Deok-Joong terkejut.
"Jae-Won, itu mereka." suara seorang perempuan terdengar. Perempuan itu juga menurunkan senjatanya dan menatap ke arah Deok-Joong teman-temannya.
"Itu.." Deok-Joong mencoba mengingat.
"Lee Ji-Min." Ha-Na melanjutkan ucapan Deok-Joong.
"Kami mengenalnya.." ucap Lee Ji-Min, perempuan yang berdiri tepat disamping Park Jae-Won.
"Mereka adalah target kita. Para murid SMA Sungjin. Cepat hubungi komandan peleton." sahut Jae-Won.
"Target?" Ha-Na berucap tanpa suara. Memandang ke arah Deok-Joong. Deok-Joong mengangkat bahunya pelan.
...
Langit semakin gelap. Mendung menutup mega oranye yang seharusnya hadir. Young-Shin dan Il-Ha terus memandangi jalan yang mengarah ke pintu masuk dan keluar yang mereka gunakan. Mereka nampak cemas. Teman-temannya yang berada pada regu 2 belum kembali.
"Mereka belum kembali?" Soo-Chul bertanya sembari menghampiri kedua temannya itu. Young-Shin menggeleng, menjawab pertanyaan itu.
"Sebentar lagi matahari mungkin akan tenggelam. Mereka harus segera kembali." tambah Soo-Chul. Ia mulai ikut cemas memikirkan teman-temannya.
Tae-Man dan Hee-Rak setengah berlari keluar dari pintu klinik. Mereka kemudian bergerak mendekat ke anak-anak lain yang sedang berdiri menunggu itu. Soo-Chul menoleh, melihat ke arah kedua lelaki yang keluar dengan terburu-buru.
"Ada apa?" tanya Soo-Chul. Tae-Man menggeleng, kemudian menunjuk Il-Ha dengan menggerakan kepalanya.
"Apa?" tanya Il-Ha datar.
"Cepat masuklah. Bo-Ra mencarimu, sial." ujar Hee-Rak. Il-Ha mengernyit.
"Hei, masuklah. Tolong selamatkan kami." pinta Tae-Man. Il-Ha menggeleng. "Hei, kau pikir Bo-Ra monster?" ucapnya kemudian.
"Masuklah. Kurasa Bo-Ra mencarimu." pinta Soo-Chul. Il-Ha menghela napasnya, mengalah. Lelaki itu kemudian berjalan menuju klinik.
Tae-Man dan Hee-Rak menghela napasnya lega. "Ada apa dengan kalian?" tanya Young-Shin melihat reaksi kedua lelaki itu. Tae-Man hanya melambaikan tangannya, dan Hee-Rak hanya menggelengkan kepalanya pelan. Young-Shin memandang Soo-Chul, lelaki itu hanya mengangkat bahu dan menggeleng. Ia juga tidak mengerti.
...
Tatapan tajam Bo-Ra langsung menyapa Il-Ha sesaat lelaki itu memasuki ruangan. Il-Ha yang menyadarinya berupaya untuk tidak tahu. Ia menghampiri gadis itu. Menatapnya dengan tatapan yang biasa.
"Ada apa?" tanya Il-Ha. Bo-Ra tidak menjawab.
"Apa kau mengancam Tae-Man dan Hee-Rak?" Bo-Ra tetap diam. Gadis itu malah menunjuk sebuah ranjang klinik dengan matanya.
Il-Ha mengangkat sebelah alisnya. Ia kemudian menyisir pandangan ke dalam ruangan itu. Anak-anak lain yang berada di dalam ruangan itu tampak berusaha tidak melihat ke arah ia dan Bo-Ra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duty After School : The Alternate Ending
Mystery / ThrillerHai, ini tulisan pertamaku disini. Tulisan ini dibuat sebagai akhir cerita alternatif dari Drama Korea berjudul "Duty After School". Semua nama karakter tetap sama dan sesuai dengan yang di gambarkan dalam drama. Terdapat sedikit perubahan cerita ya...