3.LEMBARAN DAMAI MANUSIA

224 25 14
                                    

Selamat membaca, Mudah-mudahan suka, aamiin.

Follow dan vote dulu ya.

SALAM ALLGRASR, SALAM SATU JALAN!

**

"Tanpa pernah meminta sungguh."

3.LEMBARAN DAMAI MANUSIA

Senin tidak akan menjadi Senin tanpa Minggu. Selasa tidak akan menjadi Selasa tanpa Rabu. Sepuluh tidak akan menjadi sepuluh tanpa nol. Sebelas tidak akan menjadi sebelas tanpa satu. Terdengar rumit apabila tidak bisa memahami dan terdengar sederhana apabila mau menerima.

ALLGRASR menepikan motor mereka secara bergantian. Satu demi satu sudah tertata rapi. Minggu cerah ini mereka habiskan untuk melakukan hal baik.

"Sesuai pembagian yang udah dikirim Utra di grup. Semua langsung mencar, kita usahain hari ini selesai semua." kata Atroska mengomando pasukannya.

Kelompok itu mengangguk serentak, "ALLGRASR!"

"TOGETHER IT'S POSSIBLE, WE ARE BROTHER." Suara mereka bersamaan membalas kalimat Atroska.

Selepas Atroska memberikan arahan. Anggota ALLGRASR itupun langsung menyebar.

"Survei kemarin aman kan Jek?"

"Aman Tra. Gue sama Atroska udah liat dari ujung sampe ujung. Kotor banget, menurut gue sampahnya udah lama."

Hari ini ALLGRASR melakukan aksi sosial yang mereka sebut merawat bumi pertiwi, semacam kegiatan bersih-bersih lingkungan. Kali ini tempat pilihan adalah pantai, Jeka yang merekomendasikan tempat ini.

"Ayo, langsung gerak." intruski Atroska.

"Gue sama siapa? " tanya Jeka.

"Gue, Atroska dan lo satu team." balas Dama.

"Okay, mari mulai memperpanjang masa depan."

"Semangat banget lo." heran Alam.

"Pohon semangat di rumah gue sedang berbuah jadi tadi pagi gue ambil dulu." balas Jeka seenaknya.

"Pohon semangat nenek lo."

"Deru ombak lebih menarik daripada suara lo, Alam Lantangi." Jeka mendahului Atroska dan Dama. Ia mulai berjalan menelusuri tempat ini.

"Tentang pantai Jeka juaranya." simpul Egon. Ceria Jeka pagi ini ikut membuat suasana terasa lebih hangat.

"Dia betah bahkan cuma duduk diam dari pagi sampai malam." mengenai pantai dimata Jeka memang belum Dama ketahui. Namun ia pernah menemani Jeka seperti perkataannya tadi.

"Haha, mana Maminya nelfon gue, khawatir Jeka diculik." lanjut Utra.

"Andai Mami Jeka tau penculik juga apes kalau nyulik Jeka." celetuk Egon yang membuat pasukan Benteng tertawa.

Sudah menjadi rahasia bersama tentang sosok Jeka yang diberi gelar anak Mami, bahkan cowok itu bangga dengan gelar tersebut.

"WOI KERJA BUKAN KETAWA." teriak Jeka yang sudah jauh dari titik awal.

UNTUK JEKA KASTRIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang