"Hati-hati."
Setelah sampai di kamar Taehyung, Yerin mendudukkan pria itu di atas kasurnya secara perlahan.
"Aku akan membalut lukamu. Dimana tempat obatnya?"
Taehyung tak berkata apapun tapi menunjukkan dimana letak tempat obatnya menggunakan dagu. Setelahnya, Yerin segera pergi mengambil kotak obat di tempat yang Taehyung tunjukkan.
"Bisakah kau melepaskan pakaianmu?" pinta Yerin malu-malu, bahkan pipinya sedikit memerah. Taehyung pun sama. Meskipun raut wajahnya datar, tapi ia tidak bisa menyembunyikan semburat merah di pipi dan telinganya.
"Ehm, ya." cicit Taehyung kemudian melepas sabuk yang melingkar di pinggangnya lalu melepaskan hanbok miliknya.
Suasana canggung mengelilingi tiap sudut kamar Taehyung setelah pria itu melepas pakaiannya. Yerin berdeham untuk menghilangkan rasa gugupnya sebelum berjalan mendekat ke arah Taehyung.
"Aku akan mulai membalurkan obatnya." kata Yerin.
Yerin mengambil obat antibiotik di dalam kotak dan membalurkannya di atas luka milik Taehyung. Pria itu menggigit bibir bawahnya saat merasakan tangan milik Yerin yang mengusap lembut luka di perutnya. Gejolak aneh kembali muncul dalam dadanya ketika Yerin mulai membalut luka tersebut dengan perban. Yang dimana membuat posisi mereka sangat dekat karena Yerin perlu melingkarkan lengannya di pinggang Taehyung.
Bukan hanya Taehyung, Yerin juga merasakan bahwa jantungnya berdetak tidak normal sejak ia membalurkan obatnya. Ditambah lagi dengan nafas Taehyung yang mengenai telinganya membuat Yerin sedikit geli.
"Sudah selesai. Tapi racunnya masih ada di dalam tubuhmu, kita perlu memanggil Tabib untuk mengeluarkannya." kata Yerin.
"Terima kasih. Biar Jimin yang mengurus hal tersebut."
Baru saja dibicarakan, Jimin masuk ke dalam kamar Taehyung dengan pandangan terkejut. Masalahnya ia tak menyangka jika Yerin akan berada di sana juga.
"Darimana saja?"
Taehyung membuka suaranya untuk memecahkan keheningan setelah Jimin datang.
"Maaf, Tuan. Tadi aku melihat sekumpulan orang berpakaian hitam keluar dari kediaman. Jadi aku berusaha mengejar mereka, namun tidak berhasil." jelas Jimin seraya menundukkan kepalanya merasa menyesal. Sedangkan Taehyung hanya menghembuskan nafas dan mengangguk mengerti.
Jimin kembali mendongakkan kepalanya melihat keadaan Taehyung yang terlihat mengenaskan menurutnya. Wajah yang semakin memucat dan bibir yang mulai membiru itu membuat Jimin agak khawatir dengan keadaan Tuannya.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Apa Tuan baik-baik saja?" tanyanya kemudian.
Taehyung diam saja, ia tidak memiliki tenaga lagi untuk menjawab pertanyaan Jimin. Jadi mau tidak mau, Yerin-lah yang menjelaskan semuanya pada pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Dynasties : Kim Taehyung - Jung Yerin✔
Fiksi SejarahAwalnya hanya ingin kabur dari kediaman untuk menghindari perjodohan dengan Putra Mahkota. Namun tak disangka, Qin Yerin -Nona di kediaman Adipati Agung Qin dari Dinasti Qing bertemu dengan seorang Jenderal bernama Kim Taehyung dari Dinasti Joseon. ...