Chapter 19 - Sorry

464 28 8
                                    

(Note: Cerita ini hanya fiktif belaka jadi dibawa santai saja)
Happy reading 📖
Setelah sekian waktu akhirnya Author kembali lagi melanjutkan cerita yang lama hiatus
Kalau lupa dengan ceritanya baca lgi saja😂



LISAPOV

"Good day mate," katanya mengahampiriku yang masih berdiam diri di samping mobil SUV milik ku. Kuperhatikan langkah kaki yang yakin mengarah kepadaku sambil mengunyah buble gum dimulutnya. Abel Tesfaye dialah orang yang ada dihadapaku sekarang.

Bukankah jadwal keluarnya masih setahun lagi tapi kenapa dia sudah ada disini, ini adalah sebuah bahaya yang sangat mengancam, dia pasti ingin membalas dendam atas apa yang ku lakukan padanya dulu. Cobaan apalagi ini Tuhan.

Aku mencoba untuk tetap tenang menghadapinya, aku bukan takut tapi tak mungkin sekali aku melawan dia sekarang. Dia tak sendiri aku bisa mati jika melawannya.

Lagi pula ini adalah tempat ramai dan juga ada CCTV di setiap sudut parkiran pastinya dia masih pikir pikir untuk mengeroyokku. Apalagi dia masih dalam pengawasan police setelah keluar dari penjara. Setidaknya pikiran seperti ini sedikit mampu mengurangi ke khawatiranku.

"Hai Abel, long time no see, how are you?. Apa yang kau lakukan disini dengan anggota boybandmu ini?" Kataku dengan nada tengil membuatnya tersenyum miring.

"Iam good, tapi aku sedikit merindukanmu baby" katanya tepat didepanku

"Cihhh," aku berdecih jijik dengan kata katanya barusan.

"Tapi sayang aku tak selera pada laki laki kelainan yang berdandan sexy" katanya diikuti tawa oleh boyband di belakangnya. Kata katanya membuatku terkejut dia tahu dari mana tentang aku yang memiliki kelainan. Sejenak aku merasakan kekhawatiran menyerangkuapa yang abel rencanakan apa dia mencari tahu banak hal tentangku selama dia berada di penjara?

"Yah,,baguslah kalau kau tak selara, aku juga tidak tertarik dengan lelaki lemah sepertimu" nadaku sedikit mengejek. Tentu aku harus tetap kelihatan tenang mengahadapinya.

Aku memang terkejut dengan kata katanya mungkin jika itu dulu aku pasti belum terima tapi sekarang aku berbeda, konsultasi yang aku lakukan membantu ku bisa menerima keadaan. Jadi aku lebih siap menerima ejekan dari orang macam Abel.

"Ow ya, i have surprise for you" mataku menyipit kala abel mengambil ipad miliknya dari tangan salah satu orang yang berada di belakngnya. Dengan santai menyodokanya padaku, dengan penasaran aku menerima ipad yang sudah nyala.

"Jennie" gumanku terkejut saat aku melihat kekasihku di bawa paksa ke dalam mobil SUV oleh beberapa orang yang tak aku kenal. Rasa percaya diriku koyak dengan apa yang aku lihat amarah menguasaiku seketika. Dengan reflek aku tarik kerah jas yang Abel kenakan, kepalaku sangat penuh kekhawatiran tapi abel malah bersikap sangat santai tentu saja hal itu membuatku semakin murka.

Entah kenapa emosiku selalu tak bisa terbendung jika sesuatu mengancam jennie. Bahkan aku melupakan ada banyak CCTV yang mungkin merekam apa yang aku lakuakan pada Abel.

Kejadian 2 tahun lalu kembali terlintas di benakku yang membuatku semakin takut bukan takut menghadapi Abel tapi aku takut akan keselamatan jennie. Karena mungkin kali ini abel merencanakannya dengan baik tak mungkin dia datang dengan percaya diri jika tanpa persiapan yang matang, ku yakin dia tak sebodoh itu untuk kembali kalah.

it's about youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang