Bab 16 : Per Aspera Ad Astra

590 46 10
                                    

...

Ruang terbuka itu hening sejenak sepeninggal Yoo-Jung dan yang lainnya. Mereka semua saling pandang.

"Tae-Man, apa kau tahu sesuatu?" tanya So-Yoon menelisik.

"Bagaimana aku tahu, aku juga disini bersama kalian sejak tadi." jawab Tae-Man.

"Woo-Taek, kalau kau?" Yeon-Ju menatap Woo-Taek.

Lelaki itu menggeleng. "aku juga tidak tahu"

"Chi-Yeol, apa maksudnya segala operasi pencarian dihentikan?" tanya Na-Ra setengah berbisik pada Chi-Yeol.

"Sepertinya semua pencarian akan dihentikan, termasuk untuk para siswa dan masyarakat sipil." Chi-Yeol menjelaskan. Teman-teman lainnya ikut menoleh ke arah mereka.

"Jadi maksudmu, orang tua Ae-Seol, dan ayah dari yang lainnya...."

Chi-Yeol mengagguk. Mengiyakan pemikiran Na-Ra. Lelaki itu menghela napasnya berat.

"Apakah mereka yang hilang akan di anggap meninggal?" tanya Ha-Na.

"Tutup mulutmu, Yoo Ha-Na." timpal Hee-Rak ketus. Ia kesal mendengar ucapan gadis itu yang seringkali penuh dengan prasangka buruk.

...

Jang-Soo mengetuk ruang Kolonel Jo. "Masuk." Terdengar suara pria itu mempersilahkan.

Jang-Soo muncul di ambang pintu. Di ruang itu, ia sudah melihat dua orang wanita paruh baya disana. Jang-Soo kemudian menatap sang Kolonel yang tak lain adalah ayahnya. Pria itu menganggukkan kepalanya.

Jang-Soo kemudian bergeser dari tempatnya. Ia menoleh ke belakang, memberi tatapan pada Bo-Ra dan Soo-Chul untuk masuk. Paham maksud tatapan Jang-Soo, keduanya melangkah masuk.

"Eomma..?" gumam Bo-Ra dalam hati. Pasang matanya menatap salah satu wanita paruh baya itu. Itu adalah ibunya. Bo-Ra juga melihat ke arah wanita sebelahnya, sorot pandangannya menuju Soo-Chul. Ia menoleh ke arah lelaki itu, sama sepertinya, Soo-Chul juga nampak berupaya membaca situasi ini.

...

Yoo-Jung membawa Ae-Seol, Young-Shin dan Il-Ha ke Rumah Sakit Darurat yang tepat berada di sebelah klinik. Yoo-Jung berjalan paling depan bersama Ae-Seol. Gadis itu mengalungkan lengannya di lengan Ae-Seol. Dibelakanhnya, Il-Ha dan Young-Shin mengikuti.

Ae-Seol, gadis itu memandang Yoo-Jung, gadis itu hanya mengelus pelan tangannya sambil terus berjalan. Sementara Il-Ha dan Young-Shin bertukar pandangan. Mereka terus melangkah melewati lorong-lorong rumah sakit itu.

Sampai kemudian, Yoo-Jung menghentikan langkahnya tepat di depan sebuah pintu. Tidak ada keterangan apapun pada pintu itu. Tidak seperti ruang-ruang lainnya. Sekali lagi, Ae-Seol memandang Yoo-Jung penuh tanya. Dan sekali lagi, Young-Shin dan Il-Ha bertukar pandangan.

Yoo-Jung mengangkat tangannya yang bebas, kemudian mengetuk pintu.

TUK TUK TUK TUK

Gadis itu mengetuk dengan ritme yang terukur. Seperti sebuah kode.

KLEK

Pintu itu terbuka. Letnan Kim yang membukakannya. Ia menatap kehadiran anak-anak yang sudah ditunggu itu penuh arti. Lelaki itu kemudian menggeser pintunya, menjadi lebih lebar. Mempersilahkan mereka masuk.

...

Bo-Ra duduk di sebelah ibunya, di sofa yang bersebrangan dengannya, Soo-Chul duduk dengan ibunya. Kolonel Jo duduk di sofa tunggal menghadap mereka. Sementara Jang-Soo berdiri di belakang ayahnya. Pandangan matanya menatap lurus. Seperti seorang prajurit yang sedang berjaga.

Duty After School : The Alternate EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang