Aku duduk di samping mama dan memeluk mama. mama merangkulku dan mengelus rambutku.
“anak mama sekarang sudah dewasa semua… mama senang ngeliatnya” kata mama.
Aku dan Naya tersenyum seraya menghujani mama dengan ciuman.“nanti abis mandi mama juga mau dong Vin….” Pinta mama
Aku mengangguk. Naya membukakan kancing kemeja mama dan mulai melucuti pakaiannya. Tak berselang lama mama sudah telanjang. Kami pun menemani mama mandi. Kubasuh tubuh mama dengan sabun sambil kupeluk ia dari belakang. Naya ikut menyabuninya, kali ini ia menggosok tubuh mama dengan payudaranya.“Ahhh… hihihi…. Geli Nay….” Kata mama.
“sama mah…. Pentil aku juga geli kalo di gesek-gesek gini…”
Naya kini menggesekkan putingnya di klitoris mama, membuat mama mendesah.
“Ahhh…… enak banget Nay….. terus Nay……” desahnya.
Aku yang berada di belakang meremas payudara dan menjilati leher mama yang jenjang. Kenikmatan mama adalah prioritas bagi kami. Apapun akan kami lakukan demi mama kami tercinta.“udah yuk mandinya… “ kata mama
Kami pun membasuh diri. Menghilangkan sisa sabun yang masih menempel.
Tak lama kami pun selesai mandi dan bergegas ke kamar mama.Mama kurebahkan di ranjangnya, dan langsung disambut Naya yang mengulum putingnya. Aku pun tak tinggal diam. Kulumat bibir mama dan kugesek klitorisnya dengan tanganku.
Sementara kedua tangan mama telah sibuk dengan penisku dan vagina Naya.“Vin… masukin dong…. Mama udah setahun gak ngerasain ngesex…” kata mama
“tapi kalo mama udah gak sakit kan?” tanyaku.
“ya ngak donk sayang. Kan mama udah ngak perawan….”
Tanpa basa-basi langsung kuarahkan penisku ke vagina mama. kini sudah tidak sulit bagiku menemukan lubang kenikmatan itu. Kumasukkan dengan sekali hentakan.(sfx : sleb….)
Kini penisku sudah masuk sepenuhnya ke vagina mama. kugerakkan maju mundur dengan irama yang stabil, menunggu gairah mama mulai naik.
“Ahhhh…..Ahh…… kontol kamu gede banget Vin….” Katanya.
“masa sih ma?” tanyaku
“lebih gede dari punya ayah….. Ahhh….. enak banget” katanya mama
“iya mah… memek Naya juga tadi berasa sempit banget pas dimasukin….” Kata Naya.
Mama mengelus rambut kami berdua. Kupercepat gerakanku agar menambah kenikmatan bagi mama.Mama mulai mendesah dan melenguh. Naya yang sedaritadi mengulum dan menggigit putingnya kini memainkan klitoris mama dengan tangannya. Membuat mama semakin liar. Gairahnya sudah memuncak, pikirku. It’s Show Time….
Gerakanku semakin kupercepat. Tidak ada lagi keraguan seperti saat menyetubuhi Naya tadi. Mama semakin hanyut dalam kenikmatan. Desahannya seirama dengan gerakanku yang cepat. Kutancapkan penisku dalam-dalam di vaginanya. Mama melenguh.
“Ohhh… sayang……enak ba…ngeeett….Ahhh….Ahhh…” kata mama.
Kubandingan mama dengan Naya. Memang sangat sulit memuaskan mama. mungkin karena mama sudah jauh lebih berpengalaman daripada kami yang baru belajar tentang sex tiga hari yang lalu. Lelah yang tadi tertutupi nafsu kini mulai terasa. Tapi aku tidak menyerah, kenikmatan lawan sexku adalah prioritas. Begitu prinsip yang kupegang.Setengah jam berlalu. Mama mulai menunjukkan tanda-tanda orgasme. Tubuh mama mulai menegang, cengkeraman di rambutku semakin kuat. Seakan tidak mau aku melepaskan diri dari persetubuhan kami.
“Ahhhh…. Ahhhh…. Ahh………” desahnya.
Aku memejamkan mataku. Mencoba mengusir rasa lelah yang menghampiriku.
“kamu ca….pek Vin…? Sini say…yang…. Biar mama….. di …..Ahhhh… atas….” Kata mama.
Aku terkulai lemas. Kuhentikan gerakanku dan kuambil napas panjang.
“iya mah… maaf ma… Kevin capek banget…. Mama kok kuat amat sih ma….” Kataku.
“habis mama udah lama gak dimasukin sama kontol asli sih…. Jadinya nafsu banget…..hihihi”kata mama.Mama bangkit dan merebahkanku di ranjang. Naya kini berada disampingku. Ia merangkak naik ke atas sehingga payudaranya tepat berada di wajahku.
“Vin… isepin toket kakak ya…. “pintanya.
Aku merangkulkan tanganku di pinggangnya dan mendekatkan tubuhnya rapat ke tubuhku. Kukulum putingnya dan mulai kuhisap.