Murid baru

65.5K 4.4K 30
                                    

Terdengar suara resleting tas ditutup begitu sang pemilik tas sudah selesai mengemaskan buku-bukunya dan memastikan tidak ada buku yang tertinggal.

Gadis yang mengenakan seragam putih abu itu segera keluar dari kamarnya.

Namanya Florence Arunika, yang biasa dipanggil Flo atau Ika. Tapi, kebanyakan orang memanggilnya dengan sebutan Flo, alasannya cukup mudah dan simple saat diucapkan.

Begitu tiba di lantai bawah, Flo langsung menuju meja makan yang ternyata sepi oleh penghuni. Gadis itu celingukan sampai akhirnya menemukan art di rumahnya tengah membersihkan meja kompor.

"Mama Papa mana, Bik?" tanya Flo.

"Bibik nggak tau, Non. Mungkin Tuan dan Nyonya belum turun." jawab Bik Inah, art yang sudah mengabdi selama 10 tahun di kediaman Flo.

Flo yang mendengarnya hanya menganggukkan kepala. Gadis itu tidak banyak tanya dan langsung menyantap sarapan yang telah disediakan.

Setelah menghabiskan sarapannya, Flo bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Hari ini adalah senin dimana selalu diadakan upacara. Flo bergegas memasang sepatunya di teras depan. Begitu selesai, gadis itu berjalan menuju garasi sambil membawa kunci motor kesayangannya. Namun, baru beberapa langkah ia berjalan, tiba-tiba Flo menepuk pelan keningnya karena sudah melupakan sesuatu.

Dengan langkah cepat Flo kembali masuk ke dalam rumahnya sambil berlarian menaiki anak tangga.

"Pa! Papa!" teriak Flo memanggil orang tuanya.

"Ish! Kenapa bisa kelupaan sih semalam." gerutu Flo berlarian menaiki anak tangga penghubung dua kamar di lantai atas.

"Papa! Flo mau minta uang buat bayar kas."

Saat tiba di depan kamar orang tuanya, Flo seketika memelankan volume suaranya dan juga langkah kakinya. Gadis itu perlahan mendekat dan menaruh telinganya tepat di daun pintu.

"Bisa gak sih sekali aja kamu denger apa kata aku!?"

"Gak bisa, Mas."

"Kenapa, Ra? Kamu tega ninggalin Flo sendirian? Kamu udah sering pergi dinas. Kamu gak ada waktu sama sekali buat Flo."

"Terus tugas kamu apa sebagai orang tua Flo? Lagian aku cuma mau pergi dinas beberapa hari, bukan bertahun-tahun."

"Jawab jujur! Selama ini, kamu pergi dinas memang murni untuk pekerjaan atau malah bertemu laki-laki bajingan itu?!"

"Harusnya aku yang bilang gitu! Udah deh, lagian pernikahan ini cuma perjodohan."

"Tapi kamu juga harus ingat kalau ada Flo di antara kita."

"Itu anak kamu!"

"Clara, cukup!! Berhenti membahas itu semua!!"

Mendengar teriakan sang papa dari dalam kamar membuat Flo mengurungkan niatnya untuk meminta uang kepada orang tuanya. Flo menegakkan tubuhnya dan sedikit menjauh. Tanpa ambil pusing sedikitpun, Flo langsung beranjak dari sana.

"Gak papa deh pake uang tabungan aja dulu. Nanti baru minta lagi." batin Flo sembari memasang helm di kepalanya. Akhirnya gadis itu melesat pergi menggunakan sepeda motor kesayangannya. Obrolan singkat orang tuanya tadi sekilas melintas di otak Flo. Tidak hanya satu kali Flo menemukan kedua orang tuanya beradu mulut setiap harinya, bahkan sudah bertahun-tahun lamanya. Flo sudah terbiasa dengan suasana itu semua.

_____


"Hai semuanya, perkenalkan nama gue Abizar Malik. Panggil aja Abi, usia gue 17 tahun. Dan alasan gue pindah ke sekolah ini adalah karena ikut orang tua."

Bismillah, Ku Nikahi Bapakmu! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang