1

51.2K 88 3
                                    

Kevin, adalah nama yang diberikan oleh orang tuaku padaku.. 18 tahun yang lalu. aku tinggal bertiga bersama kakak perempuanku Naya dan ibuku Sherly setelah meninggalnya ayahku 1 tahun lalu.

sebelum kepergian ayahku, kehidupan kami sebagai keluarga berjalan normal. tapi setelah itu semuanya berubah. ibuku sekarang bekerja, menggantikan posisi ayah sebagai pencari nafkah keluarga. kakakku yang sekarang berusia 19 tahun membantunya dengan berjualan baju di internet. hasilnya cukup lumayan, setidaknya bisa mencukupi biayanya kuliah.

hari-hari berlalu hingga saat ini adalah semester terakhirku di SMA. sebagai anak SMA aku dikenal sebagai pribadi yang penyendiri, jarang bergaul dan bersosialisasi. kebiasaanku saat pulang sekolah adalah pergi ke perpustakaan dan meminjam beberapa novel untuk kubaca dirumah. yah… cari hiburan pikirku.

Naya juga tidak jauh berbeda, sepulangnya dari kampus yang dia kerjakan adalah duduk di depan komputernya berjam-jam mengecek iklan bajunya dan sesekali menelpon pelanggan yang memesan. tak heran di usianya yang baru 19 tahun Naya sudah memakai kacamata. Dalam usia yang sudah menginjak 19 tahun rasanya aneh jika perempuan secantik Naya tidak pernah keluar dengan lawan jenisnya pada malam minggu. Tapi ya begitulah adanya. Dengan lekuk tubuh yang indah dan wajah yang rupawan, Naya belum pernah menerima satu orang laki-laki pun untuk menjadi pacarnya. Laki-laki sukanya menyakiti perempuan katanya.

hari itu sangat ku ingat dalam benakku. hari senin, aku pulang dari sekolahku. kuparkir motorku di pekarangan rumah dan segera ku gembok pagarnya. kubuka pintu rumah dengan tangan kananku sementara tangan kiriku menggenggam buku novel setebal 560 halaman. Naya yang berada di ruang tengah segera menghampiriku. tumben… pikirku. tak seperti biasa. ia biasanya acuh dengan kedatanganku dan tetap asyik di depan komputernya.

“kamu baru pulang Dek..??” tanyanya
“iya kak, ada apa kok tumben tanya-tanya?”
“mama hari ini ngak kerja Dek, dari tadi mama di kamar belum makan. aku udah bujuk supaya mama makan… tapi katanya nunggu kamu. coba kamu ajak mama makan, kasihan nanti mama sakit”.

ada yang aneh pikirku, biasanya hari senin mama justru pulang malam. tapi tiba-tiba dia tidak masuk kerja hari ini. segera kuhampiri mama di kamarnya.

mama sedang tertidur di kamarnya berselimutkan bed cover yang tebal. mungkin karena suhu AC terlalu dingin. segera ku ambil remote AC dan ku naikkan beberapa derajat.
“maa… kok mama belum makan….”tanyaku
“ohh kamu sudah pulang Vin.. yuk kita makan. kamu ganti baju dulu” pintanya
“ganti baju? memang kita mau kemana ma?”
“hari ini mama cuti, kita akan ziarah ke makam ayah”katanya
“oke ma….”

segera ku bergegas ke kamarku, ketika kulewati ruang tengah ku katakan pada Naya untuk segera mengganti bajunya juga karena kami akan ziarah ke makam ayah.

tak lama kamipun berangkat. aku menyetir mobil, sedangkan Naya dan mama dibelakang.
baru ku ingat bahwa hari ini adalah tepat satu tahun ayah meninggal. pantas mama agak murung hari ini.


sesampainya di makam kami berjongkok mengelilingi makam. menabur bunga dan berdoa untuk ayah , agar ayah mendapatkan tempat yang baik di sisi yang maha kuasa.
tak berselang lama kamipun pulang. mama segera masuk kembali ke kamarnya, aku dan Naya di ruang tengah menonton TV

“tumben komputernya gak dilihat…”tanyaku
“blom ada yg sms sih, lagian aku capek.. pijitin pundakku dong Dek” pintanya
“yeeee… aku sendiri capek nyetir mobil”
“ya nanti gantian” katanya sembari tersenyum lebar

kuturuti permintaannya, ku suruh dia duduk di lantai, sementara aku di sofa. sehingga aku dengan mudah bisa memijit pundak dan bahunya. cukup lama ku pijit pundaknya. setengah jam berlalu lalu kami berganti posisi.

Happy FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang