Bab 14 - Markas Utama

306 22 1
                                    

(Setiap orang akan lebih dulu membenarkan apa yang menjadi pilihannya.)

Selamat membaca.
Sorry for typo(s).
🦊🦌🐥🌸👨‍🌾

—•—

Tiga hari sudah berlalu sejak malam berdarah di distrik Uchiha. Naruto, Sasuke, dan Shikamaru juga sudah dipulangkan dari rumah sakit tepat di keesokan harinya. Sementara ini Sasuke tinggal di rumah Naruto bersama Kakashi dan enggan keluar rumah karena tragedi Uchiha masih menjadi topik hangat di seluruh Konoha, bahkan sudah menyebar ke berbagai desa. Jujur saja Sasuke cukup muak mendengarnya. Tidak bisa dipungkiri keriuhan desa memang cukup sulit untuk diredam.

Dengan kesepakatan bersama, Itachi pergi meninggalkan desa bersama Obito. Bukan karena Obito tidak bisa dipercaya, tapi bagaimanapun Obito tidak akan bisa bergerak sendirian seperti halnya Itachi yang gagal saat bergerak sendiri dalam ingatan masa depan yang mereka lihat. Maka kali ini Itachi dan Obito dipercaya untuk bekerjasama. Hal ini juga untuk menyempurnakan skenario yang dibuat untuk membuat banyak pihak percaya.

Obito dibebaskan bersyarat dari hukuman yang seharusnya. Dirinya juga sempat menjatuhkan diri berlutut di depan Itachi, Sasuke, dan yang lainnya untuk meminta maaf atas semua kejahatannya selama ini setelah semua orang kembali berkumpul secara lengkap di ruang rawat saat larut malam.

"Kau memang sangat bersalah Obito, sepertinya penahanan saja tidak cukup untuk menghukum mu." Sasuke menatap Obito yang menunduk dengan ekspresi datar. Ingatan-ingatan dari semua yang sudah dia lalui kembali berputar di kepalanya. Dirinya juga pernah berada di posisi seperti Obito, terjebak dalam kubangan dendam dan ambisi, sampai akhirnya berhasil selamat setelah menerima uluran tangan dari orang-orang yang selama ini selalu dia abaikan.

 "Tapi setiap orang berhak mendapat kesempatan. Benarkan, dobe?"  Cukup terkejut dengan keputusan Sasuke yang memaafkan, mereka menatap Sasuke yang kini memalingkan wajahnya. Sedangkan Naruto memiringkan kepalanya bingung, tidak paham kenapa dirinya disebut.

"Kurasa kau bisa mengambil hukuman dengan cara lain. Lagi pula, setidaknya kau sudah melakukan penyelamatan terhadap mereka yang tidak bersalah." Lanjut Itachi memberikan pandangannya.

Di antara mereka semua yang kini saling memaafkan dan memberikan petuah, Kakashi menyaksikannya dengan sedikit rasa haru. 'Sensei, apa kau bisa melihatnya? prinsip putramu sepertinya telah berhasil menembus hati teman-temannya bahkan hingga melintasi masa.' batinnya, menatap bangga Naruto dan Sasuke.

Walaupun begitu, Obito akan tetap berada dibawah pengawasan desa dan mereka semua. Terlebih sekarang -seperti yang telah diucapkan Minato, Kakashi akan mengambil tanggung jawab sebagai teman pada Obito.

Distrik Uchiha ditutup dari siapapun, selain orang-orang yang diizinkan Hiruzen tidak ada yang bisa masuk ke sana. Choza dan Ibiki diberi tanggungjawab untuk memimpin pengamanan dan pengawasannya.

Para korban sudah dimakamkan secara tertutup dengan penjagaan ketat di pemakaman Konoha tadi malam tanpa melibatkan banyak pihak. Hanya tim medis, Hokage, dan para pemimpin klan yang diizinkan hadir. Keputusan tersebut dibuat atas permintaan Itachi dan Sasuke sendiri yang tidak ingin tragedi Uchiha menjadi konsumsi banyak pihak.

Catatan otopsi tersusun dan disimpan dengan baik dibawah tanggungjawab Shizune dan Tsunade, mulai sekarang satu persatu bukti kejahatan Danzo akan dikumpulkan.

Jika di masa lalu Danzo mati di tangan Sasuke dan semua tindak kejahatannya berlalu begitu saja tanpa mendapat sangsi sosial, untuk kali ini -jika orang itu tetap tidak berubah, setidaknya dia harus merasakan konsekuensi dari setiap tindakannya.

Sejarah Berulang [BEGIN AGAIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang