Bertemu kembali

31.4K 3.5K 72
                                    

"Bi, bareng dong." ujar Flo kepada Abizar yang menenteng tas sekolahnya saat hendak keluar dari kelas karena jam belajar sekolah sudah usai.

"Gak bisa, gue ada janji." tolak Abizar mentah-mentah.

"Ke tempat latihan basket? Kalo gitu gue ikut deh."

"Gak bisa, Flo."

"Hummm... kalo gitu anterin gue sampe bengkel aja deh." pinta Flo. Sepeda motornya kemarin yang kebocoran ban kini sudah berada di bengkel. Kemarin sore Flo sudah menelfon orang bengkel untuk membawa motor miliknya untuk diperbaiki. Sedangkan tadi pagi berangkat sekolah ia diantar oleh ayahnya.

Abizar tampak terdiam karena sedang menimbang-nimbang permintaan Flo. Sesaat kemudian ia mengangguk menyetujui permintaan Flo.

"Oke, sampe depan bengkel aja ya."

"Iya. Ayo!" ajak Flo antusias.

Keduanya berjalan beriringan. Wajah Flo jangan ditanyakan lagi. Setiap saat, setiap detik, menit, jam, bahkan hari dan bulan hingga bertahun-tahun ia selalu tersenyum. Menampilkan senyuman manisnya itu membuat semua orang ikut senang karena keramahan gadis itu.

"Bi."

"Ya?"

"Tugas kelompok yang Bu Patmi kasih itu dikerjain ya!" kata Flo.

"Gue sendiri?" tanya Abizar sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Ya enggak lah. Kita bertiga. Gue, Vika, sama lo. Nanti ngerjainnya di rumah Vika."

"Owh. Kapan?"

"Belum tau. Nanti aku tanya Vika lagi deh."

Abizar hanya mengangguk pelan. Sekarang mereka sudah berada di parkiran. Abizar segera mengeluarkan motornya dari deretan motor yang terparkir rapi, sebagian sudah ada yang kosong karena siswa yang lainnya sudah pulang.

Begitu Abizar sudah mengeluarkan motornya, Flo langsung naik ke jok belakang dengan posisi duduk menyamping. Tangannya memegang erat ujung jaket yang dikenakan oleh Abizar.

Tidak ada percakapan lagi di antara mereka saat dalam perjalanan menuju bengkel. Begitu tiba di sana, Abizar benar-benar mengantarkan Flo hanya sampai di pinggir jalan saja. Tidak lupa Flo mengucapkan terima kasih.

"Makasih, Bi."

"Ya. Gue cabut dulu."

"Hati-hati." Flo melambaikan sebelah tangannya ke arah Abizar yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya.

Setelah memastikan Abizar tidak lagi nampak di penglihatannya, Flo segera berjalan melangkah menuju bengkel tempat motornya diperbaiki. Hanya ban bocor saja, seharusnya semalam Flo sudah bisa membawanya pulang. Tapi, semalam dirinya malah ketiduran hingga pagi.

Flo sudah sampai di depan bengkelnya. Gadis itu melihat ada beberapa pekerja bengkel yang sedang memperbaiki motor. Bengkelnya cukup besar, bisa memperbaiki kendaraan roda dua maupun roda empat.

Gadis itu berjalan pelan menghampiri pekerja bengkel itu yang asik memperbaiki mesin motor. Tiba-tiba saja Flo tersenyum gemas lantaran ide jahil muncul di kepalanya.

"BANG!!!"

Pranggg!!!

"Eh copot copot!!!"

Pekerja itu sampai menjatuhkan obengnya ke bawah karena saking terkejut mendengar teriakan Flo yang berada tepat di belakangnya. Enak-enaknya lagi bekerja eh malah dikejutkan.

Sementara Flo yang menjadi pelakunya hanya tertawa terbahak.

Begitu pekerja bengkel tersebut memutar kepalanya menoleh ke belakang, seketika ia mengusap dadanya pelan.

Bismillah, Ku Nikahi Bapakmu! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang