Chapter 18 - Mine

426 20 5
                                    

(Note: Cerita ini hanya fiktif belaka jadi dibawa santai saja)
Happy reading teman LALA


JENNIE POV

Mataku ku kerjapkan kala sorot sinar matahari memasuki kamar lewat sela kecil jendela. Ku coba menyesuaikan pandanganku dengan terang cahaya yang mulai menyilaukan menusuk mataku mencoba membangunkan aku dari lelap tidur.

Kuusap sejenak mataku, bibirku tersenyum kala mendapati seseorang yang masih nyenyak tidur dengan tangan kiri yang masih menyangga leherku serta Tangan kanannya juga masih melingkar posesif di pinggang mungilku. Pagi ini dia terlihat jauh lebih tampan dan cantik entah bagaimana aku mendiskripsikan wajah nya, dia sangat istimewa aku bersumpah untuk itu.

Aku arahkan tanganku mengusap halus wajahnya, kufikir aku selalu mengaguminya akhir akhir ini. senyumkupun tak pernah pudar dari saat aku menemukannya berada disampingku pagi ini. Lisa terlihat sangat lelah hingga sentuhanku tak mampu membangunkannya.

Lisa menggerakkan badanya memelukku menenggelamkanku kedalam dekapannya yang hangat dengan wangi lotion yang bercampur dengan keringat wangi yang mungkin akan melekat di hidungku dan wangi yang selalu aku cari nantinya. Aku membalas pelukannya dengan senyum yang tak berubah.

"Good morning Honey" sapanya dengan suara khas bangun tidur tapi matanya masih terpejam saat dia mengucapkan itu padaku aku juga merasakan bibirnya mengecup ringan pucuk kepalaku.

"Kamu sudah bangun hon?" Aku bertanya tapi dia malah semakin erat mendekapku. Tak lama dia memundurkan wajahnya lalu membuatku terkekeh geli karena dia menciumi setiap bagian wajahku. kening, mata, pipi, rahangku, hidung, semunya tak luput dari kecupannya.

"Stop honey" kata kataku tak mampu memberhentikan aksi nakalnya yang akhirnya membuatku mebiarkan saja dia melakukan apa yang dia mau.

"Kenapa kau sangat cantik di pagi hari, ilove you" katanya sambil trus mengecupi pipiku dengan gemas.

"I know, tapi bisakah kamu berhenti menciumiku hon kamu bau kamu tau?" kataku mendorong halus dada telanjangnya itu. Membuatnya menurut dan tidur bebaring di sampingku dengan selimut yang menutupi bagian perut bawahnya.

Aku bangun setelah aku melihat jam ponselku yang ternyata sudah sangat siang. Kuambil pakaianku yang berserakan di lantai dan mulai memakainya satu persatu. Tidak mungkin aku ke kamar mandi dengan telanjang bukan? kalian tau kamar mandi ku tak berada di dalam kamar.

Saat aku mencoba menggunakan pakaianku kulirik kekasihku yang terus memandangiku dengan posisi miring menghadapku, tangan kirinya dia taruh untuk menyangga kepalanya sendiri Senyumnya sungguh aneh.

"Kau sexy sekali Ruby Jane" godanya dengan kedipan mata genitnya. Ingin sekali aku mengetok kepalanya karena expresi wajahnya yang menyebalkan.

"Aku tau Lalisa shi, jadi berhentilah menatapku seperti itu kau membuatku malu" aku menunduk mencium bibirnya setelah memakai braku.

"Aw,,," aku berteriak sedikit kencang karena lisa malah menarik badanku kembali ke kasur dengan t-shirt yang belum sempat aku pakai. Aksiku menciumnya supaya dia berhenti membual malah membuatnya mendekapku.

"Kamu mau kemana ha? Bukankah lebih baik tetap tinggal disini bersamaku sexy girl?" Dia memposisikan aku di depannya dan dia yang mendekapku dari belakang.

it's about youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang