Suhu ekstrem menyebabkan tanah di Longnightbyen mengalami permafrost. Akibatnya tak banyak vegetasi yang bisa hidup di sana. Selain itu pertumbuhan vegetasi juga sangat lambat sehingga tinggi vegetasi mayoritas rendah.
Vegetasi yang tumbuh di Longnightbyen didominasi oleh lumut kerak yang jenisnya ada ratusan dan rumput Alpenia yang membentuk padang rumput hijau dan membentang indah ketika musim panas. Bunga yang paling terkenal di sana adalah bell heather utara yang tumbuh di sekitar lereng Bearbern. Bunga itu memiliki warna ungu dan putih yang akan mekar bergiliran saat musim dingin dan musim panas. Selain itu ada juga pohon dedalu yang daun dan bunganya dapat dikonsumsi dan pohon bearberry yang menjadi buah favorit para beruang.
Dengan alasan itulah Happy Nature menjadi sangat mencolok karena di sana memiliki berbagai jenis bunga yang tak dapat tumbuh di pulau es sepeti Longnightbyen. Orang yang pertama kali ke Longnightbyen pasti akan terkejut melihat bunga matahari menghiasi kamar-kamar hotel.
Suatu sore Verena kedatangan pelanggan yang ingin memastikan sendiri kalau bunga matahari memang dijual di Happy Nature.
“Luar biasa. Bagaimana mungkin bunga matahari ada di tempat seperti ini? Bagaimana anda menanamnya?” tanya pelanggan tersebut. Dia wanita muda yang penuh semangat.
“Kami menanamnya di rumah kaca,” jawab Verena ramah.
“Ternyata teknologi di kota ini jauh lebih maju dari perkiraanku.”
“Ya. Sayangnya belum bisa digunakan secara masal. Peralatan yang kami gunakan di rumah kaca sangat mahal.”
Pelanggan itu mengangguk-angguk. “Apakah kaktus juga bisa tumbuh di rumah kaca anda?”
“Saya belum pernah mencobanya karena kaktus tak bisa dijadikan buket bunga.”
“Ah, benar juga. Jadi, anda hanya menanam bunga-bunga ya?”
“Sebenarnya tidak juga. Saya menanam beberapa tanaman yang bisa dikonsumsi.”
“Hebat, itu akan sangat berguna.”
“Ya.”
Percakapan mereka terus berlanjut. Rupanya pelanggan itu adalah salah satu mahasiswa baru jurusan Agroekoteknologi. Dia sedang berlibur bersama teman-temannya untuk menyaksikan aurora borealis.
Verena terkejut saat mengetahui pelanggan tersebut berasal dari Indonia—sebuah daerah tropis yang sangat jauh dari Longnighbyen. Verena pernah mendengarnya dari Atlas, katanya di sana banyak buah-buahan unik. Ada juga bunga yang hanya tumbuh di sana. Kalau tidak salah namanya Rafflesia arnoldii. Bunga terbesar di dunia dan memiliki bau aneh seperti bangkai.
“Bunganya sangat besar dan bau. Saya pernah melihatnya sekali karena bunga itu hanya tumbuh di beberapa tempat.” Dalam waktu singkat mereka jadi akrab. Mungkin karena memiliki ketertarikan yang sama terhadap bunga-bunga.
“Saya jadi semakin penasaran.”
“Sebagai pencinta bunga, anda memang harus melihatnya setidaknya satu kali seumur hidup.”
“Sepertinya saya harus mulai mengumpulkan uang untuk pergi ke sana,” gurau Verena.
“Kalau anda pergi ke sana, hubungi saya saja. Saya pasti akan membawa anda berkeliling ke tempat-tempat yang bagus.”
“Wah, terima kasih tawarannya. Anda baik sekali.” Verena tersenyum ramah. Di akhir percakapan mereka saling mengikuti di media sosial, dan lagi-lagi Verena terkejut melihat pengikut pelanggan itu yang sudah ratusan ribu.
“Maaf dari tadi saya hanya mengajak anda mengobrol. Kalau begitu saya mau pesan satu buket, apa anda bisa memberikan rekomendasi?”
Verena tampak berpikir. “Warna apa yang anda suka?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Virgo: A Kind of Magic [END]
FantasySudah sejak lama mereka melupakan keberadaan Dewa, tapi kini mereka percaya kalau Happy Nature adalah rumah Dewa, lebih tepatnya Dewa kebahagiaan. Konon siapapun yang membeli bunga dari Happy Nature, dia akan merasakan kehangatan dan ketenangan. Rom...