“Sebenarnya dari mana kau mendapat cairan ini? Kau tidak berniat macam-macam bukan?” Suara Luke terdengar curiga. Ia mencoba mengamati raut wajah kakaknya lewat sebuah layar smartphone.
“Tentu saja tidak, seorang pelanggan tak sengaja meninggalkannya,” dusta Verena sambil menghindari tatapan Luke. Ia pura-pura sibuk dengan buket bunga yang sedang dirangkainya.
“Cairan itu sangat berbahaya. Sebaiknya kau buang saja.”
“Ya, ya nanti akan aku buang.” Tak lama kemudian Verena menyudahi panggilan video dengan Luke. Ia membuka dokumen yang dikirim adiknya dan membacanya dengan teliti.
Dua hari yang lalu ia mengirim sampel cairan dari botol misterius milik Gareth ke laboratorium tempat Luke bekerja. Ia tak mau orang lain tahu, maka dari itu ia mempercayakannya pada Luke. Namun Luke bilang kalau cairan itu adalah racun yang sangat berbahaya.
Verena menggulir layar. Netranya menangkap beberapa nama senyawa asing kecuali satu senyawa yang sangat familiar. Matanya membelalak seakan tak percaya dengan apa yang baru saja dibacanya.
“Kenapa Galen punya racun ini?”
Senyawa yang membuat Verena kaget adalah oleandrin, yaitu senyawa yang dikenal dengan glikosida jantung dengan efek yang kuat dan dapat menyebabkan toksisitas. Senyawa itu berasal dari tanaman oleander. Verena dulu pernah menelitinya, tapi karena racun bunga itu terlalu berbahaya, ia memutuskan untuk tidak menanamnya di rumah kaca, apalagi untuk diperjual belikan.
Ratusan tahun yang lalu oleander pernah diteliti untuk dijadikan obat Covid-19, namun proyek itu dibatalkan dengan alasan kalau oleander terlalu berbahaya untuk dikonsumsi. Bahkan di beberapa daerah oleander justru digunakan untuk bunuh diri dan sudah memakan banyak korban jiwa.
Seluruh bagian tanaman oleander mengandung racun. Dari mulai batang, daun sampai bunganya, itulah kenapa Verena enggan menanamnya. Keracunan oleander dapat berakibat fatal. Bersentuhan dengan getahnya saja dapat membuat kulit iritasi apalagi jika dikonsumsi langsung jelas akan membawa pada kematian.
Oleander adalah salah satu tanaman paling mematikan di dunia. Salah satu gejala yang ditimbulkan saat keracunan oleander adalah melemahnya detakan jantung.
Iya, detakan jantung akan melemah lalu berhenti.
Verena tersentak. Seketika ia teringat bayangan yang dilihatnya. Suara denting alat makan, suara tegukan minum, dan suara detakan jantung yang kian melemah sebelum benar-benar berhenti.
Lalu ia teringat ucapan Galen. “Mereka semua bunuh diri”
Tiba-tiba lukisan bunga oleander di apartemen Gareth di Britia sana terbesit di benaknya. Ingatan-ingan itu seperti potongan puzzle yang mulai menyatu dan membawa Verena pada sebuah dugaan mengerikan.
“Apa Galen berniat bunuh diri?”
Kepala Verena langsung menggeleng cepat. Ia tak mau menduga-duga. Dengan tangan gemetar, ia buru-buru menghubungi nomor Galen dan meminta pria itu datang ke rumahnya. Verena harus memastikannya langsung atau dia tidak akan pernah bisa tidur nyenyak dan akan terus mengkhawatirkannya.
Tak sampai setengah jam, pria itu sudah tiba di Happy Nature. Berutung saat itu sedang tidak ada pelanggan satupun.
“Maaf tiba-tiba memintamu datang ke sini,” ucap Verena mencoba bersikap tenang.
“Tak apa, lagipula sebenarnya nanti malam aku juga berniat ke sini. Ada sesuatu yang benar-benar harus aku sampaikan.” Gareth menarik kursi di hadapan Verena sehingga posisi mereka kini hanya terpisahkan oleh meja tempat Verena merangkai bunga.
“Apa malam ini kau bisa menginap di rumahku?”
“Apa?” kaget Gareth. Sungguh sebuah pembuka percakapan yang tidak biasa.
![](https://img.wattpad.com/cover/339116919-288-k852708.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Virgo: A Kind of Magic [END]
FantasySudah sejak lama mereka melupakan keberadaan Dewa, tapi kini mereka percaya kalau Happy Nature adalah rumah Dewa, lebih tepatnya Dewa kebahagiaan. Konon siapapun yang membeli bunga dari Happy Nature, dia akan merasakan kehangatan dan ketenangan. Rom...