Chapter 8

130 13 3
                                    

Kelas baru. Cerita baru.

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah lagi setelah kami semua liburan kenaikan kelas selama dua minggu. Aku sudah resmi menjadi anak kelas sembilan sekarang. Tak kusangka ini adalah tahun terakhirku disekolah menengah pertama.

Aku dan Asuka berangkat bersama pagi ini. Kyoko-san yang sebenarnya memaksaku untuk berangkat bersamanya. Ia mengantarkan kami menggunakan mobil kecilnya yang berwarna merah. Sepanjang perjalanan itu, Asuka yang duduk dibangku belakang bersamaku sibuk sekali dengan ponselnya. Sementara itu, ibunya yang ada di kursi kemudi berkali-kali melihat pada kami lewat kaca spion didepannya. Aku jadi canggung. Tatapan itu seolah mengharapkan percakapan hangat diantara kami, tapi Asuka tetap tak acuh padaku.

Mobil merah itu akhirnya berhenti di seberang gerbang sekolah. Aku keluar dari pintu sebelah kiri, sementara Asuka keluar dari pintu kanan. Kyoko-san membuka kaca jendelannya kemudian bercakap-cakap sebentar dengan Asuka, kemudian kepadaku. Ah entahlah, aku tak terlalu mendengarkan. Aku sibuk mengamati wajah-wajah baru yang berlalu-lalang di gerbang sekolahku.

Setelah memberikan beberapa pesan kepada kami-yang sebenarnya tidak kudengarkan sama sekali, Kyoko-san melajukan lagi mobilnya menuju tempat kerjanya. Asuka berbalik padaku seraya menyisiri rambutnya menggunakan jari-jari tangan, "Ayo." Ajaknya.

Aku mengangguk dan berjalan memasuki sekolah bersamanya.

Papan pengumuman kelas sembilan penuh sekali. Mereka semua mengerubunginya seperti semut yang mengerubungi gula. Asuka menghela nafas kasar, "There's no way i will get into that" cetusnya.

"Biar aku yang lihat,"ucapku. Namun sayang, aku bahkan tidak menemukan celah untuk menyelinap diantara lautan manusia itu.

"Asuka! Ikari-kun!" Kami berdua menoleh.

"Hikari?"

"Ohayo!" Hikari menyapaku dan Asuka secara bergantian. Kami balas menyapanya. "Asuka, kita sekelas, loh, Ikari-kun juga."

Hikari membawa kabar gembira.

"Benarkah? Syukurlah! Kita bersama lagi! Hehe."tandas Asuka sembari mengacungkan tangan meminta tos. Hikari membalasnya.

"Syukurlah. Lalu, Kaworu-kun?"

Asuka melirikku.

"Ah maaf, aku tidak melihat Nagisa-kun di daftar murid kelas kita atau mungkin .. aku terlewat ya.."tuturnya dengan raut wajah tertekan.

"Nah loh! Kalian berdua akan terpisah tuh!" cetus Asuka sembari melemparkan cengiran menggoda.

"Ah tidak mungkin! akan aku cari."

"Yaampun keras kepala sekali, yasudah, masuklah kamu kedalam kerumunan semut itu dan cari namanya! Ayo! Hikari! Temani aku ke kelas."ujar Asuka sembari menarik tangan Hikari. Mereka berdua pergi dari hadapanku.

"Apa aku benar tidak sekelas dengan Kaworu-kun?" Alisku menaut sedih. Jujur, rasanya sakit sekali. Masa aku tidak sekelas dengan Kaworu, sih? Mana mungkin aku tahan jika tidak ada dia didekatku. Tapi, aku tidak mau masuk kedalam kerumunan orang-orang itu!

"Shinji-kun!"

Ah! Suara Kaworu.

Aku berbalik dan mendapati Kaworu yang berjalan kearahku. Seperti biasa, wajahnya akan dihiasi senyuman manis dan sepasang permata merahnya berkilauan tertimpa cahaya matahari.

"Kaworu-kun! Ohayoo!" Sapaku dengan antusias.

"Ohayo!" Ia tersenyum, "Sudah lama tidak bertemu, ya."

"Sudah lama tidak bertemu?? Kita hampir selalu bertemu tiap hari, loh!"

Sparkle [Kawoshin fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang