(Note: Cerita ini hanya fiktif belaka jadi dibawa santai saja)
Happy reading
🌺💐🌈Lisa yang mendengar bahwa ayah jennie sudah bersada di apartemen segera mengajak jennie untuk pulang. Perasaannya sebenarnya belum siap bertemu ayah jennie tapi lisa tetap harus menemuinya agar jennie yakin bahwa dia serius dengan hubungan mereka.
Dia setengah berlari menuruni anak tangga menuju tempat parkir tangannya tetap menggandeng erat tangan jennie yang juga gelisah. Sebelum pergi dia berpamitan dulu dengan kepala dapur yang biasa menghandle semuanya jika lisa sedang tak di tempat.
Setelah memastikan jennie memakai seatbeltnya Lisa melajukan mobil SUV miliknya dengan kecepatan sedang. Jennie terus memperhatikan wajah kekasihnya tanpa berkata apapun dia sangat tahu bahwa Lisa sedikit belum siap untuk bertemu ayahnya.
Jenniepun tak bisa menghindari kedatangan ayahnya kesini, karena memeng ayahnya sudah bilang di telp kemarin jika jennie tak menurut padanya. Jennie mengelus pundak Lisa agar Lisa tak terlalu tegang.
"Tak perlu bertemu Appa jika kamu belum siap hon, biar aku saja yang menjelaskan pada appa" katanya pada Lisa sambil terus mengelus bahu menggerakkannya ke atas bawah dengan halus.
"Gweancana hon, aku akan menemanimu menjelaskan pada ayahmu tentang kita, aku siap" tangan lisa mengambil tangan jennie yang berada di bahunnya lalu mencium punggung tangannya dengan mesra. Itu membuat rubyjane tersenyum malu dengan perlakuan Lisa yang gentelman baginya.
Tak perlu waktu lama untuk mereka sampai di aparteman, setelah memarikr mobil lisa mengandeng tangan jennie untuk masuk lift menuju penhouse mereka yang berada di lantai 8. Rasa gugup masih ada di antara keduanya bagaimana tidak mereka menjalin hubungan tanpa restu ayahnya itu pasti akan sulit.
Lisa menarik nafas panjang sebelum memasuki apartemen hinnga akhirnya dia menTap kartu untuk membuka pintu. Dia menelan salivanya saat pintu benar benar tebuka dan dia melihat sosok paruh baya yang menatap mereka dengan mata penuh amarah.
Karena merasa terintimidasi dengan tatapan ayah jennie seketika Lisa melepaskan genggaman tangannya dengan jennie menaruh tanganya di perut lalu menunduk 90 derajat menyapa ayah dari kekasihnya itu.
"Anyonghaseyo" sapanya dengan ramah dan sopan. Tapi apa yang lisa lakukan tak membuat tatapan Mr kim melembut. Dia masih menatap tak suka dengan Lisa. Saat berdiri Lisa melihat siapa saja yang berada di sana. Ada jisoo dan rosie yang berdiri besebalahan dan ada Taehyung yang berdiri tepat di samping Jiyoung ayah jennie.
Jenlisa masih berdiri di depan pintu wajah Lisa tampak pucat karena tidak tau harus bagaimana cara memulai pembicaraan. Jennie memutar bola matanya malas kala melihat Kim Taehyung tersenyum padanya. Walau dia sudah terbiasa dwngan sikap Tae yang seperti bayi dewasa sat di depan ayahnya tapi tetap saja itu membuatnya mual.
"Jennie, cepat kemasi barangmu dan kita pulang ke korea" ucap kim jinyoung tanpa basa basi. Semua melongo ketika mendengar perkataan ayah jennie kecuali Tae. Bahkan jiyoung tak berniat menjawab sapaan dari Lisa.
"Jennie tidak mau appa..." jennie menekan setiap katanya menolak keinginan Ayahnya.
"Appa tidak menawarimu jennie, ini perintah appa beri waktu untuk berkemas atau kau tak perlu membawa semua barangmu, dan kita pergi sekarang"
"Tuan Kim, say,,," belum selesai Lisa bicara dia berhenti kala tangan jennie memgang erat tangannya,
"Aku hamil" jennie berkata denagan yakin serta memgang erat tangan Lisa agar dia tetap diam. Betapa terkejutnya ayah jennie dia yang akan duduk kembali berdiri dan menatapa tak percaya dengan perkataan anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
it's about you
Fanfic"Jika kamu terluka dan tidak bahagia cobalah untuk berani menggenggam tangan ku dan aku akan membahagiakanmu"itulah kata yang selalu teringat oleh Jennie, bagaimana ada seseorang menjaganya tapi dia tidak punya keberanian untuk bersama dan melawan r...