55. Larangan Adalah Perintah!

83 6 2
                                    

Yuhuuuuuu!
Call me Bibi😙
Jangan lupa vote dan komennya setelah membaca bestiee!!!

"Larangan mu adalah perintah bagiku"
~...

SELAMAT MEMBACA!

☠️☠️☠️

Tepat pukul 07.00 pagi, Zoya, Laurend, Ellin, Jesline dan Sonya sedang berada di dalam ruangan hotel yang sangat mewah dan megah. Kelimanya terdiam dengan posisi terduduk dilantai dengan perasaan tak percaya sekaligus tak menyangka, bukan hanya mereka berlima, namun masih ada satu lagi orang yang ikut tak percaya dengan apa yang ia lihat, walaupun orang itu hanya bisa melihat dari layar komputernya, tapi orang itu juga benar-benar tak percaya.

Siapa lagi kalau bukan Rahell..

Ya hanya Rahell yang tak bisa berkumpul bersama karena Rahell masih berada dalam lingkungan Ferrell, itu sebabnya mereka menggunakan video call lewat laptop Sonya, anggap saja mereka sekarang sedang berkumpul bersama.

"Jadi gimana? Bisa ceritain lebih jelas Vel?" ucap Rahell meminta penjelasan dari seberang video call nya.

"Serius? Ini Evelin Raguella Nathaqueen? Bestod gw?" ucap Ellin bertanya-tanya untuk yang kesekian kalinya, entah sudah berapa kali Ellin melontarkan pertanyaan yang sama sejak semalam. Dimana Velin tiba-tiba muncul dan bertengger ditengah-tengah pintu markas TLAO dan membuat para perempuan itu terkejut sekaligus syok semalaman.

Perempuan yang memegang helm putih dan berdiri diambang pintu Markas TLAO semalam itu adalah Velin, perempuan bernama lengkap Evelin Raguella Nathaqueen itu berhasil membuat semuanya terkejut kecuali Anggota inti TLAO.

Velin meletakkan minuman yang baru saja ia buat diatas meja, sedangkan ke-enam perempuan itu kembali terdiam menunggu penjelasan dari berita kepalsuannya kematian Velin dua bulan yang lalu.

Velin pun mendudukkan dirinya di lantai yang beralaskan tikar berbulu tebal bersama dengan kelima perempuan itu dengan laptop yang berada didepan mereka.

"Sebenarnya waktu itu gw masih agak sadar saat sampai di RS" ucap Velin memberitahu.

"Terus Lo nggak kena racun gitu? Apa berita Lo mati karna racun itu juga bohong?" tanya Laurend ingin tau.

"Nggak, gw beneran keracunan dan hampir mati.. tapi, Athan, Bang Aska sama yang lainnya langsung bertindak waktu itu.."

"Ya udah, ceritain kejadian malam itu waktu Lo di RS biar jiwa kekepoan gw mereda Vel" ujar Zoya sambil mempernyaman posisi duduknya.

"Waktu itu.."

Flashback on***

Seorang dokter wanita keluar dari dalam sebuah ruangan bernuansa putih polos dengan jalan yang tergesa-gesa, setelah sampai diluar ruangan, dokter tersebut langsung disambut oleh ketujuh pria yang tak lain adalah anggota inti The Lion dan masih ada juga Arsen (Ayah Leo yang seorang ketua polisi).

"Dok gimana keadaan Velin?" tanya Bagas langsung pada intinya.

"Aska.. kita harus segera membawa Velin untuk berobat keluar negeri, racunnya sudah menyebar kedalam beberapa organ vital Velin.. jika Velin tidak segera mendapatkan penanganan dan penawar racunnya, nyawa Velin bisa saja melayang" jawab dokter tersebut.

"Tan.. kita harus bawa Queen kemana? Nathan nggak bisa mikir sekarang, tolong Tan" ucap Nathan bertanya.

Yaps! Malam itu yang menangani Velin adalah dokter Jia, sahabat almarhum Mama Velin (Yunita).

NATHAN 2 (END!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang