44. Kebenaran

86 10 2
                                    

Jangan lupa untuk ⭐,💬 ygy:)


"Aku tidak membutuhkan apapun, yang aku butuhkan hanya kepercayaan darimu"
~Evelin Raguella Nathaqueen.


SELAMAT MEMBACA!

☠️☠️☠️

Rahell terpaksa pergi karena Velin terus mendorongnya untuk segera pergi dari pabrik rokok tersebut. Setelah Rahell pergi dari kawasan pabrik, Velin berjalan gontai kearah pabrik. dan Velin terhenti tepat ditengah pintu.

Velin masih terdiam, lalu tangannya mengeluarkan ponselnya dari saku celananya dan menelpon seseorang.

"Permisi pak, apa ini benar dari kantor polisi?"

"..."

"Saya ingin melaporkan bahwa saya menemukan dua gadis yang hilang beberapa hari lalu.."

"..."

"Baiklah, terimakasih.."

Velin mematikan sambungan telponnya sepihak. lalu Velin langsung terduduk dilantai dengan kasar. Ponsel yang Velin genggam ikut jatuh ke lantai,  pertahanan Velin pun runtuh. Air mata mulai luruh dan membasahi pipinya. Velin mengangkat kedua tangannya kedepan wajahnya, matanya menatap nanar kearah kedua tangannya yang bergetar hebat.

"Ma.. Pa... Maafin Velin, Velin nggak sengaja.." ucapnya dengan nada suara yang bergetar.

"Maafin Velin udah buat kalian kecewa Ma Pa.."

"Velin hancur, hati Velin sakit Ma.. Maafin Velin.."

Velin mengepalkan tangannya kuat-kuat, suara tangis Velin semakin pecah. Sendiri, Velin menangis sendirian ditempat yang sudah sangat sepi. Hanya beberapa orang yang sudah tergeletak diatas lantai yang menemani Velin.

Velin mendongakkan kepalanya menghadap kearah langit yang terlihat mendung,  tangis Velin semakin tidak bisa ditahan. Pertahanan kokoh Velin yang sudah Velin sembunyikan baik-baik sekarang sudah benar-benar hancur, Velin benar-benar meluapkan semua rasa pedih dan sakit hatinya kepada gelapnya langit malam.

"William... Maafin gw, maafin gw nggak bisa jagain Wisya baik-baik.."

"Gw nggak bisa nepatin janji gw sama Lo.."

"Padahal gw udah janji sama Lo Will"

"Kalok gw masih diberi nyawa sama tuhan, gw bakal selalu ngelindungin adek Lo dan semua orang-orang terdekat gw.."

"Tapi.."

"Tapi gw nggak bisa nepatin itu semua.."

"Maafin gw Will.."

"Semakin gw berusaha, semakin sakit hati gw.. karena satu persatu orang-orang terdekat gw mulai disakiti"

"Mereka bener-bener udah nekat Will.."

"Maafin gw William.."

NATHAN 2 (END!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang