Calon adik

36.3K 3.4K 133
                                    

Prangggg!!!

Pagi-pagi sekali Flo dikejutkan dengan suara berisik di kamar sebelah, yaitu kamar orang tuanya. Flo yang tau mengingat kepulangan orang tuanya semalam langsung saja berlari ke kamar sebelah. Ia hanya takut kalau orang tuanya itu bertengkar dan saling membanting.

Dirinya yang baru selesai merapikan dirinya dan bersiap untuk berangkat ke sekolah langsung mengurungkan niatnya. Flo bergegas pergi ke kamar sebelah.

Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Flo langsung masuk ke dalam kamar orang tuanya. Ia langsung tertegun saat melihat barang-barang di kamar itu yang sangat amat berantakan.

Lampu tidur yang tergeletak di atas lantai dan kondisi kasur sudah tidak rapi lagi. Selimut, bantal, serta gulingnya tidak berada di tempat.

Flo bingung karena tidak mendapati keberadaan orang tuanya. Namun, suara isakan tangis seorang wanita terdengar jelas di telinga Flo. Gadis itu berjalan pelan menuju kasur dan melihat sosok ibunya yang meringkuk di atas lantai, tepatnya di bawah kasur.

Flo langsung berjongkok tepat di hadapan ibunya. Sedikit bingung memang karena tumben sekali dirinya melihat ibunya menangis di pagi hari. Karena sejauh ini Flo sama sekali belum pernah melihat ibunya menangis. Apalagi sampai membuat kamar jadi berantakan. Itu bukanlah gaya khas ibunya.

"Mama kenapa?" tanya Flo hati-hati.

Ibunya tidak menjawab, melainkan menangis meraung-raung membuat Flo semakin bertanya-tanya. Ia tidak melihat noda darah di sekitar sana, tidak mungkin kan ibunya menangis tanpa ada penyebabnya?

"Ma." panggil Flo sekali lagi.

Sang ibu belum menjawab, isakan tangisnya tidak kunjung berhenti juga. Posisinya masih sama, menenggelamkan kepalanya di lipatan tangannya.

"Papa kamu jahat, Flo!!!" ujar sang ibu dengan nada bergetar.

Kening Flo mengerut. Papanya jahat?

"Papa kenapa? Papa selingkuh?" tebak Flo langsung membuat sang ibu meraung. Tangisannya semakin kencang dan itu membuat Flo tambah bingung.

"Mama kenapa? Tumben nangis, biasanya jam segini udah berangkat kerja."

Pertanyaan dari Flo justru membuat ibunya tidak berhenti menangis. Ruangan itu didominasi oleh suara tangisan sang ibu.

"Flo mau berangkat sekolah nih, Ma. Nanti telat loh. Mama bilang dong kenapa Mama nangis. Trus, Papa mana? Udah berangkat kerja?"

"Papa kamu jahat, Flo. Mama sengaja pulang ke sini cuma mau nanya apa Papa kamu udah ngurusin perceraian ini."

Flo manggut-manggut mendengar itu dan menunggu kelanjutan dari ibunya.

"Tapi, Papa kamu belum juga ngurusin perceraian ini. Huwaaa..."

"Lahhh???" Flo meras gemas karena perkataan ibunya itu. Masa iya menangis hanya gara-gara itu? Gara-gara Papanya belum menguruskan perceraian mereka.

"Terus, Papa kamu juga belum menjatuhkan kata talak. Padahal Mama pengen cepat-cepat pisah dari Papa kamu."

"Haish!" Flo berdecih sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Udah lah. Itu urusan Mama sama Papa. Flo mau berangkat sekolah dulu."

Gadis itu bangkit dari posisi jongkoknya dan hendak meninggalkan ibunya. Tapi, belum sampai ia di ambang pintu, Flo mendengar kelanjutan perkataan ibunya yang membuatnya mematung sempurna.

"Mama hamil, Flo. Papa kamu jahat. Huwaaaa... Mama hamil lagi, Flo."

Refleks Flo memutar tubuhnya menghadap sang ibu. "Mama hamil?" tanya Flo memastikan.

Bismillah, Ku Nikahi Bapakmu! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang