18

108 8 0
                                    

8 bulan berlalu…

Tuutt…. Tuutt…. Tuutt….
Bunyi telepon rumah berdering. Saat itu aku dan Naya sedang berendam di kolam renang seperti biasa. Naya kini sedang hamil 8 bulan. Perut Naya kini sudah membuncit.
Aku mendekap tubuh Naya dan menempelkan telingaku di perutnya.
Mama berjalan menuju telepon yang berdering.

Ia mengangkat gagang telepon dan mulai berbicara.
“halo….”
‘haloo… dengan kediaman ibu Sherly?’ tanya suara di seberang telepon.
“iya benar… dengan siapa ini?”
‘ini dari rumah sakit Pondok Indah… ‘
Apakah yang terjadi. Apakah ada salah satu keluarga kami yang sedang sakit? Pikirnya.
“ada apa ya?” mama bertanya.
‘bu Mina sedang dirawat disini bu…’
“Ya tuhan…. Kok bisa dirawat… dia sakit apa?”
Aku dan Naya menoleh kearah mama. apa gerangan yang terjadi. Kami berdua menebak-nebak dalam hati.
‘tenang bu…. Saudara ibu tidak sakit apa-apa…. Beliau baru saja melahirkan?”
“Ohh….. ya ampun…. Saya kira apa… baik saya segera kesana…. Dia dirawat dimana?”
Aku dan Naya berpandangan. Lalu kami berdua beranjak keluar dari kolam dan menghampiri mama.

“oke…. Saya bersiap dulu… terimakasih.” Mama menutup telepon itu.
“ada apa ma?” tanyaku.
“coba tebak?” kata mama.
“ihh mama…. ayo dong kasi tau…” kata Naya.

Mama mengedipkan sebelah matanya.
“tante Mina udah melahirkan…. Sekarang ada di rumah sakit pondok indah…”
Senang sekali mendengar kabar itu. Tak kukira sudah 9 bulan berlalu semenjak tante positif hamil. Perasaanku berdebar. Seperti apa raut wajah anakku.
“wah…. Kalo gitu aku beres-beres dulu mah….” Naya beranjak meninggalkan kami. Langkah kakinya agak melompat. Tampaknya ia juga senang dengan kabar yang kami terima.

Waktu bergulir. kami bertiga kini sudah sampai di lahan parkir rumah sakit tersebut. Aku menengok kiri dan kanan mencari tempat parkir yang kosong.
Disudut lahan parkir tersebut aku memarkir mobil kami. Dibawah naungan sebuah pohon kamboja dengan bunga berwarna putih.

Mama dan Naya segera beranjak memasuki bangunan rumah sakit. Sementara aku mengambil tas berisi pakaian kami di kursi paling belakang.
Dengan menggendong tas besar itu aku memasuki pintu rumah sakit. Udara dingin dari AC menyeruak keluar. Aromanya begitu khas, seperti kotak obat. Hanya saja bercampur dengan aroma penyegar ruangan.

Aku memandang sekeliling. Kulihat mama dan Naya sedang berdiri di depan pintu lift yang masih tertutup. Aku menghampiri mereka.

Ketika pintu lift terbuka, kami beranjak masuk. Lift yang sempit itu berisi empat orang termasuk kami. Perlahan angka di atas pintu itu mulai bergeser. Kami mulai beranjak naik.
(sfx : Tingg…..)
Pintu lift terbuka. Di luar lift kulihat cukup banyak orang berlalu lalang. Kami keluar dari lift itu dan bergegas ke meja penjaga rawat inap.

“mbak….. ruangan ibu Mina dimana ya?” Naya bertanya.
“sebentar ya mba……, kamar nomor 5.. lurus ke kanan lalu belok kanan…”
“ok makasih ya mba…..”
Kami bergegas menuju ruangan yang dimaksud.

Langkah demi langkah, telapak kaki kami menyusuri petak-petak ubin berwarna krem itu. Aku semakin tidak sabar.
Tak lama kami sampai di sebuah ruangan dengan pintu berwarna cokelat muda. Di pintu itu tertempel papan bertuliskan angka lima.

Mama menggenggam gagang pintu berwarna krom itu. Ia memutar gagang itu, pintu pun terbuka dengan suara berderit kecil.
“Ahhhhh….. selamat ya Minaa….., aduh… kamu kok ga bilang-bilang udah sembilan bulan…” mama memekik dan menghampiri tante seraya memeluknya.
“iya nih….. tadinya mau kasih kejutan… eh tapi tau-tau udah mules… ya mau gimana lagi…”

Saat itu pandanganku tertuju pada sosok mungil yang tertutup kain putih di sebelah tubuh tante. Anakku.
“selamat ya tante…. Ngomong-ngomong cowo apa cewe nih?” tanyaku seraya mencium pipi tante. Wajahnya masih sayu dan terlihat lemas.
“cowo dong…., kamu udah siapin nama belum?” tanya tante.
“lha… kok aku yang kasih nama… aku belom siapin nama….”
Tante mengulurkan tangan kepipiku.
“kamu kan ayahnya….” Kata tante seraya tersenyum.
“cieee…. Ada yang sudah jadi bapak…..” kata Naya.
“sebentar lagi anaknya Naya lahir juga lho….” Kata mama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Happy FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang