ILWS 18

51 14 4
                                    

Haii,, assalamualaikum...

Aku update lagi nih

Jangan lupa vote dan komen yaa

Makasihh...

~selamat membaca~
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari minggu datang zahwa lagi bermain bersama teman temannya sebagai perayaan perlombaan 1 minggu yang lalu.

Hari semakin sore zahwa dan kawan kawan segera pulang.

"Assalamualaikum... Bundaa zahwa pul--"teriakan zahwa terpotong dikala melihat ada tamu di dalam rumahnya.

"Lang.."sambung zahwa pelan. Dia langsung senyum malu.

"Waalaikumsalam..." jawab bundanya dan tamu itu.

"Makanya jangan teriak teriak malu kann" omel meira. "Sini duduk" sambungnya.

"Salim sama mereka" titah meira. Zahwa hanya mengangguk dan menyalami tamu itu.

"Hehe, om tante..." sapa zahwa yang tidak kenal sama kedua tamu itu.

"Panggil umi sama abi aja nak" ucap umi rena.

Zahwa tersenyum malu. "Hehe iya u-umi" ucap zahwa gugup.

"Kalo gitu zahwa ke kamar dulu ya, umi abi" pamit zahwa.

"Nanti kesini lagi ya" ucap meira.

"Emang ada apa bun?" Tanya zahwa kebingungan.

"Udah kesini aja"

"Bunda mah bikin penasaran aja, yaudah nanti zahwa kesini lagi" setelah mengucapkan itu zahwa langsung pergi ke kamarnya dan mengganti pakaiannya.

'Emang ada apaan sih?' Monolog zahwa.

Zahwa kembali turun menuju ruang tamu. Dia memakai baju gamisnya berwarna biru muda dan jilbabnya berwarna senada dengan bajunya.

"Hai" sapa zahwa pada mereka.

"Sini duduk nak" ucap andrian. Zahwa menangguk dan duduk di tengah tengah meira dan andrian.

"Ayah, emangnya ada apa?" Bisik zahwa kepada andrian.

"Udah nanti dia datang kok" zahwa bingung dengan jawaban ayahnya.

'Dia?' Batin zahwa

Brum
Brum

"Tuh kayaknya anak saya sudah sampai" ucap umi rena.

"Assalamualaikum.." sahut seseorang dari ambang pintu.

"Waalaikumussalam" jawab mereka serentak.

Zahwa dari tadi hanya menunduk karena dia tidak tau ada apa yang sebenarnya.

"Maaf om tante, saya telat" ujar lelaki itu. Dia langsung menyalami meira dan andrian.

"Gapapa namanya juga kota pasti macet" jawab andrian. Semua terkekeh.

"Baiklah kita datang kesini karena anak saya mempunyai niat baik" ucap abi hydar. Zahwa mendongkak melihat siapa lelaki itu dan ternyata.

DEG!

'K-kak bintang!?'Batin zahwa.

"Abi biar bintang aja yang bicara" bisik bintang.

"Yasudah" jawab hydar.

"Maaf om tante, sebenarnya saya sudah lama mengaggumi zahwa dan saya tidak bisa membendung perasaan ini. Sebelum saya datang kesini saya sudah berapa kali meyakinkan diri saya kepada allah. Dan akhirnya allah memberi saya jawaban untuk datang kesini. Saya datang kesini ingin mengenal zahwa lebih lanjut" ucap bintang panjang lebar. Zahwa yang mendengar perkataan bintang terkejut bukan main.

"Saya menghargai niat baik kamu, tapi saya serahkan kepada putri saya apakah dia mau atau tidak" jawab andrian memandang anaknya.

"Gimana nak?" Tanya umi rena.

"Em.. sebenarnya zahwa juga suka sama kak bintang. Tapi... zahwa kan masih sekolah" jawab zahwa pelan.
Semua yang mendengar ucapan zahwa tersenyum.

"Bukannya sebentar lagi kamu lulus?" Tanya bintang.

"Iyaa sii, tapi zahwa belum siap" jawab zahwa.

"Zahwa sayang, Kalian cuma saling mengenal satu sama lain. Kalau urusan siap belum siap itu menikah. Yaa kalau dari saling mengenal itu kalian cocok kalian bisa lanjut ke jengjang selanjutnya." Tutur meira.

"Oohh jadii gitu.." ucap zahwa polos. Semua merasa gemas dengan tingkah zahwa.

"Iyaa sayang,, jadi gimana?" Tanya umi rena. Zahwa mengangguk menjawab pertanyaa umi rena.

"Iyaa zahwa mau" ucap zahwa malu. Semua yang mendengar jawaban itu langsung tersenyum.

"Alhamdulillah" ucap semuanya.

"Yaudah kalau gitu kita makan dulu aja"

"Ehh gausah merepotkan saja" ucap umi rena tidak enak hati.

"Udah gapapa yuk sekalian makan malam" ucap meira.

"Gausah gausah kita pulang aja bu, ayok nak" ucap umi rena mengajak bintanh pulang.

"Emm... om tante bintang boleh ajak zahwa keluar sebentar?" Izin bintang. Zahwa yang mendengar namanya disebut membulatkan matanya.

"Ha?" Ucap zahwa refleks.

"Kamu gak mau?" Tanya bintang.

"Ehh enggak zahwa refleks kaget kak" jawab zahwa tak enak.

"Yaudah kalo zahwa mau bunda sama om izinin. Jagain zahwa ya" jawab andrian.

"Makasih om insyaallah saya jagain zahwa" ucap bintang.

"Kalau gitu kita pamit. Assalamualaikum" ucap mereka semua.

"Waalaikumussalam" jawab andrian dan meira.

Setelah melihat kepergian mereka semua meira dan andrian masuk kedalam rumahnya.

"Aduhh bun ternyata anak kita udah besar ya udah ada yang mau jagain dia" ucap andrian.

"Iyaa perasaan baru kemaren kita ngerawat zahwa" jawab meira.

"Yaudah gapapa ayah liat bintang orangnya tulus jadi gak mungkin dia nyakitin zahwa" ucap andrian.

"Iyaa semoga nak bintang tulus."

"Amiinn..."

Segitu dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segitu dulu....

Maaf ya kalau ada kata yang nggak pas gitu soalnya aku baru pertama bikin cerita kayak gini

Kalau mau kasih saran diterima

Ketebak gak sih alur cerita ini kayak gimana?

Maaf yaa kalau ceritanya gak memuaskan...

Jangan lupa votmenn

Makasihhh
.
.
.

I Love With SantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang