SB 1

10K 603 32
                                    

HOLAA GESSSS...

SILAHKAN MENIKMATI LAPAK SAGA-RUQA

TINGGALKAN JEJAK BIAR NUNA SEMANGAT UPDATE

KUYY DI BACA..

TYPO IS MA LAIF!!!


****^^^^*****


Ruqaya menyimpan ponselnya kedalam laci. Ia menarik nafas dalam. Berada dalam keramaian, namun hatinya masih sering terasa sesak. Di pojok Cafe dia melihat dua orang laki-laki tengah bercengkrama.Tak ada yang aneh jika dilihat sekilas. Mungkin mereka dalah sepasang sahabat yang sudah tak lama bertemu. Tetapi Ruqa dapat melihat keanehan yang membuat perutnya terasa mual. Tangan laki-laki yang berkemja biru itu tengah meremas paha lelaki manis didepannya.

'Bagaimana mungkin ada manusia seperti mereka ada di Cafe gue' batin Ruqa.

"Ini mba" Seorang pembeli menyerahkan kartu debit kearah Ruqa.

"Silahkan pin nya" Ruqa menyedorkan mesin EDC setalah menggesekan kartu.

Drrrrttt..

Ponsel Ruqa berdering di dalam laci.

"Terimakasih sudah berkunjung" Ujar Ruqa menyerahkan Kartu debit dan struk pembayaran.

"Waalaikumsalam" Ruqa menjawab telepon setelah pembeli meninggalkan kasir.

"....."

"Gak, Gak bisa Na. Gue lagi jaga Cafe"

"....."

"Iya, Oke Na.."

"....."

"Waaliakumsalam"

"Kajian Pranikah lagi?" Gumam Ruqa melihat pesan yang baru saja dikirimkan Aruna. Ruqa meremas cincin yang menjadi bandul kalungnya dari balik kerudung. Tak lama kemudian ia tersenyum miris.

'Untuk apa, bahkan luka ini masih belum sembuh, walau gue udah berhenti jadi budak cinta' bisiknya dalam hati.

10 Bulan yang lalu.

Flashback on

Ruqa berlari menyusuri lorong rumah sakit. Matanya sembab. Kerudung sudah berantakan walau masih menutup kepala dan dadanya.

"Ruqa!"

Sebuah tangan menarik Lengannya. Ruqa terhuyung kebelakang.

"Kak Saga.."Gumam Ruqa menatap laki-laki yang tak lain adalah kakak sepupunya dengan penamilan yang tak kalah kacau darinya

"Aya-"

"Ayah sudah di rumah ayo pulang" Ujar Saga datar namun tatapan nanarnya membuat Ruqa menyadari Ada sesuatu yang tak beres.

"Kenapa dirumah, katanya ayah kritis"

"Ayah sudah pergi, ayah sudah tidak sakit lagi. Dia butuh kamu untuk mendoakannya agar ia tenang" Ucap Saga pelan.

Tubuh Ruqa luruh kelantai. Jantungnya serasa meluncur kedasar bumi. Matanya nanar dengan bulir yang terus mengalir.

Tak menyadari apapun. Tubuhnya sudah diangakat oleh Saga meninggalkan rumah sakit.


"Kenapa kakak bohong! Kenapaa??"Ruqa histeris menatap kerumunan ramai di sebuah area pemakaman. Saga menahan tubuhnya yang berontak ingin melihat sang ayah untuk terakhir kalinya. Namun pemakaman sudah hampir selesai. Tanah kemerahan itu sudah terlihat di sedikit menjulang.

SARJANA BUCIN[18+](END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang