Suara sorakan diikuti dengan tepuk tangan yang meriah dari para rakyat yang menyaksikan membuat Junhui tersenyum. Pupil matanya mengedar mencari-cari keberadaan seseorang yang sempat memenuhi hati dan pikirannya sebelum acara penobatan berlangsung. Qin Yerin, perempuan itu terlihat sedang membalas tatapannya sambil bertepuk tangan seperti yang lainnya di sisi sebelah kiri taman Istana. Lantas senyum Junhui semakin melebar sampai Kim Taehyung datang menghampiri Yerin di sana. Junhui menghela nafas pelan, menggeleng-gelengkan kepala singkat lalu beralih kembali memandang seluruh rakyatnya dengan senyum dipaksakan.
"Kenapa menatapnya terus? Kamu kecewa karena tidak berada di sampingnya dan menjadi pendampingnya, ya?" singgung Taehyung membuat Yerin mendelik.
"Apa yang kamu bicarakan, Tae? Mana mungkin aku berpikir begitu. Aku menatapnya karena bangga saja padanya. Kamu ini terlalu cemburu pada Jun!" jelas Yerin sambil menyenggol pelan lengan Taehyung.
Taehyung berdecak mendengarnya. Tapi ucapan Yerin tidak sepenuhnya salah, ia memang jadi begitu posesif pada Yerin setelah menikah. Rasanya seperti... tidak senang kalau Yerin menatap pria lain selain dirinya.
"Sudahlah, Tae. Ayo temani aku menemui Jun untuk mengucapkan selamat secara langsung. Setelahnya aku akan ikut denganmu ke Dinasti Joseon." lanjut Yerin dengan tangan yang ia ulurkan untuk menggenggam tangan Taehyung. Pun Taehyung tidak menolak, ia membalas genggaman itu dan pergi mengikuti langkah Yerin menuju aula Istana. Mengabaikan setiap cercahan tentang Yerin dari beberapa orang yang mereka lewati selama perjalanan.
Orang-orang yang melakukan itu tidak akan mengerti dengan perasaan Yerin meskipun dijelaskan. Jadi daripada meladeninya, lebih baik Yerin fokus pada tujuannya untuk menemui Jun saja. Lagipula genggaman tangan Taehyung yang semakin erat padanya membuat Yerin tersenyum dan lupa dengan keadaan sekitar. Ah, Suaminya itu pasti mengkhawatirkannya.
Sampai di aula Istana, Yerin melihat Jun yang tengah duduk di singgasananya untuk beristirahat sejenak sebelum melaksanakan perjamuan di dalam aula. Mata berwarna hitam kecoklatan milik Jun menangkap sosok Yerin dan Taehyung yang berjalan menghampirinya. Pria itu tersenyum tipis ketika pandangannya turun melihat tangan mereka saling menggenggam.
"Hubungan kalian ternyata semakin mesra saja, ya." ujar Jun.
"Tentu saja." sahut Taehyung.
Yerin menghela nafas sejenak sebelum membungkuk memberi hormat pada Jun, "Yang Mulia, Saya dan Suami datang ke sini untuk mengucapkan selamat secara langsung pada Anda."
"Tolong jangan bersikap begitu, Yerin. Panggil saja aku seperti biasa." sanggah Jun, ia tidak nyaman disapa secara formal oleh Yerin.
"Tapi-"
"Aku tidak menerima tapimu, Rin. Ini titah pertamaku untukmu sebagai Kaisar."
Jika Jun sudah berkata begitu, Yerin mau tidak mau harus menurut. Apalagi Jun sampai membawa-bawa titahnya, tak mungkin kan Yerin menolak? Bisa-bisa ia dianggap sebagai pemberontak nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Dynasties : Kim Taehyung - Jung Yerin✔
Ficción históricaAwalnya hanya ingin kabur dari kediaman untuk menghindari perjodohan dengan Putra Mahkota. Namun tak disangka, Qin Yerin -Nona di kediaman Adipati Agung Qin dari Dinasti Qing bertemu dengan seorang Jenderal bernama Kim Taehyung dari Dinasti Joseon. ...