#10 Pantai Ancol

3 1 1
                                    

Tujuh hari lagi, Raya berulang tahun. Selalu saja, setiap mendekati ulang tahunnya, ia pasti kehilangan banyak orang. Itu membuat Raya sedikit membenci hari ulang tahunnya. Dekat dengan ulang tahun Raya, hari ini ia menyaksikan Bundanya menikah lagi. Rumah yang rusak, Pertemanan yang berantak, Percintaan yang sesak, kemana ia harus pulang? Ia kehilangan segalanya, bahkan dirinya sendiri. Raya saat ini bukan lagi Raya yang dulu.

Dalam Room Chat

Azran

Happy birthday Ayaa, Peri kecil yang bukan lagi milikku. Semoga panjang umur mu, sehat selalu, dilancarkan rezekinya, jadi anak soleha, semoga kamu selalu baik-baik tanpaku, semoga bahagia selalu.

Azran orang pertama yang mengucapkan selamat kepada Raya.

"Zran, asal kamu tau. Sejak kepergianmu, batu ini udah hancur lebur, tak tersisa apapun, batu itu udah lama jadi debu. Ga ada lagi ceria yang terpancar di diriku. Bahagiaku ada di kamu, bahagiaku kamu bawa pergi, Tolong kembali," Batin Raya.

Bulan Oktober sudah tiba, tak terasa sudah hampir tiga bulan Raya menangis tak karuan setiap malam. Azran menghampiri Raya ke kelas, Raya kira Azran akan kembali, tapi ternyata Raya salah besar.

Raya, temen gue ada yang mau kenalan sama lo nih, anak MIPA 2. Kira-kira boleh gak?

Cukup mengejutkan dan sesak. Sedikitpun tidak terlintas di pikiran Raya tentang siapa laki-laki itu atau boleh dan tidak, yang ada di pikiran Raya saat itu adalah Apa Azran sudah seikhlas itu?

Dalam Room Chat

Nomor tak dikenal

Hai

Ini Raya kan?

Gue Dio anak MIPA 2

Read

Raya hanya membaca pesan itu, pikiran dan perasaannya dipenuhi oleh Azran, Hatinya tertutup.

Ini pasti yang dibilang Azran tadi, hhh udahlah ngapain sih, lo pada mau gue jadiin Glimpe of Us? Gak kan? Yaudah gausah deketin gue, gausah sama gue!

Raya sangat berusaha mengubah dirinya untuk berbaur dan tidak terlalu diam lagi, agar dirinya bisa melampiaskan waktunya dengan berinteraksi ke banyak orang.

Susah juga ya jadi friendly, harus full energy setiap ketemu orang.

Malam ini, di kamarnya, Raya benar-benar sangat merindukan Azran. Namun, kabar yang sangat menyakitkan telah sampai ke telinga Raya. Tak bisa deskrepsikan lagi rasa sakitnya itu.

Azran dan Narla ternyata telah menjalin hubungan, bagaaimana rasanya? Tidak perlu dijelaskan, tangis Raya yang begitu sesak hingga dadanya sakit dan matanya yang tidak bisa dibuka karena bengkak, sudah menjelaskan semuanya.

Zran? Kenapa harus dia? Dia yang temen deket aku sendiri, Dia yang pernah jadi penyebab kita usai. Kamu sengaja biar sakit yang aku rasain gak akan bisa sembuh?

Entah kemana lagi Raya harus melampiaskan rasa sakitnya, selama ini Raya berusaha untuk tidak melenceng. Namun, sakit kali ini membuat Raya hilang kendali, bahkan kehilangan dirinya sendiri.

Tak ada selera makan, sudah hampir tiga hari ia tidak memakan sesuap nasi atau makanan apapun. Status Azran yang membuat Raya hampir menjadi gila, tak terbendung lagi rasa sakit itu.

Raya yang memiliki riwayat Asam lambung cukup parah, nekat meminum dua gelas kopi hitam tanpa gula. Jangankan dua gelas, pengidap Asam lambung sama sekali tidak boleh minum kopi hitam.

Benar saja, beberapa menit setelah ia tenggak kopi itu dengan kondisi perut yang kosong, Raya muntah-muntah. Sangat sakit, tapi itu sedikit mengobati perih yang Raya rasakan.

BerbalikWhere stories live. Discover now