SB17

963 122 29
                                    

Hollaaaa gessss...

Ada yang kaget ga??

Ada yang kagettt...wkwkkw

Ini nuna loh, bukan minJ, hahaha

Pasti pada gak nyaka Saga muncul kepermukaan setelah terbenam bertahun-tahun eaa....wkwkw

Nih yang masih penasaran sama Saga kuy baca.

Jangan lupa komen setiap momen mereka yaa..uhuy

🍬🍬🍬

Bagi Saga ini titik terendah hidupnya. Hanya satu bulan setelah ia dan Ruqa berbaikan dan mereka berusaha menjalani kehidupan suami'istri normal. Saga yang menikmati sebagai suami siaga dan Ruqa yang kadang suka mengomel padanya. Tapi kebahagian itu terenggut. Bukan salah siapa-siapa. Tapi bagi Saga itu adalah salah dirinya dan mungkin hukuman untuknya yang telah melakukan hal buruk pada Ruqa.

Lain halnya dengan Saga, justru Ruqa terlihat tenang. Kata-kata yang di ucapkan Ruqa  saat setelah proses kuret 2 minggu yang lalu membuat Saga menjerit perih.

"Mungkin kita memang belum siap jadi orang tua, Kak. Ikhlaskan saja" ujarnya dengan sedikit senyuman.

Antara Ruqa benar-benar ikhlas atau istrinya itu memang tak ingin mengandung darah dagingnya.

Saga memukul kepalanya karena sempat meragukan Ruqa.

Tapi kata-kata Ruqa setelahnya membuat Saga dihantam masalalu yang ia perbuat.

"Kakak hanya perlu ikhlas, ini yang terbaik. Aku, aku tidak akan kemana-mana. Kakak tidak perlu merasa takut lagi kalau aku pergi jadi...jadi tidak perlu membuat aku hamil, seperti.."

"Gak Ruqa! Kakak sudah janji gak akan mengulangi lagi. Insya Allah kakak udah sadar. Kakak tau itu berat bagi kamu melupakan tapi mohon perlahan gantikan dengan hal-hal baik dan kakak akan membuat hal-hal baik itu kedepannya"

Ruqa tersenyum tipis. Wajah pucatnya membuat Saga sedih.

***

"Kak, mau sarapan sekarang?" Tanya Ruqa membuka pintu kamar untuk melihat Saga belum juga turun.

Saga merapal syukur dalam hati. Ia berharap kedepannya rumah tangganya baik-baik saja.

" kamu mau berangkat ke cafe jam berapa?" Saga malah balik bertanya.

"Habis sarapa, kenapa?" Tanya Ruqa bingung.

"Oke," Saga meraih ponselnya kemudian mendekati Ruqa yang berdiri di depan pintu.

"Nanti kita pergi ke suatu tempat ya habis kamu beres dari Cafe," ujar Saga saat berjalan menuruni tangga bersama Ruqa. Gadis itu hanya mengangguk saja.

Seperti biasa setiap hari minggu Saga selalu menemani Ruqa ke Cafe. Entah ada yang bisa ia bantu atau hanya sekedar menatap istrinya itu dalam diam.

Kali ini ada beberapa staf yang datang. Dan Saga memilih berdiam di ruangan pribadi Ruqa tapi itu tak lebih dari 10 menit karena ia sudah bosan. Padahal ia sudah membujuk Ruqa untuk istirahat di rumah saja tapi Ruqa sudah bosan di rumah semenjak ia disuruh istirahat oleh dokter beberapa hari tapi saga malah menyuruhnya istirahat dua minggu tentu saja ia bosan.

"Mba ini yang udah kadaluarsa mau diapain?" Tanya Tiya mengangkat Roti.

"Buang aja," balas Ruqa yang tengah menghitung jumlah barang yang masuk. Ia duduk di kursi pelanggan dengan beberapa kertas dan cacatan.

"Dih sayang baru dua hari mba, masih bagus. hehe ada yang mau gak?" tiya mengeluarkan roti itu dan menyodorkannya pada Anaf.

Ruqa hanya geleng-geleng kepala.

SARJANA BUCIN[18+](END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang