Pagi menjelang.
Kamar yang berantakan itu menjadi bukti, betapa liar permainan yang kami lakukan semalam.
Aku meninggalkan tante yang masih terlelap tanpa busana menuju ruang tengah. Kulihat mama dan Naya sudah ada disana. Mereka menoleh kearahku bersamaan. Mereka tersenyum lebar"gimana? Tantemu oke ga?" tanya mama.
"kalian mainnya berapa ronde tuh? Sampe kedengeran ke sini...." Kata naya.
"emang udah lama disini?" tanyaku.
"dari jam lima pagi...." Kata Naya.
"gimana Vin? Rasanya body tante kamu? Masih mantep kan?" tanya mama.
"tante mainnya hot banget mam.... Aku sampe kewalahan...." Kataku.
"berarti kemungkinan hamilnya gede nih... syukurlah... soalnya tantemu bilang sekarang lagi masa subur...." Kata mama.
Aku duduk di samping Naya. Kupeluk tubuhnya dari belakang.
"amin mah.... Semoga keinginan tante cepat terwujud.... Terus aku bisa nikah deh sama kakakku ini...." Kataku sambil mencium pipi Naya.
"iya-iya..... duh... calon suamiku ini udah ga sabar ya? Kan malam pertamanya udah sering..." kata Naya sambil tersenyum.
"beda dong..... kan kalo nanti udah sah..." kataku.
"hihihi..... dasar.. anak-anak mama ini lagi jatuh cinta ya...." Kata mama.
"iya dong mam...." Kata kami berbarengan.Mama dan Naya hari ini akan pergi keluar. Mereka akan mengurus penjualan rumah kami ke agen property terdekat. Selain itu kami juga akan mengiklankan rumah kami di media internet. Harapanku cuma satu, masa depanku bersama Naya dan mama akan bahagia.
Kami bertiga kini mandi bersama, bersiap-siap menjalani hari ini.
"sayang.... Udah kepingin lagi belum?" tanya Naya.
"kakak kepingin ya..... " kataku sambil mencubit putingnya yang sudah mengacung tegang.
Naya mengangguk. Kini Naya berdiri berhadapan dengan mama.Mereka berpelukan erat. Naya mengangkat sebelah kakinya yang kini dipegang oleh mama.
Penisku sudah mengeras. Aku membimbing penisku dengan tanganku menuju lubang vagina Naya.Perlahan penisku mulai memasuki lubang hangat itu. Naya mengulum payudara kanan mama. sementara aku menghisap payudara kirinya. Aku menyelusupkan tangan melalui pinggang Naya, mencari letak lubang vagina mama.
Lubang vagina mama juga mulai licin. Aku memasukkan tiga jari kedalam lubang itu dan mulai mengocoknya."Aaahhh...Aaahhh.... Kocokin yang cepet sayang...." Kata mama.
"Ahhhhh....Aahhhhh...... terus sayang... masukin yang dalem...." Naya pun tak mau kalah.Permainan kami dimulai.
Naya menyalakan shower. Kucuran air yang deras itu kini membasahi tubuh kami.
Tetesan air yang mengalir melewati punggungku menghasilkan sensasi merinding. Hujaman penisku di vagina Naya menghasilkan bunyi 'plop..plop..' karena basah oleh guyuran air."Mmmmh....Ahhh..Ah Nay......" kata mama.
"Aahhh a...pa mah...?"
"masukin....juga Ahh....jari kamu....."
Nampak mama merasa kurang terpuaskan. Hasratnya yang menggebu menghipnotisnya. Membuatya haus akan sex yang liar. Naya merogoh selangkangan mama. mama kini mengangkat sebelah kakinya untuk memudahkan Naya memasukkan jemari tangannya.
Entah apa yang dipikirkan Naya. Bukannya memasukkan jari ke vagina mama, ia kini memasukkan jari ke anusnya."AaaaaaaaaAahhh... Aahhha. Nay.... Kocokin Nay.... Ahhhh...."
Sensasi itu membuat mama menggila. Ia kini menjambak rambut kami dan menekan erat kepayudaranya. Aku merespon dengan menggigit pelan puting mama. Naya pun mengulum payudara mama dengan beringas.Aku sudah tidak bisa menahan permainan ini. Tenagaku mulai habis.
Aku mempercepat gerakanku. Penisku keluar masuk dengan cepat melalui lubang vagina Naya yang licin oleh guyuran air.
"kak.....Ahhh..Ahhhh....... aku udah ga tahan.....Ahhh...." ceracauku sambil terus menghujam vagina Naya dengan penisku.
Naya menggenggam lenganku.
"keluarin aja Vin.... Gapapa.....Ahhh...Ahhhh....""Uhhh....Ahhhh....kocokin yang cepet sayang.... Ahhh.... Mama mau keluar.... Ahhhh....."
Mama semakin menggila. Gerakan pinggulnya menekan jemariku lebih jauh memasuki lubang vagina mama. tubuhnya menegang. Aku memainkan jemariku dengan liar di dalam vagina mama. kugerakkan jemariku seperti sedang mencuci gelas. Mama melenguh panjang.