1.SIKLUS MILIK JEKA KASTRIA

196 28 6
                                    

Selamat membaca, mudah-mudahan suka, aamiin.

Follow and vote dulu ya:)

SALAM ALLGRASR!
SALAM SATU JALAN!

**

"Maunya semesta ini seperti apa? "

1.SIKLUS MILIK JEKA KASTRIA

"WOI GUE UDAH JADI ANAK SMA, PASTI BANYAK YANG MAKIN TERPESONA."

Suara cowok dengan senyum khas itu menjadi salam perkenalan untuk parkiran SMA TATASURYA.  Keenam laki-laki dengan seragam putih abu-abu baru saja memarkirkan motor mereka.

"Kalau lo bukan ALLGRASR udah gue bogem, Jek. " dengus cowok bermata tajam. Alam Lantangi, orang penting dalam ALLGRASR, perkumpulan yang mereka ciptakan sejak 2 tahun yang lalu.

"Stop lah Jek, kesan pertama harus baik, jangan berisik." balas Egon dengan tatapan datarnya. Egon Ortler, teman rusuh Jeka, manusia bucin dilingkaran pasukan Benteng.

Cowok yang menjadi topik teman-temanya itu acuh seakan bukan dia yang sedang di bahas. Ini bukan kali pertama aksinya di protes, jadi Jeka tidak peduli.

Bagi Jeka ini lah keluarganya. Tidak masalah ditertawakan, tidak masalah dipatahkan sebab dari mereka Jeka tau rasa sayang itu punya banyak cara agar tersalurkan.

"Coba tebak, berapa banyak yang akan suka gue? " tanya Jeka sembari merangkul cowok disebelahnya.

"Males gue nebak." Setelah mendengar balasan Egon, Jeka langsung melepaskan rangkulannya.

"Partisipasi kek."

"Satu." ucap Utra usai itu. "Sisanya lo yang suka mereka." Autra Alabumi, wakil ketua ALLGRASR, terkenal dengan keramahannya.

Perkumpulan itu serentak tertawa sebab mendengar kalimat Utra, "Kejujuran di atas segalanya." celetuk Dama. Cowok pintar yang berbicara secukupnya saja, Damapala Emilo.

"Gue jadi tepung serba guna ajalah, daripada jadi Jeka yang serba salah." balas Jeka dengan dramanya. Selain gudang tawa Jeka juga dikenal dengan jutaan drama. Selalu ada hal diluar dugaan yang cowok itu lakukan.

"Jadi Jeka juga udah cukup Jek." kata Atroska. Atroska Galastares, ketua ALLGRASR. Pemilik mata elang dengan segala kemauannya.

"Emang cuma ketua yang mengerti gue." balas Jeka sebab merasa dibela.

Atroska menganguk, "Cukup menyedihkan." Lagi-lagi objek yang ditertawakan adalah Jeka. Cowok itu hanya pasrah, sudah biasa juga.

"Haha hihi lo semua." kesal Jeka. "Liat aja giliran ada cewek genit yang gangguin gue nggak akan bantu usir." ancaman dari Jeka cukup berhasil membuat sebagian teman-temanya geleng kepala.

"Nggak boleh ngusir cewek, cewek itu untuk di lindungi, diberi kasih sayang." cecar Egon. Sang pengagum perempuan.

"Si paling mengerti cewek." kekeh Jeka berdecak heran.

Suara riuh mulai terdengar di gerbang, aktivitas pagi hari yang sangat padat. Banyak murid baru yang sibuk dengan perlengkapan MPLS mereka, "Ospek hari ini kejam nggak ya? "

"Harusnya enggak." balas Dama. "Kecuali ada yang sengaja cari masalah. Anak OSIS pasti mikir sebelum bertindak."

"Cari masalah enak nih." ucap Egon seenaknya, "Biar anak OSIS pada mikir."

Jeka mengangkat kedua tanganya sembari mengelengkan kepala, "Orang gila, tadi pakai segala kesan pertama harus baik, bener-bener cowok bullshit lo."

UNTUK JEKA KASTRIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang