(Note: cerita ini hanya fiktif belaka, santai saja)
Happy reading pencinta moment JLLisa berbaring di ranjang Rumah sakit dengan jennie yang menemaninya hari ini. Dia sudah lebih mendingan,lebam di bagian wajahnya juga mulai kempes walaupun masih ada beberapa plaster yang menempel di sebagian muka. Sudah dua hari setelah Lisa siuman Jennie terus menemaninnya. Lisa yang merasa diperhatikan oleh jennie yang setia menemaninya mencoba terus bertahan melawan perasaanya sendiri. Tapi jika seperti itu pertahannannya bisa goyah.
Sesekali Jennie mengecek Lisa yang masih tidur di brangkar vip rumah sakit sambil membaca buku di sofa yang ada di dalam ruangan. Jennie membawa beberapa buku untuk menemaninnya saat Lisa sedang istirahat agar tak bosan.
Saat Lisa belum sadar Jennie bahkan tidak mau meninggalkan rumah sakit, dia begitu khawatir dengan keadaan Lisa. Bahkan saat Lisa masih di ICU dia terus saja menangis melihat keadaan Lisa yang babak belur karena dia merasa Lisa seperti itu karena telah mencoba menolongnya dari Abel.
Jisoo dengan setia menemani Jennie dan menenangkannya. Sementara Rosie dan Nickhun mengurus di kepolisian dengan bantuan Bogum teman Alice yang berkerja sebagai pengacara. Bogum di recomendasikan oleh Alice karena recordnya yang bagus.
"Kau bangun Lisa" Jennie beranjak dari duduknya saat melihat Lisa bergerak bangun dan menaruh bukunya di atas meja." Apakah kau membutuhkan sesuatu?" Jennie yang sudah berada di samping brangkar Lisa dengan kacamata baca yang masih menyangkut di batang hidungnnya.
"Tidak ada J" Lisa menjawabnya sambil tersenyum pada Jennie. Mereka diam untuk beberapa saat.
"Sudah berapa lama aku disini J? Kenapa badanku terasa makin pegal?" Tanya Lisa masih dengan nada yang masih mengantuk mencoba menggerakkan badannya.
"6 hari setelah kejadian itu, apa perlu aku bantu kau menaikkan ranjangmu supaya lebih nyaman?" Jennie membantu lisa menaikkan sedikit ranjangnya setelah Lisa mengangguk setuju.
"Apa Alexa datang kesini J" pertanyaan Lisa kali ini membuat Jennie memicingkan matanya dan terdiam sejenak. Dia sebenarnya kesal karena lisa menanyakan orang lain padahal dia ada disini. Sebenarnya Lisa menanyakan Alexa karena ingin tau keadaanya.
"Dia ti,,,," belum sempat menjawab Jennie dan lisa menoleh ke arah pintu karena mendengar suara jisoo. Ternyata bukan hanya jisoo yang datang tapi juga Tifanny yang datang bersama justin.
"Hai,,,,Lisa" anak kecil menyapa Lisa dengan berlari sambil tersenyum ceria.
"Hai boy,,,," sapa Lisa pada lelaki kecil yang datang menhampirinya. Jennie yang mengetahui maksud anak ini memberinya ruang agar lebih dekat dengan Lisa. Lisa mengulurkan tangannya mengelus kepala justin saat sampai di dekatnnya.
"Are you okay Lisa? You look very unwell" justin memasang wajah sedihnya melihat keadaan lisa
"No, i'm fine justin don't worry. Even I can still play with you now" Lisa tersenyum padanya. Justin memang sangat dekat dengan Lisa. Saat masih tinggal bersama Nickhun Lisa sangat sering menghabiskan waktunya untuk menemani justin bermain. Laki laki kecil itu terlihat sangat merindukan Lisa.
"what it really hurts lisa?" Justin menunjuk batang hidung Lisa yang masih di plester.
"This" Lisa menunjuk hidungnya sendiri "Of course not, you forget that I'm as strong like a dino?" Lisa menjawab setelah justin mengangguk dia bahkan memberikan gerakan tangan yang menunjukan otot tangannya layaknya binaragawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
it's about you
Hayran Kurgu"Jika kamu terluka dan tidak bahagia cobalah untuk berani menggenggam tangan ku dan aku akan membahagiakanmu"itulah kata yang selalu teringat oleh Jennie, bagaimana ada seseorang menjaganya tapi dia tidak punya keberanian untuk bersama dan melawan r...