Bab 12 - Koalisi Pertama

330 26 1
                                    

(Tidak ada yang benar-benar terlambat atau terlalu cepat. Semua berjalan bersama waktu.)

Selamat membaca.
Sorry for typo(s).
🦊🦌🐥🌸👨‍🌾

—•—

Shikamaru dengan lelah memindai keadaan. Suasana di ruangan terasa begitu serius dan cukup tegang. "Hah, mendokusai. Apakah rumah sakit tempat yang cocok untuk suasana seperti ini?"

"Naruto juga sepertinya dia memang sengaja tidak sadarkan diri." Entah kenapa Sasuke berbicara cukup santai, padahal di sini dia adalah salah satu korban. Mungkin karena sudah mengalami hal menyakitkan ini sebelumnya, atau lebih tepatnya Sasuke merasa cukup lelah jika harus mengamuk dan menangis seperti sebelumnya.

"Kalian berdua berhenti mengeluh, jadi bagaimana? Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Shikamaru dan Sasuke menoleh pada Kakashi yang menginterupsi.

"Bagaimana menurutmu Shikamaru?"

"Kenapa aku?"

"Kau cerdas, mantan komando strategi perang dan penasihat desa. Jadi itu tugasmu." Shikamaru menatap kesal pada Sasuke yang berbicara santai.

"Kau sendiri juga Hokage bayangan, Sasuke. Tugasmu menggantikan Naruto dalam situasi seperti ini. Lagi pula aku ini masih tujuh tahun kalau kau lupa."

"Hn, benar. Aku juga masih tujuh tahun. Jadi kalian saja yang cari jalan keluarnya." Jawaban Sasuke tentu saja membuat kesal para orang dewasa di sana. Kakashi menghela napas lelah menghadapi tingkah para muridnya.

"Aku rasa hanya ingatan kalian saja yang datang dari masa depan. Jiwa kalian di sini masih anak-anak."

"Hn."

"Saat ini pasti mulai terjadi keributan di sekitar Uchiha dan sebentar lagi kabar akan segera menyebar ke seluruh desa. Besok pagi bisa dipastikan keadaan desa akan sangat kacau. Dan mungkin nama Itachi akan masuk sebagai salah satu topik utama." Semua mengangguk setuju dengan pendapat Shikaku.

"Saat ini evakuasi sedang berlangsung dan pasti akan semakin banyak shinobi dan ANBU yang datang kesana termasuk dari Ne."

"Ya, dan Danzo juga akan ada di sana." Sambung Sasuke, membenarkan apa yang dikatakan Kakashi. Bersamaan dengan itu, terdengar suara ketukan pintu dari luar.

"Akimichi Choza, ada apa?" Tanya Hiruzen pada orang yang baru saja masuk setelah diizinkan.

"Lapor Sandaime-sama. Proses evakuasi korban sudah selesai dilakukan. Semua korban akan dibawa ke rumah sakit ini untuk dilakukan identifikasi dan autopsi. Tapi tuan Danzo tidak mengizinkan kami mengidentifikasi para korban. Sedangkan di distrik Uchiha proses pengamanan dan penyisiran TKP masih berlangsung."

"Hm, kenapa tidak boleh?" Tanya Tsunade mewakili rasa penasaran yang lainnya. Itachi dan Sasuke sendiri tidak mengetahui hal ini. Dalam ingatan Sasuke, Itachi langsung pergi sebelum proses evakuasi selesai, dan Sasuke sendiri saat sadar sudah berada di rumah sakit.

Choza menatap sekeliling dan tatapannya jatuh pada Itachi juga Sasuke. "Mereka yang memiliki niat jahat untuk mengkudeta dan menghancurkan desa tidak layak diperlakukan selayaknya warga desa. Mereka tidak berhak mendapatkan fasilitas desa. Itu yang dikatakan oleh tuan Danzo. Dia meminta agar jasad para korban diserahkan dan diurus oleh Ne. Beberapa ANBU Ne juga mulai bergerak untuk memastikan rumah sakit tidak menerima jasad para korban." Mendengar hal itu, tidak hanya Sasuke dan Itachi yang meradang, tapi yang lainnya juga.

"Sialan kakek tua itu. Choza, lanjutkan proses evakuasi. Aku sendiri yang akan memimpin proses autopsi. Shizune siapkan semuanya." Tsunade pergi meninggalkan ruangan diikuti Shizune.

Sejarah Berulang [BEGIN AGAIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang