Welcome to my new story
Enjoy❣️
...
"Aruna, letakkan lauk ini di sana"
"Baik bun"
Gadis berusia 16 tahun yang dipanggil Aruna oleh bunda nya itu, mengambil piring dari tangan ibunya lalu meletakkan piring yang berisi lauk di atas meja makan sesuai perintah bundanya.
Aruna menatap banyak menu makanan mewah yang sudah teratur di atas meja makan yang disiapkan bundanya serta pembantu yang lainnya.
Hari ini sang anak tunggal majikan akan kembali kepelukan kedua orang tuanya. Sehingga nyonya besar dan tuan besar pemilik rumah menyiapkan acara makan kecil-kecilan untuk menyambut putra kesayangan.
Aruna, Lila-bundanya, serta dua pembantu lainnya menyiapkan menu yang diperintahkan oleh sang majikan untuk menyiapkan menu makanan yang merupakan menu kesukaan putranya.
Aruna sebagai anak pelayan turut membantu bundanya, terkadang dia membantu mengangkat piring, mengatur meja, ataupun menyicip menu yang dibuat oleh ibunya. Jangan ditanya rasanya, menu tersebut sangat enak, tidak ada seorangpun yang bisa menggantikan cita rasa yang dibuat ibunya.
Tuan besar dan nyonya besar pemilik rumah ini juga sangat baik. Walaupun mereka orang yang tegas, tapi Mereka tidak pernah melakukan hal jahat pada siapapun yang berada dibawahnya.
Aruna sudah tumbuh dari lahir hingga saat ini di rumah ini atau lebih tepatnya di halaman belakang yang merupakan tempat tinggal kecil mereka.
Aruna tidak tau keberadaan Ayah-nya, ibunya pernah bilang kalau ayahnya sudah memiliki keluarga lain. Aruna tidak terlalu mengenal ayahnya, ia hanya mengenal sebatas foto yang sudah beberapa puluh tahun lalu diambil.
Disaat ibunya terpuruk dimana Lyla tenga mengandung Aruna yang berusia delapan bulan, harus menghadapi kenyataan bahwa suaminya sudah menikah meninggalkan dirinya bersama buah hatinya-Aruna.
Lalu takdir baik datang padanya dimana ibunya tidak sengaja bertemu dengan Safira-Nyonya besar yang mau mengulurkan tangan untuk membantu Lyla.
Safira selalu perhatiaan pada Lyla wanita yang hamil tua itu, bahkan membiayainya.
Safira sangat senang dengan kedatangan Aruna, bahkan nama itu adalah pemberian dari Safira- nyonya besar itu.
Aruna Celestine
Setelah kelahiran anak pertama Safira tepat beberapa bulan yang lalu, Safira dinyatakan tidak dapat mengandung kembali karena sebuah penyakit yang mengharuskan Safira untuk mengangkat rahimnya.
Safira sangat sedih, padahal dia berharap memiliki anak lelaki dan perempuan, tapi impiannya harus pupus karena penyakit yang di deritanya.
Hingga Safira melihat bayi mungil yang sangat lucu yang bergerak-gerak di dalam kain yang melilit separuh tubuhnya membuat Safira sangat bahagia.
Safira membantu Lyla membesarkan Anaknya yang telah diberi nama Aruna agar menjadi gadis yang cantik, cerdas dan bijaksana di masa depan.
Itulah sebabnya Safira sangat menyayangi gadis tersebut serta Lyla yang sama sekali tidak pernah terpikirkan olehnya untuk meninggalkan Safira yang merupakan majikannya.
Lyla selalu mengajarkan Aruna untuk tau diri dan tidak buta dalam melakukan segala sesuatu tindakan yang membuat majikan mereka kecewa pada mereka.
Safira pernah menyuruh Aruna untuk memanggilnya mama seperti yang dilakukan putra tunggal nya, tapi Lyla tidak mengijinkannya karena menurutnya itu terlalu berlebihan. Lyla takut Aruna akan kelewatan batas nantinya.
Safira yang merasa ditolak pun tidak ingin memaksa kehendak Lyla yang lebih berkuasa atas Aruna.
.
Dari kejauhan Aruna bisa melihat kedua majikan nya sedang menyambut seorang anak lelaki yang menggerek koper dan tas lainnya. Dibelakangnya juga ada sepasang wanita dan pria tua yang berpelukan dengan kedua majikannya yang diyakini Aruna adalah orang tua dari tuan besar yang turut datang mengantar cucunya sembari mampir menemui putra dan menantunya
Aruna hanya bisa melihat siluet lelaki tersebut dari kejauhan yang diyakini putra yang ditunggu-tunggu mereka.
