"Apa ini cocok jika kutempel di kertas berwarna ungu?" aku bergumam sembari memilah foto-fotoku dan Kaworu yang baru keluar dari mesin pencetak foto.
"Hmm? Ditempel dimana?" Kaworu muncul secara tiba-tiba di belakangku. Aku terkejut karena kupikir suaraku takkan sampai ketelinganya. Harusnya aku tak meremehkan telinga seorang musisi.
"Eh? Ah tidak, akan ku pajang di meja belajarku, hehe.." kekehku. Kaworu hanya mengangguk sekali. Aku menghela nafas lega. Untung saja, gumamku.
Ya, untung saja, untung saja tidak sampai ketahuan. Sebenarnya aku sedang merahasiakan buku diaryku darinya.
Buku diary? Ya ,sebenarnya hanyalah sebuah buku tempat aku mengumpulkan kenangan-kenanganku bersama Kaworu, seperti foto. Terkadang, aku juga menempel hadiah-hadiah yang Kaworu berikan padaku, misalnya gantungan kunci atau kartu ucapan, ku kumpulkan semuanya dalam satu buku. Ohiya, sesekali aku juga menulis sesuatu tentangnya dalam buku itu, atau kesan-kesanku terhadap hadiah yang ia berikan. Entahlah, mungkin aku terlalu sentimentil, tetapi aku merasa perlu membuat ini. Nanti, aku akan menunjukkannya pada Kaworu pada saat kelulusan kami. Aku akan memberikannya ini sebagai hadiah anniversary. Haha, like a couples.
Aku memasukkan beberapa lembar foto kedalam amplop kecil sambil terkekeh pelan kemudian kumasukkan ke dalam ransel hijauku. Agak was-was karena takut Kaworu menyadarinya kemudian mencurigaiku. Kaworu selalu bisa membuatku membocorkan setiap rahasia yang sudah susah payah aku simpan. Aku tidak mengerti, tapi setiap melihat sorot matanya, aku seolah tersihir untuk memberitahukan semua yang ingin ia ketahui. Jadi, sebaiknya aku benar-benar menyimpan rahasia yang satu ini agar tak memancing rasa curiganya. Buku diary ini harus jadi hadiah yang spesial!
Kami berdua meneruskan perjalanan untuk mengelilingi pusat perbelanjaan. Sesekali mampir di kedai-kedai makanan atau toserba sekadar untuk melihat-lihat. Pusat perbelanjaan ini sudah penuh dengan hiasan natal, maklum, natal memang tinggal beberapa hari lagi. Pohon cemara besar—yang dihiasi lampu-lampu dan sebuah bintang besar berkilau dipuncaknya—berdiri megah ditengah gedung. Banyak orang berfoto dibawahnya.
"Shinji-kun? Kau mau berfoto disana?"
"Eh? Ah tidak .. kita sudah cukup banyak mengambil gambar hari ini." Aku memberinya senyuman lebar seraya merangkul tangannya.
Kaworu tertawa pelan, aku bisa melihatnya tersipu sedikit. "Shinji-kun, akhir-akhir ini kau manja sekali kelihatannya.." ia berucap seraya mengecup pucuk kepalaku.
Aku mendekap erat seraya menggosokan ujung hidungku dengan penuh kasih sayang ke lengan kirinya, lengannya yang lain melingkar ke pinggangku.
"Shinji-kun, kau mau ke toko kue? Barangkali kau mau membeli makanan manis?" Tawarnya. Aku menengadah menatap kedua matanya kemudian mengangguk antusias. Ah, Kaworu-kun selalu bisa menebak apa yang kuinginkan!
Kaworu tersenyum seraya menghela nafas kemudian mengelus pucuk kepalaku. Jika kalian bertanya bagaimana kondisi wajahku? Kalian pasti bisa membayangkannya.
Kami berdua kembali berjalan beriringan menuju kedai kue yang ada di lantai tiga. Kami menggunakan eskalator karena yang menggunakan lift banyak sekali. Aku tak mau mengantri.
Sampai di kedai tersebut, Kaworu mengajakku untuk duduk sebentar sembari menikmati kue dan teh hangat. Akupun setuju.
Kaworu menyeruput teh hangat dari cangkir putihnya kemudian memandangiku yang tengah menikmati brownies panggang dengan krim dan cherry.
"Kue nya enak?" Tanyanya begitu aku menelan secuil kue yang ada dalam mulutku.
Aku mengangguk, "Iya, ini enak. Kau mau coba?" Aku memberikan garpu kecilku padanya, tapi Kaworu malah membuka mulut seolah memintaku menyuapinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sparkle [Kawoshin fanfiction]
Fanfiction[Evangelion Fanfiction] "Aku takut.." rintihnya. Dekapan hangat mengenyahkan segala bentuk keraguan dalam hati. Tangisnya pecah tatkala pemuda itu membisikan kata kata yang selama ini ingin ia dengar. ------- Ikari Shinji. Seorang pria dewasa yang e...