Raya sudah kembali masuk sekolah, sepulang sekolah, Narla dan Raya makan di Mcdonals. Mereka berbincang-bincang setelah sekian lama asing. Raya yang mengetahui pria yang sangat ia cintai itu sangat mencintai Narla, dengan berat hati ia membantu agar Azran bisa bersama dengan Narla kembali.
Nar, kalo menurut gue.. lebih baik lo lanjut deh sama Azran. Kasian dia, sehari bisa ngabisin berbatang-batang rokok, dia ngerasa sakit banget gak bisa sama lo lagi, Azran sayang banget sama lo Nar. gausah ragu, dia pasti selalu nyenengin lo, Ucap Raya dengan tersenyum.
Raya berusaha untuk tetap tenang saat bicara, sejujurnya, badai sudah tak karuan di dalam hatinya.
Hari hari berlalu, Raya sudah menghabiskan berlembar-lembar ketikan cerita novel yang ia buat. Sudah ia dapatkan kisah yang pantas untuk menjadi novel pertamanya, walaupun menyedihkan, mungkin ini bisa jadi pelajaran atau kenangan.
Raya mengabadikan cintanya kepada Azran di novelnya, hanya itu cara yang bisa ia lakukan untuk melepas sekaligus melampiaskan.
Raya selalu ke Mcdonals untuk me time sambil mengerjakan novelnya. Fanta float, French fries dan Spicy Chicken sudah menjadi menu favoritenya.
Lo tau udah tau? Soal Azran, dia juga bikin novel kaya lo. Tapi.. Ucap Becca yang baru saja datang menemani Raya
Azran bikin novel juga? Kira-kira tentang apa ya?
Emm.. tentang Narla Ya. Judulnya Red Velvet, rasa kesukaan mereka berdua.
Raya terdiam, rasanya ia ingin membuang saja novel yang ia buat itu. Bayangkan saja, ia membuatnya untuk Azran, namun Azran membuatkan khusus untuk gadis lain.
Waw, haha its ok. That hurts me bro, but im okay. I wish, Ucap Narla dengan hatinya yang dipaksa lapang.
Sejak itu, Raya sangat membenci apapun yang berkaitan dengan Red Velvet. Ia memutuskan untuk menjaga jarak dengan Azran, mungkin ia terlihat sangat menghindar. Tapi percayalah, Raya tidak membenci sama sekali, justru ia menjauh karena terlalu mencintai.
Hari ini ulang tahun Azran, Raya sudah membuatkan ucapan dari jauh-jauh hari, ucapan video slide. Ia juga sudah berniat akan mengucapkannya tepat di hari ulang tahunnya tanggal 17 Februari dan di jam 17.02.
Hanya saja, semenjak buku yang Azran tulis tentang Narla, Raya tidak ingin ada interaksi, tapi sudah terlanjur di buat, jadi tetap Raya berikan ucapan itu.
Raya masih keras kepala ingin memberikan hadiah untuk Azran, yang ia sudah tau, Azran hanya akan merasa risih. Tapi, semoga ini terakhir kalinya hal bodoh yang ia lakukan.
Mereka janjian untuk bertemu di Pizza Hut. Untungnya Azran mau, itupun harus dipaksa. Raya sudah menunggu di tempat duduknya dengan bento cake hitam putih yang ia buat sendiri juga kado hoodie, kaos, dan sendal yang sudah ia bungkus dengan paper bag hitam.
Karena Azran tidak terlalu suka manis, jadi Raya juga memesankan satu loyang pizza.
Lima belas menit berlalu akhirnya Azran datang. Dari kejauhan Azran menghampiri peri kecil itu, ia melihat kue indah yang ada di meja Raya, ia tersenyum, rasanya senang bercampur bingung.
Happy Birthday to My King.
Raya? Lo tau ulang tahun gue? Ya ampun cukup Ya, gue gaenak banget lo effort kaya gini buat gue, Ucap Azran yang memelas wajahnya.
Aman, ini terakhir.
Makasih ya Raya, Ucap Azran sambil mengelus kepala Raya.
Oh iya, nih, Ucap Raya yang mengluarkan kadonya dan memberinya ke Azran,
Lagi??
Gue pengen lo keren kaya temen-temen lo, pake ya, pasti anak bunda ini makin ganteng.
Mereka berdua meenghabiskan waktu dengan mengobrol, jelas saja Raya sangat senang. Tapi, sakitnya juga begitu terasa. rasanya Azran sangat berbeda sekarang.
Azran ko jadi beda banget gini ya? Kayanya dia males gitu sama gue.. yaudahlah emang udah seharusnya gue jauhin aja, lagian, itu juga bagus kan buat Azran. Gue jadi gak ganggu hidup dia lagi, dia bisa bebas dari gue, iya kan?
Gue cuma benalu buat Azran. Emang dia berharap gue hilang dari hidupnya. Jadi.. gak masalah kan kalo gue jauhin? Justru Azran pasti bakal seneng.