Video call

32.4K 3.4K 115
                                    

Begitu tiba di rumah, Flo segera membersihkan dirinya di kamar mandi. Tas dan juga ponselnya tergelak di atas kasur. Flo juga melupakan fakta bahwa tadi dirinya ditelfon berulang kali dan satu panggilan pun tidak Flo jawab.

Saat baru akan melepas pakaiannya, tiba-tiba terdengar dering telfon yang membuat Flo mengurungkan niatnya untuk melepas pakaiannya. Gadis itu bergerak untuk mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan telfon tersebut.

Kening Flo seketika mengerut saat mendapati nama sang Papa tertera di layar ponselnya. Tanpa menunggu lagi gadis itu langsung menggeser ikon berwarna hijau ke atas.

"Iya, Pa?" jawab Flo pertama kalinya.

"Kamu udah pulang?"

"Udah kok. Ini mau mandi, tapi, Papa malah nelfon. Nggak jadi mandi deh Flo jadinya." ujar Flo.

"Ish! Mandi dulu sana. Nanti Papa telfon lagi."

"Oke deh. Flo tunggu Papa nelfon nanti. Kalo gitu Flo mau mandi dulu ya, Pa. Flo tutup telfonnya."

"Iya, Sayang."

Tut

Flo melemparkan ponsel androidnya ke atas kasur dan melangkah menuju kamar mandi.

Sekitar 10 menit Flo membersihkan tubuhnya. Setelah selesai, Flo langsung keluar dari dalam bathtub dan langsung meraih handuk kemudian melilitkannya ke tubuhnya.

Gadis itu berjalan keluar hanya dengan mengenakan handuk sebatas paha yang hanya menutupi setengah dari tubuhnya itu.

Jika seorang perempuan yang melihat tampilan Flo yang seperti itu, mungkin saja mereka akan merasa iri. Kulit seputih susu, kakinya yang jenjang, dan jangan lupakan rambutnya panjang bergelombang.

Beda lagi kalau laki-laki yang melihatnya. Sudah dipastikan itu senjata kebanggaan mereka akan langsung bangkit.

Flo berjalan menuju lemari pakaiannya untuk memilih pakaian yang akan ia kenakan. Baru memegang gagang pintu lemari pakaian, Flo kembali dikejutkan dengan suara sering telfonnya yang berbunyi.

Flo pikir itu adalah sang Papa. Makanya ia langsung mengambil ponselnya dan mengangkatnya begitu saja.

Saat baru akan mengucapkan halo, orang di seberang sana langsung mencerocos panjang lebar, membuat Flo tidak diberikan kesempatan untuk bicara.

"Kamu itu sebenarnya siapa? Berani-beraninya menipu saya!!"

"Jangan-jangan kamu mau modus dengan mengatakan kalau surat akta cerai saya sudah keluar. Setelah itu kamu mau memeras uang saya. Begitu??!"

"Kamu tidak tau siapa saya?? Saya bisa melaporkan kamu sekarang juga ke pihak yang berwajib dengan kasus penipuan? Saya punya bukti yang kuat. Jadi, mari kita tempuh masalah ini lewat jalur hukum. Saya benar-benar tidak terima dipermainkan dan dipermalukan begini."

Benar-benar mencerocos panjang lebar. Dan Flo malah menunjukkan reaksi biasa-biasa saja. Ya memang awalnya dirinya sedikit terkejut saat mendengar pekikan penelfon tersebut.

"Dan apa-apaan tadi. Saya menelfon kamu sudah berpuluh-puluh kali dan sekarang baru kamu angkat. Kamu pikir saya adalah pengangguran yang rela menunggu jawaban dari orang yang tidak jelas seperti kamu!?"

Flo hanya menatap kuku jari tangannya yang sedikit memanjang dan sesekali meniupnya kecil. Gadis itu masih berdiri sambil menunggu penelfon itu merasa lelah berbicara dan setelahnya Flo lah yang akan menggantikan.

Benar saja, satu menit kemudian tidak terdengar lagi ocehan di balik telfon tersebut. Hanya ada terdengar suara nafas yang menderu kasar. Flo tebak kalau seseorang itu sedang emosi yang sudah berada di ubun-ubun.

Bismillah, Ku Nikahi Bapakmu! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang