Bab 7 - Bertemu Jiraya

309 29 3
                                    

(Ada perbedaan yang cukup besar antara menguji dan mengorbankan.)

Selamat membaca.
Sorry for typo(s).
🦊🦌🐥🌸🤡


—•—
 

      Fugaku menghela nafas pelan. Pagi ini dirinya harus menyiapkan alasan pada para tetua klan Uchiha tentang perginya Itachi ke luar desa untuk misi yang masih berkaitan dengan kondisi Sasuke. Dengan pasti kedua kakinnya berjalan menuju distrik Uchiha, walau sedang dilanda kebingungan tidak lantas membuat langkah tegapnya menjadi gontai.

          Setelah pertemuan klan yang seharusnya dilaksanakan kemarin malam batal karena Sasuke yang masuk rumah sakit –yang tentu saja dia dan Mikoto sebagai orangtua tidak bisa meninggalkannya begitu saja, rencananya pertemuan itu akan dilaksanakan malam ini. Namun lagi-lagi hal yang tidak diinginkan terjadi. Kondisi Sasuke yang tidak stabil hingga beberapa kali kejang membuat Hiruzen mengambil keputusan untuk memanggil Tsunade.

          Berhubung kondisi Sasuke dan teman-temannya yang dirahasiakan, Hiruzen merasa bahwa kedatangan Tsunade juga harus serapi mungkin tanpa diketahui siapapun terutama warga desa. Oleh karena itu, Hiruzen memberikan misi penjemputan Tsunade pada Kakashi dan Itachi. Dua orang ANBU yang kemampuannya bergerak dalam senyap sudah tidak diragukan lagi, terlebih mereka berdua orang yang tahu secara langsung kondisi anak-anak itu.

          Tentu saja keputusan Hiruzen sempat mendapat penolakan dari Fugaku. Bagaimana pun Itachi berperan penting dalam pertemuan klan Uchiha yang sempat tertunda itu. Saat pertemuan klan di kuil Nakano nanti, kemampuan dari sharingan Itachi sangat diperlukan untuk membaca tulisan dari monumen batu yang ditinggalkan Rikudou Sennin.

          Sempat juga terjadi perdebatan antara Itachi dan Fugaku. Tanpa Fugaku ketahui, Itachi sendiri sebenarnya berada pada posisi dilema antara melanjutkan misi rahasianya untuk menangani Uchiha dan menghentikan kudeta atau pergi menjemput Tsunade dan Jiraya sesuai perintah Hiruzen demi keselamatan para anak kecil itu.

          Yang Fugaku sangka, Itachi sedang mengambil kesempatan untuk menghindar dari pertemuan klan dengan cara setuju menerima misi dari Hiruzen.

          Setelah pembicaraan yang cukup alot, akhirnya keadaan memaksa Fugaku untuk setuju. Rencana Hiruzen seperti didukung oleh ketiga anak yang sedang terbaring koma di ranjang pesakitan itu. Saat sedang dalam perundingan antara Fugaku dan Hiruzen di depan ruang rawat, tiba-tiba saja beberapa orang tim medis yang dipimpin Kazuha berlarian masuk ke ruang rawat menggantikan keberadaan Mikoto dan Yoshino yang keluar dari ruangan dengan wajah cemas.

          'Ada apa?' Tanya Shikaku pada Yoshino.

          'Naruto sempat membuka matanya, tidak lama tiba-tiba dia kejang lagi. Tubuh Shikamaru dan Sasuke seperti bereaksi akan hal itu, denyut nadi mereka tiba-tiba melemah.' Penjelasan singkat Yoshino membuat semuanya mematung. Mikoto sendiri mendekati Fugaku, memegang lengannya erat.

          'Kau tahu, tadi Sasuke sempat membuka matanya sebentar. Dan aku yakin tidak salah lihat, kalau matanya menunjukan sharingan.' Tidak hanya Fugaku, yang lain pun dibuat bingung. Sasuke tidak pernah mengalami kejadian yang bisa memicu sisi emosional. Lalu bagaimana tiba-tiba sharingannya muncul.

          'Tidak ada waktu lagi untuk menunda. Kita harus membawa Tsunade datang ke sini.' Hiruzen menginterupsi membuat Fugaku dilema.

          'Aku tidak bisa mendahulukan kepentingan pribadi dan keluargaku sendiri di atas kepentingan klan.' Ujar Fugaku membuat Itachi mengepalkan tangannya.

Sejarah Berulang [BEGIN AGAIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang