Bab 10 - Proyeksi Ingatan

393 35 4
                                    

(Hal-hal yang paling ingin kita lupakan, justru menjadi hal yang paling mudah diingat.)

Selamat membaca.
Sorry for typo(s).
🦊🦌🐥🌸🦊


—•—

          Sasuke dan Itachi saling menatap menghiraukan orang-orang yang ada di sana. Belum sempat Itachi bertanya banyak hal pada Sasuke tentang apa maksud dari ucapan adiknya itu, juga Sasuke yang belum sempat bertanya bagaimana ayah dan ibunya tiba-tiba saja tubuh Sasuke limbung dan kembali tidak sadarkan diri.

          Tentu saja dengan sigap Itachi menangkap tubuh Sasuke dan menuruti perintah Hiruzen agar membawa adiknya itu kembali ke rumah sakit.

          Kakashi bersama Hiruzen, Jiraya, Obito, Ibiki, dan Inoichi mengikuti Itachi dan Sasuke ke rumah sakit setelah sebelumnya Hiruzen menyerahkan proses evakuasi Uchiha pada Choza dan para ANBU kepercayaannya.

          Hiruzen yang menyadari tidak ada kehadiran Danzo meminta mereka bergegas meninggalkan distrik Uchiha sebelum keberadaan mereka diketahui oleh laki-laki itu.

          Saat akan tiba di ruang rawat, Sasuke kembali membuka mata. Itachi tahu adiknya itu sudah kembali sadar, namun baik dirinya maupun Sasuke tidak ada satupun yang berniat buka suara.

          Itachi membiarkan Sasuke bergeming di gendongannya dengan tatapan kosong. Yang Itachi duga, Sasuke sedang terguncang melihat peristiwa di distrik. Sasuke sendiri tidak peduli kalau dia saat ini berada di gendongan sang kakak.

          Kedatangan mereka tentu saja disambut omelan Tsunade dan tatapan heran dari orang-orang yang berada di dalam ruangan tapi Sasuke tidak peduli, dia memilih untuk kembali ke ranjangnya mengistirahatkan fisik dan pikirannya. Meski niatan itu sirna ketika Naruto bersikap konyol.

          Belum cukup dengan Naruto, tiba-tiba Obito juga kembali bersikap aneh dengan maju ke hadapan Naruto dan membungkukkan badan seperti saat bertemu dengannya tadi membuat Sasuke mendengus.

          Sikap Obito mengundang tatapan heran dari orang-orang termasuk dari Naruto sendiri yang masih bingung dengan keadaan. Namun tatapan heran beberapa orang segera berganti menjadi keterkejutan ketika mendengar panggilan Obito pada Naruto. "Nanadaime-sama."

          Jiraya yang cukup paham situasi menatap sekeliling, melihat Naruto, Sasuke, Shikamaru, Kakashi, dan Hiruzen mematung di tempat. Tsunade yang menunggu penasaran, sedangkan yang lainnya menatap bertanya apa maksud dari sikap dan panggilan Obito pada Naruto.

          Hening, tidak ada satupun yang bersuara atau berniat menjawab setelah Shikaku memberanikan diri bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Shikaku cukup cerdas untuk menangkap situasi bahwa ada hal penting yang di sembunyikan oleh beberapa orang di ruangan ini termasuk sang anak —Shikamaru.

          Shikaku yakin, anaknya itu terlibat sesuatu. Sejak sadarkan diri dari koma sikap Shikamaru sedikit aneh di mata Shikaku. Tidak banyak yang berubah memang, anaknya itu memang cukup pendiam dan tidak banyak bicara. Tapi entah mengapa, sebagai seorang ayah Shikaku seperti melihat sisi lain yang lebih dewasa dalam diri sang anak.

          "Shikamaru." Merasa dipanggil, Shikamaru menoleh pada ayahnya yang masih menunggu jawaban. Menghela napas pelan, Shikamaru tahu ayahnya itu terlampau cerdas untuk tidak menyadari apapun dan dirinya tidak mungkin bisa mengelak lebih jauh.

Sejarah Berulang [BEGIN AGAIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang