Assalamualaikum readers
Btw aku hari ini ultah dan pengen ngobatin rindu kalian sama Zidan dan Zahra, maka sedari itu aku up
Jangan lupa di tekan bintangnya, dan di komen, mohon doanya agar umur aku semakin berkah dan bisa bikin orang lain senang, terimakasihhhhhhHappy reading ...
Tatapan mata Zahra tak pernah teralih dari menatap Zafran yang tengah asik bermain di tempat bermain anak tersebut.
"Zahra," panggil Syifa saat Zahra sibuk melihat kemana putranya berpindah tempat bermain.
"Iyaa Syifa," sahut Zahra melihat Syifa sekilas.
"Jadi makan gak? Ini udah lewat jam makan siang. Udah mau jam tiga," ujar Syifa.
"Buna ...," teriak Zafran berlari ke arah Zahra dan memeluk kaki Zahra.
"Lapal," ujar Zafran dengan mata yang binar.
"Ayo," ujar Zahra menatap Syifa yang langsung di balas anggukkan oleh Syifa.
Keduanya pun melangkah keluar dari tempat permainan dan menuju tempat makan yang ada di mall tersebut.
Setelah sampai di sebuah restoran mereka langsung memesan makan dan menunggu makanan mereka tiba.
"Mas Arkan nanya nih Syifa lagi dimana," ujar Syifa menatap ponselnya.
"Yaudah kasih tau aja lagi di tempat makan," tutur Zahra di balas anggukkan oleh Syifa.
Setelah membalas pesan dari Arkan, Syifa kembali menatap Zahra yang sibuk dengan putranya.
"Zahra," panggil Syifa.
"Eum?" gumam Zahra dengan alis yang terangkat dan beralih menatap ke arah Syifa.
Syifa mengatupkan mulutnya membuat alis Zahra saling bertautan, "Kak Zidan kok hari ini cerah banget ya?" tanya Syifa membuat alis Zahra kembali naik.
"Auranya beda banget, kaya lebih seger gitu," lanjut Syifa.
"Masalah semalam udah kelar 'kan tapi?" tanya Syifa lagi.
"Udah kok Alhamdulillah udah," sahut Zahra mengangguk.
"Tadi pagi sewaktu ke rumah Ayah, Bunda aja sampe kaget Kak Zidan datang, Syifa juga kaya ada yang beda gitu tapi gak tau apa," ucap Syifa.
"Rambutnya basah, di sisir klimis gitu terus kek lebih seger aja dari biasanya. Wajahnya kaya lebih fresh gitu," lanjut Syifa.
Mendengar ucapan Syifa tentang rambut Zidan yang basah membuat Zahra mengatupkan mulutnya.
"Mungkin karena semalam habis berantem, habis olahraga juga 'kan di ring jadi paginya keliatan lebih fresh mungkin?" tutur Zahra.
"Iyakah?" ucap Syifa membuat Zahra sedikit mengangguk.
Tak lama setelahnya, makanan yang mereka pesan pun tiba. Setelah membaca doa makan, Zahra langsung menyuapkan nasi ke dalam mulut Zafran, baru setelahnya menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
"Bunda," panggilan tersebut lantas membuat Zahra yang tengah fokus menyendokkan nasi di piring mengalihkan pandangannya.
"Eh," ucap Zahra sedikit kaget menatap seseorang di sebelahnya.
Lalu Zahra menatap seseorang yang juga duduk di hadapannya.
"Abang?" ujar Zahra menatap Zidan bergantian dengan Arkan yang sudah sibuk dengan Syifa.
"Abang kok tau Zahra di sini?" ujar Zahra menatap seseorang yang tak lain adalah Zidan.
"Arkan yang bilang," sahut Zidan menatap ke arah Arkan yang berada di hadapan mereka yang tengah berbicara dengan Syifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA atau OBAT ?
RomanceZahra Al-Malik, perempuan yang sudah hampir tidak mempercayai lagi laki-laki selain Almarhum Abi dan saudari laki-lakinya, dan mungkin bahkan sekarang ia tidak akan pernah percaya akan ucapan laki-laki. Pernikahannya yang hanya tinggal menghitung ja...