1. Prolog

6.5K 321 1
                                    




Kring..kring..kring.. jam beker berbentuk radio menggema di penjuru kamar. Sea meraba-raba nakas di samping ranjangnya dan setelah berhasil menemukan jam terkutuk yang mengganggu tidurnya itu, dia langsung mematikannya. Samar-samar Sea melirik angka disana. "Jam dua belas?" gumamnya. Sea mengucek-ngucek matanya dan menguap lebar. Lalu dia pun bangkit dari ranjangnya dan segera menuju dapur. Sepertinya segelas air putih bisa membanjiri tenggorokannya yang terasa kering.

Prang! Dug! Tap tap!

Suara aneh itu berasal dari arah dapur. Sea kaget dengan sumber suara tersebut. Diraihnya sebuah sapu yang terletak tidak jauh dari tempatnya berdiri dan berjalan mengendap-endap. Lampu dapur masih dalam keadaan mati. Tiba-tiba sekelebat bayangan mampir di matanya. Selama lima tahun Sea menempati apartemen ini, tidak sekalipun dia diganggu makhluk lain. Bayangan besar itu sedang membuka lemari es sambil berjongkok.

"Hiaaaatttt!!!!" gagang sapu sukses mendarat bertubi-tubi di makhluk itu. Aneh, sapu kok mengenai tubuhnya. Rasanya tidak mungkin hantu berteriak aduh. Dalam kepanikan besar, Sea menyalakan lampu dapur dan...

"Ardhan? Kamu ngapain disini?" tanyanya.

"Aku mau ngasih kamu surprise." jawab Ardhan dengan cengiran. Ardhan pun mengambil kue tart yang tersimpan di lemari es dan menghidangkannya di depan mata kekasihnya itu. "Happy anniversary yang kedua tahun ya, sayang. Aku harap kita semakin saling menyayangi, kamu makin dewasa." seru Ardhan.

"Dan kamu cepat menikahi aku." sambung Sea dalam hati.

"Sama-sama sayang." ucap Sea dengan senyum lebar.

"Sea, kamu sayang kan sama aku?" tanya Ardhan. Sea mengangguk lalu Ardhan menarik tangan Sea untuk duduk di ruang tengah. "kamu mau lakuin satu hal untuk aku? Sebenarnya ini enggak hanya untuk aku tapi ini untuk kita ke depannya." Sea menaikkan alisnya sebelah menunggu kelanjutan penjelasan Ardhan.

On Air ( Secret Admirer )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang