SB 3

6.2K 486 13
                                    

LOHA...LOHAA....

Bang Saga kombekk nehh. Kuy lah di baca.. 

Jan lupa tinggalkan Jejak. 

Jan jadi pembaca gelap ya, apalagi kekasih gelap. Pokoknya yang gelap-gelap itu gak baik!!.

TYPO dimana-mana..

Cuss


***^^^***


Ruqa menggigit kukunya. Matanya menerawang kembali mencoba mengingat-ingat , namun hasilnya tetap sama. Tak ada satu kilasan kejadian yang bisa ia pautkan dengan ucapan Saga. Kalimat Saga semalam berhasil membuatnya tak tidur dengan mata membengkak. Demi Tuhan pemilik nyawanya, ia berusaha menjaga harta berharganya sebagai seorang perempuan. Tapi melihat kebencian dari tatapan Saga, dia merasa kata-kata yang ia dengar semalam bukanlah suatu kebohogan yang sengaja di rangkai lelaki itu.

Ruqa meraih ponselnya. Sudah pukul 05.10, ia masih duduk di sajadah dengan mukena yang masih membalut tubuhnya. Tangannya berselancar mencari kontak Jhina, teman satu kostan dan satu kelas ketika di Jogya dulu. Dengan ragu Ruqa mencoba mengetikkan pesan. Mereka sudah tidak berkomunikasi sejak 10 bulan yang lalu.

Ruqa menatap gusar ponselnya. Ia mencoba mengirimkan salam dan basa-basi menanyai kabar kepada Jhina.

'Jika jhina mengetahui sesuatu, pasti dia bercerita'Batinnya.

Beberapa saat Ruqa masih merenung. Suara notifikasi membuyarkan lamunannya. Jhina membalas pesan. Ruqa mencoba menyakinkan diri untuk menelpon.

Ttuuttt...

"Assalamulaikum Qa"

"Waalaikumsalam na.."

"Mau nanya apa nih? kayanya serius sampe nelpon segela" Ujar Jhina sambil terkekeh di seberang sana.

"Na kamu pernah liat aku ping..san gak?...ng bukan maksud aku.."

"Pingsan?"

"Waktu kita pulang acara penutupan Expo, aku pulang bareng kamu kan Na?"

"Iyaa Qa, tapi diantar Alwan juga sih"

"Alwan?"

"Iya, emag kamu gak ingat? Oh iya kamu kan lagi sakit waktu itu. Eh atau kamu beneran mabuk Qa?

"Mabuk? Kok mabuk Na?"

"Iya soalnya aku denger sekilas Alwan berantem sama Xean, gara-gara Xean ngasih kamu Alkohol. Tapi aku kira kamu gak minum Qa.."

Deggh..

Jantung Ruqa bergemuruh.

'Minuman Alkohol? Xean tidak pernah memberi minuman' bisiknya dalam Hati

Matanya memanas dengan perasaan was-was.

"Qa.."

"Ruqa, kamu baik-baik aja kan?"

"Ada apa Qa?"

"Na.." Sahut Ruqa sambil menghela napas.

"Waktu kamu nemuin aku, a-aku gimana Qa? Kondisi aku gimana?"

"Aku nemuin kamu pas ditelpon sama Alwan di ruang sekretariat, buat bantu mapah kamu yang katanya sakit. Aku liat kamu lagi duduk megangin kepala itu aja Qa"

Ruqa menggigit bibir. Pikiran buruk mulai mengusai otaknya.

"Ruqa.. kamu kenapa?Ada yang bisa aku bantu Qa?"

SARJANA BUCIN[18+](END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang