Bab 9 - Sejarah Kelam Uchiha

354 37 3
                                    

(Seperti tidak ingin ditinggal, terkadang masa kecil mengikuti kemanapun kita pergi bahkan hingga kita dewasa.)

Selamat membaca.
Sorry for typo(s).
🦊🦌🐥🌸🤡

—•—
 

        Hiruzen memandang nanar pemandangan tragis di hadapannya. Meski beberapa rencananya berjalan lancar tapi apa yang terjadi saat ini sungguh di luar kendali. Suasana masih terasa begitu mencekam.

          Meski sudah pernah melihat semuanya melalui ingatan Kakashi tentang masa depan, tetap saja dirinya sedikit terguncang saat melihat langsung bagaimana tubuh-tubuh tidak bernyawa yang bersimbah darah, penuh luka dan goresan, bahkan ada yang tidak utuh bergelimpangan di mana-mana.

          Semuanya terjadi dengan cepat tanpa sempat dia turun tangan. Sebagaimana yang terjadi di masa depan dalam ingatan Kakashi, malam kelam berdarah di distrik Uchiha kini juga tidak bisa dia hentikan. Bagaimana klan Uchiha dibantai dan hancur di tangan seorang Uchiha sendiri. Sejarah yang dia lihat di ingatan masa depan kembali terulang.

          Suara derap kaki dan nafas terengah di sebelahnya membuat Hiruzen menoleh, itu Kakashi yang baru saja tiba sedang mengurut keningnya tampak merasa pusing. "Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan saat Sasuke dan yang lainnya siuman nanti" lirih Kakashi yang masih dapat didengar oleh Hiruzen.

          "Kau sudah kembali, Kakashi?" tanpa mampu menjawab lebih, laki-laki bersurai putih keperakan itu hanya mampu mengangguk. Hiruzen bergeming, enggan bertanya apapun lagi termasuk tentang misi yang diberikannya pada Kakashi.

          Hiruzen rasanya belum siap jika setelah tragedi malam ini masih harus ditambah mendengar jawaban bahwa Kakashi tidak berhasil membawa entah Jiraya atau Tsunade atau bahkan keduanya datang ke desa sampai sebuah suara membuatnya menoleh sedikit mengembalikan harapannya.

          "Sensei. Sepertinya aku terlambat."

          "Jiraya. Apa kau datang tanpa-" tahu apa yang akan dikatakan oleh gurunya, Jiraya menggeleng tegas lebih dulu menghentikan tebakan Hiruzen "Tsunade sudah lebih dulu ke Rumah Sakit. Urusan anak-anak itu sekarang kita serahkan dulu pada Tsunade. Kita selesaikan semua yang ada di sini." Jelas Jiraya membuat Hiruzen mengangguk setuju.

          "Tapi sepertinya semua sudah bergerak." Lanjut Jiraya setelah melihat para ANBU dan beberapa shinobi Konoha sudah berada di lokasi mengevakuasi para korban dan membereskan tempat kejadian.

          Tanpa menjawab pandangan Hiruzen ikut mengedar mencari seseorang. Jiraya dan Kakashi tahu siapa yang sedang Hiruzen cari, pemuda yang seharusnya tiba bersama mereka. Uchiha Itachi.

          Dua laki-laki berbeda usia tampak berdiri saling berhadapan di depan sebuah bangunan yang dikenal sebagai rumah seorang pemimpin atau ketua klan. Iris mata keduanya merah berpola khas seorang Uchiha.

          Hening, tidak ada yang bersuara hingga salah satunya memulai. "Okaeri, Itachi." Itachi hanya bergeming, menatap lurus seorang Uchiha pemilik Mangekyou Sharingan selain dirinya itu. Tampak tidak ada niatan untuk membalas sapaan.

          "Aku tidak menyangka kau akan tetap bergerak sendiri walau aku tidak sedang berada di desa." Balas Itachi lugas tanpa basa-basi.

          "Cukup jarang ditemukan yang namanya keraguan dalam diri seorang Uchiha. Seharusnya kau sendiri sudah tahu itu. Sebelumnya sudah kukatakan akan kulakukan semuanya tanpa ragu, dengan ada atau tidak adanya dirimu di desa." Hanya menatap lurus, Itachi tidak terpancing emosi sama sekali mendengarnya.

Sejarah Berulang [BEGIN AGAIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang