Halaman rumah yang awalnya biasa-biasa saja kini tampak disulap dengan dekorasi-dekorasi indah. Bunga-bunga cantik berwarna-warni mengelilingi di bagian sudut tertentu. Jalur kuning yang dipenuhi bunga tampak melingkar indah persis tepat di depan gerbang, seolah menyambut kedatangan para tamu penting.
Balon berwarna-warni juga tampak tersangkut di beberapa tempat. Membuat suasana seakan lebih berwarna. Kursi-kursi yang sudah didekor indah tersusun rapi berjejer tepat di sebuah meja berwarna putih. Di pinggiran mejanya terdapat pita-pita kecil.
Satu per satu tamu penting berdatangan dan mengisi ruang yang kosong dan memenuhi tempat duduk yang telah disediakan.
"Flo, kamu udah siap?" tanya sang Nenek begitu masuk ke kamar cucunya.
Di dalam kamarnya, Flo tidak sendirian. Ada sang Mama, Omanya, dan seorang MUA yang merias wajah Flo.
"Flo kok gemeteran yah, Nek?" tanya gadis itu meremas tangannya sendiri.
Jari jemari tangannya tampak indah saat henna bermotif itu menghiasi tangannya. Ujung jari Flo juga berwarna jingga karena semalam dirinya benar-benar dipolesi dari ujung kaki hingga ke kepala.
Kebaya putih tampak melekat indah di tubuhnya. Sementara kepalanya sudah banyak sekali pernak-pernik hiasan. Bahkan Flo merasa kepalanya agak sedikit berat. Beruntungnya make-up di wajahnya tidak terlalu tebal, jadinya Flo tidak terlalu risih.
"Wajar itu. Yang penting kamu jangan pingsan, kalau pingsan sih acaranya langsung batal." sahut sang Mama.
"Yahhh, jangan dong. Ini kan nikahan Flo, masa Flo yang batalin sendiri sih." balas gadis itu.
"Makanya, sekarang kamu tenangin diri kamu dulu baru setelah itu keluar. Soalnya acaranya udah mau mulai, tinggal nunggu kamu aja." ucap sang Nenek.
Flo meremas telapak tangannya sendiri. Ia menatap sang Mama yang saat itu menatapnya juga. "Ma, Flo gerogi." adunya.
Clara, sang Mama hanya tersenyum tipis. Lalu ia meraih tangan Flo, menggantikan gadis itu meremas tangannya sendiri. Diusapnya pelan tangan Flo dengan pandangan tertunduk.
"Kamu sudah besar, Flo. Maafin Mama karena Mama gak bisa memberikan kebahagiaan untuk kamu. Tapi, begitu Mama sadar, eh kamu malah sudah mau menikah."
"Mama udah ngasih Flo kebahagiaan. Mama udah ngasih Flo adik, dan Mama juga udah mengabulkan keinginan Flo untuk memiliki keluarga yang utuh dan harmonis. Flo menikah gak ada hubungannya dengan itu semua. Mama akan tetap menjadi orang tua Flo." balas Flo.
"Makasih, Flo. Mama berharap kamu bisa menjaga keharmonisan rumah tanggamu nanti. Jangan turuti Mama dan Papa yang dulu."
"Sudah, sudah. Maaf-maafannya nanti aja. Ini sudah mau mulai loh. Ayo, Flo! Nanti aja meweknya." celetuk Oma Tari mengacaukan.
"Iya, Oma." sahut Flo kemudian menarik nafasnya dalam sebelumnya akhirnya beranjak bangkit.
____________
"Saya terima nikah dan kawinnya Florence Arunika binti Bagas Fernando dengan maskawin tersebut dibayar tunai!"
"Bagaimana para saksi? Sah?"
"Sahhhh!!!!"
"Alhamdulillah."
Arnold melepaskan jabatannya tangannya dengan Bagas yaitu wali nikah Flo dan kemudian mengusapkan telapak tangannya ke wajahnya.
Dalam satu tarikan nafas, Arnold berhasil mengucapkan kalimat sakral untuk yang kedua kalinya. Arnold berharap semoga pernikahannya dengan Flo akan berjalan harmonis hingga akhir hayat nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bismillah, Ku Nikahi Bapakmu!
HumorFlorence Arunika, gadis belia berusia 17 tahun yang tiba-tiba kedatangan murid baru di kelasnya. Pertama kali melihatnya, Florence sudah menunjukkan ketertarikannya kepada murid baru itu. Satu bulan kemudian akhirnya Florence memberanikan diri untuk...