Izin paksa

31.7K 3.1K 438
                                    

Saat Flo terbangun dari tidurnya, ia melihat pemandangan asing saat matanya terbuka. Tema kamar yang putih polos dan tampak mewah. Gadis itu menyibakkan selimut di tubuhnya dan melihat dirinya masih memakai pakaian semalam saat acara fashion week. Mengingat itu pikiran Flo langsung tertuju pada acara semalam. Jelas Flo mengingat acaranya hancur berantakan hanya karena Arnold.

Ya, Arnold. Flo tidak melihat laki-laki itu di sekitarnya. Dirinya lekas bangkit dan berjalan menuju pintu. Namun, saat memutar handle pintu, Flo tidak bisa membukanya. Ia berulang kali mencobanya dan ternyata pintu itu terkunci dari luar.

Flo tidak kehabisan akalnya, dirinya pergi lagi ke kasur untuk melihat apakah ada ponselnya. Tapi, Flo baru ingat semalam dirinya tidak membawa ponselnya. Saat sedang berpikir, netra mata Flo terhenti saat melihat sebuah kertas di atas nakas. Bergegas Flo mengambilnya.

Jangan mencoba untuk kabur. Saya keluar sebentar karena ada urusan penting. Tunggu saya di sana, nanti kita sarapan bersama.

TTD: Arnold.

Setelah membaca pesan pendek itu Flo hanya menghela nafasnya. Terpaksa dirinya terkurung di dalam kamar hotel milik Arnold.

Sementara di tempat yang berbeda, Arnold sudah berada di kediaman Flo saat ini. Laki-laki itu tidak ingin mengulur waktu lebih lama lagi.

"Bagaimana kabar orang tuamu?" terlihat sepasang suami istri tampak baru saja duduk tepat di hadapan Arnold.

"Alhamdulillah, baik." jawab Arnold.

"Bibi baru tau kalau kamu mengenal Flo. Apa dia pacar Abizar, putramu?"

Lagi-lagi pertanyaan itu yang selalu Arnold dengar. Dirinya benci dan tidak suka ketika orang lain mengira bahwa Flo adalah kekasih Abizar.

"Bukan. Abizar masih fokus kuliah, dan juga aku tidak mengizinkannya untuk berpacaran." balas Arnold sopan.

"Lalu? Kenapa bisa kamu mengenal Flo?"

"Paman, Bibi, apa aku bisa bertemu dengan Bagas dan Clara?" tanya Arnold meminta izin. Ia tidak menjawab pertanyaan dari Rama, yaitu Opanya Flo.

"Tentu saja. Bagas adalah temanmu. Tunggu sebentar, biar Bibi panggilkan mereka dulu."

Wanita yang Arnold panggil Bibi itu adalah Omanya Flo. Dulu, mereka memiliki kisah tersendiri yang membuat Arnold tidak canggung lagi berinteraksi dengan keluarga Flo. Kalau dari dulu dirinya tau, mungkin Arnold akan mengatakan tujuannya lebih awal lagi.

Sedikit kisah. Omanya Flo adalah teman orang tua Arnold. Dulu, orang tua mereka sempat menjodohkan mereka jika salah satu diantara mereka adalah perempuan. Tapi, ternyata anak mereka keduanya berjenis kelamin laki-laki. Karena tidak bisa menjalin hubungan keluarga, alhasil keduanya memiliki hubungan pertemanan yang cukup baik.

Setelah Oma Tari pergi, Arnold dan juga Opa Rama tampak berbincang biasa dan bertukar kabar karena mereka tidak bertemu dalam waktu yang cukup lama.

Tidak lama setelah itu, Oma Tari pun tiba dan diikuti oleh kedua orang tua Flo yaitu Bagas dan juga Clara. Mereka langsung duduk di hadapan Arnold.

"Ada apa ini, Mom, Dad?" tanya Bagas kepada orang tuanya.

"Arnold ingin berbicara dengan kalian berdua." jawab Oma Tari seadanya.

"Kalau begitu, Momy dan Dady tinggal dulu. Kalian bicara lah sepuasnya. Kami akan menemani Fayra dulu." ucap Oma Tari.

Fayra adalah nama adik Flo. Flo menamai adiknya sesuai kemauannya. Keluarga Flo juga tidak mempermasalahkan itu karena Flo sangat menyayangi adiknya.

Bismillah, Ku Nikahi Bapakmu! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang