9

6.1K 25 0
                                    

Sore pun menjelang. Langit kini berwarna kemerahan. Kudengar deru mesin mobil mama yang sudah sampai di depan gerbang. Segera kukenakan pakaian dan kubukakan pintu gerbang agar mobil mama bisa masuk.

Kugandeng mama masuk kedalam rumah menghampiri Naya yang masih telanjang di sofa.

“ehh…. Ada yang baru bersenang-senang ya…..” kata mama.
Naya merangkul mama dan mencium bibirnya.
“Pipin sekarang hebat banget mah…. Naya Cuma tahan lima menit loh tadi…” kata Naya.
“masa sih….”
Aku memeluk mama dari belakang dan mulai melucuti pakaian mama.
“yuk mah kita main bertiga….” Kataku.

Aku mengulangi permainanku dengan Naya, namun kini dengan mama sebagai lawan mainku. Kuperlakukan mama seperti tadi aku memperlakukan Naya. Naya merangsang tubuh bagian atas, dan aku merangsang tubuh bagian bawah.

“Vin…. Masukin Vin…. Ayoo… mama udah gak tahan lagi Vin…”
Ketika mama sudah memohon-mohon untuk segera dimasukkan oleh penisku, baru aku melancarkan aksiku.

Kuhujamkan penisku ke vagina mama dengan irama yang cepat.
“Ahhh… Ahhh…. Vin…. Terus… nikmat banget Vin…. Ahh….” Ceracaunya.
Seperti Naya, tak sampai lima menit vagina mama mulai berdenyut.
“Ahhhhhhh……….. Ahhhhhhhh………… Vin….. mama sudah mau …….keluar……..” katanya
Kupercepat gerakanku. Kurasakan spermaku juga sudah berontak ingin membasahi vagina mama.
“Ahhhh….. Vin……Ohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh………………”mama mendesah panjang.
“Ahhhhhh… mahh……….. Ahhhh……….” Aku pun mencapai orgasme bersamaan dengan mama.
(sfx : Crooooottt…. Croootttt…..Crrrooooott….)
Spermaku tumpah di rahim mama. kenikmatan sex hari ini sungguh tiada tara. Mama masih terengah-engah mengatur nafasnya.

“haduh…. Capek mah.. jangan minta nambah dulu ya….” Kataku.
Aku merebahkan diriku disofa, mengatur nafas dan mengumpulkan tenagaku. Mama tersenyum mendengar ucapanku.
“anak mama makin lama makin hebat deh…..”kata mama.
“keseringan nonton bokep sama aku kayanya mah….” Kata Naya.
Aku hanya tersenyum saja. Kupejamkan mata menikmati posisi dudukku yang kurasa sangat nyaman.

Mama dan Naya kini bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Mereka mengajakku, tapi aku masih terlalu lelah untuk berdiri dan kuputuskan untuk berdiam diri di sofa sementara waktu.

Banyak hal baru yang terjadi dalam hidupku belakangan ini. Setelah apa yang terjadi antara aku dengan Indah, aku kini bisa lebih memahami arti kesucian wanita. Aku merasa beruntung mendapatkan kehormatan untuk memperoleh keperawanan Naya kakakku sendiri. Namun dibenakku masih tersisa tanda tanya besar. Apakah hubungan incest ini akan berlangsung sampai akhir hayatku.

Beberapa hari berlalu. Hari ini adalah hari senin, hari dimana kelulusan para siswa akan diumumkan.
Pukul setengah delapan pagi aku tiba di sekolahku. Kuparkirkan motorku di baris kedua lahan parkir sekolah.

Dari kejauhan kupandangi Indah berlari ke arahku. Payudaranya melompat-lompat seiring dengan langkah kakinya. Terbesit ingatanku tentang apa yang terjadi di kelas beberapa hari yang lalu, ketika aku memegang kedua payudara itu. Arrghhh…. Kenapa aku berpikiran kotor, pikirku. Kutepis jauh-jauh bayangan nakal itu.

“Vin…. Kamu lulus Vin…” kata Indah berteriak.
“ahh…. Yang benar….. hore……………” kataku.
Indah berlari dan memelukku. Teman-teman sekolahku memandangi kami, seakan ingin meledekku. Perduli setan, pikirku. Indah menarik tanganku menuju mading yang dikerumuni banyak siswa.

Kutelusuri baris demi baris, angka demi angka, nama demi nama. Kupicingkan mataku untuk melihatnya dengan sesama. Dan akhirnya kutemukan namaku terpampang di mading.

Happy FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang