#1 Bukan Mimpi Buruk

17 1 1
                                    

Faraya Dinaswara, Raya. Gadis SMA jurusan sosial yang selalu sendirian, sudah pasti ia kesepian. Dengan panjang rambut yang indah juga parasnya yang cantik, gadis ini tetap tidak percaya diri. Perjalanan cinta yang terlalu rumit, Raya hanya ingin cinta dan kasih sayang.

Apa keberuntungan yang Raya punya? Masih hidup hingga saat ini, mungkin itu satu-satunya keberuntungan yang ia punya.

"Hai! Faraya kan? Sini sini ikut ngobrol," Sapa Narla teman kelas Raya, dia satu-satunya yang Raya kenal selama sekolah berani, ya walaupun hanya kenal lewat media.

"Halo, panggilnya Raya aja," Sahut Raya sedikit ragu.

Kata orang, biasanya yang seperti Raya ini namanya introvert, mungkin itu benar.

"Lo dari SMP mana Ya?" Tanya salah satu teman kelas Raya.

"Dari smp di Bogor."

"Wah jauh juga dong, berarti di sini gaada temen yang lo kenal gitu?"

"Iya ga kenal siapa siapa," Jawab Raya sangat datar.

"Bukannya kita deket bgt ya? Lo ga nganggep gue? Kukira kita spesial," Sambung seorang laki-laki dengan sifat jailnya itu sambil berjalan lalu duduk di samping Raya, padahal mereka baru bertemu.

Ya mengharapkan jawaban apa yang Raya beri?

"Dih," Sahut Raya dengan ketus, dia merasa laki-laki ini sok asik.

Azran Denandra Putra, akrab di sapa Azran. laki-laki paling sok akrab. Dia memang friendly ke semua orang, apalagi perempuan.

Raya kebingungan karena laki-laki ini selalu mengganggunya. sesungguhnya, karena sikap Raya yang sangat diam membuat Azran selalu ingin mengajaknya berbicara.

Semua terasa sangat hampa, Raya merasa tidak ada kehidupan, ia malu dan sebenarnya sedikit malas juga untuk berteman, mungkin ia terlihat sangat diam dan cuek. jujur ​​Raya sangat senang jika diajak bicara, menurutnya mencari teman sama saja mencari masalah.

Raya tidak mengenal siapapun di sekolah ini. Saya terpaksa sekolah di kota ini demi bundanya, tapi bukan untuk ayahnya, ah sudahlah untuk Raya membahas tentang Ayah adalah hal yang tidak perlu.

Saat istirahat tiba, Raya hanya diam memandangi lapangan sekolah dari atas, di depan kelasnya. Azran, si pria sok akrab melihat Raya sendirian hanya melamun, mana mungkin dia tidak perduli, Azran tidak ingin ada orang yang tidak ditemani.

"Ya! Sini jangan menyendiri gitu dong sini sini," Ajak Azran.

"Tau lu jangan kaya bocah ga ditemenin napa hahaha sini," Sambung Zibran.

Tak sepatah kata pun keluar dari mulut Raya, ia hanya menoleh dan menuju ke perkumpulan teman-temannya.

Raya memulai live instagram, itulah yang Raya lakukan jika bosan.

"Hai!!" Sapa Azran di live instagram Raya.

Seperti biasa, Azran pasti akan melakukan hal aneh.

"Liat ni gue mau nembak cewe," Seru Azran sambil memegang bunga dari tisu yang dia buat.

"Ngapain sih," Tanya Raya merasa heran.

"Ayo ya coba akting gini gini."

"Gak."

"Gue bilang kalo kita putus. Terus lo tanya gini, kenapa kita kan belum jadian?"

"Ayoo tanyaa," Ucap Azran memohon.

"Gak."

"Ah elah gaseru nih, bilang dulu ya."

"Gamau."

BerbalikWhere stories live. Discover now