(Note: Cerita ini hanya fiktif biasa jadi dibawa santai saja)
Author berharap kalian menikmatinya
Happy reading JLSJennie sudah berada di bandara bersama Jisoo untuk menjemput eomma jennie yang datang dari korea hari ini. Mereka mungkin sudah menunggu sekitar 20 menit di tempat kedatangan internasional. Tapi eomma jennie belum juga nampak. Jennie tak tau alasan ibunya datang tapi dia bilang karena dia merindukan anaknya saja.
Jennie sebenarnya bisa menyetir tapi dia tak punya License jadi jisoo harus mengantarkannya. Mood Jennie agak kacau hari ini setelah tak sengaja melihat Mina yang mencium Lisa saat di kampus. Benar Lisa tak memberikan respon apapun tapi entah kenapa Jennie terasa panas hatinya. Ingin rasanya menjambak rambut gadis Jepang itu.
Jennie sendiri juga merasa bahwa dia ingin bersama Lisa tapi disisi lain dia takut dengan dunia akan membenci hubungan mereka. Jadi dia hanya memendamnya dan terus menolak perasaanya terhadap Lalisa. Tapi entah kenapa dia merasa tak suka ketika melihat lisa bersama gadis atau pria lain.
Setelah menunggu lama akhirnya eomma jennie muncul. Jisoo dan jennie melambaikan tangannya menyambut kedatangan sang ibu dan tantenya. Senyum Jennie luntur kala melihat sosok laki laki di belakang ibunya.
"Appa,," gumannya pelan.
Eomma jennie langsung memeluk anak yang sangat ia rindukan. Jennie membalas pelukan sang ibu. Setelah pelukan mereka terlepas ibu jennie memeluk ponakannya. Sementara jennie melihat laki laki yang tersenyum dingin padanya.
"Apa kabar sayang, appa sangat merindukanmu" Laki laki paruh baya itu tersenyum lalau memeluk erat Jennie.
"Baik appa, tumben appa kesini appa tak sibuk" jennie bertanya setelah pelukan mereka terlepas.
"Tentu saja appa sibuk, appa hanya ingin melihatmu karena kau mengabaikan semua panggilan appa"
Jennie mulai terpikirkan dengan keinginan appanya, "apa karena itu appa kesini" gumamnya dalam hati.
"Ayo kita cari restoran untuk makan kalian tak lapar?" Appa jennie mengajak mereka untuk makan. Jisoo merekomendasikan sebuah bistro di dekat bandara. Jisoo yang berada di kursi kemudi menjalankan mobilnya menuju bistro yang dia tau. Mereka tak membawa banyak barang mungkin mereka akan hanya tinggal beberapa hari saja disana. Jadi jisoo tak perlu repot repot dengan bawaan mereka.
Jisoo memperhatikan keluarga ini ibu dan jennie berbicara di belakang dengan bahagia. Sementara ayah jeenie yang duduk disampingnya sibuk dengan ponsel." Sepertinya Jennie tak bisa apa apa sekarang" batin jisoo iba melihat jennie dari kaca mobil.
Sampai direstoran jisoo memesan tempat duduk untuk 4 orang. Jisoo juga memesankan makanan utuk mereka berempat. Mereka berempat bercengkrama sambil makan. Jennie terlihat bahagia tapi dia juga khawatir tentang appanya. Selesai dengan makan mereka menikmati desert yang disediakan. Berbicara tentang kuliah dan keadaan mereka disini, Mereka terlihat bahagia.
"Jennie...appa mau bicara" appa Jennie mulai serius menatap anaknya yang sedang menikmati desert yang disediakan.
"Yaobo.." ibu jennie mencoba mencegah suaminya untuk berbicara. Tapi sepertinya itu tak berhasil.
"Apa kau sudah memutuskan Jennie"
"Bisakah kita tak membahasnya sekarang appa? Aku sudah bilang aku masih kuliah" jennie mulai menaikan nada suaranya.
"Appa hanya ingin memastikan jennie, bukan memintamu untuk menikah dengannya sekarang, kau juga tau bahwa appa berhutang banyak budi pada keluarga mereka tolonglah mengerti." Ayah jennie tak mau kalah
KAMU SEDANG MEMBACA
it's about you
Fiksi Penggemar"Jika kamu terluka dan tidak bahagia cobalah untuk berani menggenggam tangan ku dan aku akan membahagiakanmu"itulah kata yang selalu teringat oleh Jennie, bagaimana ada seseorang menjaganya tapi dia tidak punya keberanian untuk bersama dan melawan r...