Aruna tidak tau bagaimana rupa lelaki tersebut karena pertemuan terakhir mereka ialah pada saat mereka berumur 9 tahun dimana mereka saat itu masih menduduki kelas 3 SD.
Aruna ditempatkan disekolah yang sama dengan lelaki tersebut atas permintaan Safira pada Lyla, agar Aruna dan putra mereka harus bisa saling menjaga satu sama lain, Aruna juga harus siap membantu putra mereka disaat putra mereka membutuhkan bantuan.
Permintaan kecil dari Safira membuat Lyla setuju, untung-untung Aruna bisa mendapatkan pendidikan yang bagus dari sekolah mahal milik tuan dan nyonya nya.
Hingga kakek dan nenek dari Aryo-tuan besar meminta sang cucu untuk terbang ke Amerika, bersekolah dan menghabiskan waktu disana.
Sang kakek dan Aryo pun melakukan perjanjian kalau putranya akan kembali setelah tujuh tahun mendatang.
Dan tujuh tahun itu telah berlalu, hari ini putranya sudah kembali kepelukan kedua orang tuanya.
"Aruna, kamu di panggil nyonya" Aruna mendengar mengangguk merespon ucapan bundanya.
Dari kejauhan Aruna bisa mendengar canda tawa mereka di meja makan yang bercampur dengan suara dentingan sendok dengan piring.
Aruna bisa melihat ke lima orang disana yang duduk sambil berceloteh sedangkan lelaki yang diyakini putra majikannya tersebut hanya bersandar tak minat dengan cerita orangtuanya.
"Aruna kemari" Aruna mendengar Safira memanggilnya.
"Aruna, kamu masih ingat anak saya kan?" Safira bertanya membuat Aruna mengangguk.
"Aruna, dia akan bersekolah di sekolah yang sama dengan mu, saya harap kalian bisa akur dan kamu bisa membantu putra saya jika dia membutuhkan bantuan"
"Baik nyonya"
"Guntur, kamu masih ingat Aruna kan? Tidak mungkin kamu lupa, waktu kecil kalian akur kok, Aruna akan selalu membantu kamu jika kamu butuh bantuan dimana pun"
Tunggu!
Apa kata nyonya nya tadi? Mereka akur diwaktu kecil? Hello jangankan bermain, berbicara saja sangat jarang. Mereka hanya bertemu dikala Safira menyuruh Aruna untuk memanggil Guntur dikamar agar turun untuk makan atau memberikan barang keperluan Guntur saja.
Aruna mengangkat kepalanya untuk melihat respon lelaki tersebut dan sepertinya Aruna menyesali tindakannya barusan.
Aruna langsung menunduk sambil memilin dres hijau polkadot nya saat mendapatkan tatapan tajam dari pria yang tenga bersedekap dada tersebut.
"Aku muak melihatmu terlalu berperilaku baik pada anak pembantu itu. Lakukan sebagaimana pantasnya perilaku majikan dan pelayan, kau harus berhati-hati jika pembantumu melewati batasannya karena tidak tau diri"
"Ma, jangan disini" Aruna bisa mendengar Aryo- tuan besarnya menegur mamanya
"Aruna kamu bisa kembali ke belakang" Aruna mengangguk menuruti Safira.
Inilah yang membuat Aruna gugup sebelum datang kemeja makan, neneknya Guntur. Mulut wanita tua itu benar-benar tidak bisa direm.
Omong-omong tentang Guntur, Aruna berbalik sebelum menghilang dibalik pintu, Aruna melihat sorot mata tajam itu yang masih tertunjuk kearahnya membuat Aruna langsung berlari menghilang dibalik pintu.
Aruna tidak tau apa yang sedang dipikirkan tuan mudanya itu mengenai dirinya hingga dirinya harus mendapatkan tatapan tajam yang mungkin bisa mencekat nafasnya
Dia Guntur Bathara Braspati

KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNA: BAIK TUAN MUDA
Ficción GeneralGuntur Bathara Braspati Sama seperti namanya yang suka meledak-ledak, Guntur itu orangnya emosian, keras kepala, dan egois. Guntur tidak suka diceramahi! Tapi kalau babunya yang ceramahi dirinya, dirinya suka! Satu hal lainnya yang disukai guntu...