SB 4

6K 502 37
                                    

Malem gesss...

Ciee bang Saga nongol lagi. Baikan Nuna tuh...

Yang gak baik mah Pembaca gelap.. Semoga bahagia selalu ya Pembaca Gelap di Lapak Saga..

HAhahha ...

Kuy lah gesss

Warning!! TYPO

***^^^***





Ruqa berusaha meyakinkan dirinya. Lebih cepat lebih baik.

"Kak aku mau bi-"

Drrrttt...

Saga menerima telpon.

"Iya, gue lagi di jalan"

"......"

"Ketemu di kamar atau di lobi?"

"...."

"Lu aja deh yang bawa, gue gak sempat beli"

"...."

"Iya sekitar 20 menit an lah"

"...."

"Oke.."

Ruqa meneguk ludah kasar. Walau ia tidak mendengar apa yang di ucapkan lawan bicara Saga, namun ia mengerti tentang topik pembicaraan mereka karena semalam ia tidak sengaja menguping. Jadi malam ini pasti Saga akan pergi ke hotel. Pikiran Ruqa mulai berkecamuk. Ia tidak ingin Saga pergi ke sana. Hatinya ingin membujuk Saga. Namun, otaknya menolak untuk mencampuri urusan lelaki itu.

"K-kak aku ingin bicara" Ujar Ruqa meremas roknya. Jantungnya berdetak heboh. Berduaan di dalam mobil dengan Saga bukanlah kejadian yang penah ia hayalkan. Demi menjawab rasa ingin tahunya, Ia berusaha mengenyahkan harga diri.

"Aku rasa agak ada yang perlu di bicarakan"

"Bukan bicara, m-maksud aku ada yang mau aku tanyain, Cuma 30 menit"

"Kamu sudah tau jawabanya, aku akan Ke Aston Hotel. Jadi berhenti buang-buang tenaga untuk bicara"

Tangan Ruqa mengepal. Bola matanya bergerak cepat seiring otaknya mencari ide agar usahanya tak sia-sia.

"Turun"

Sial. Kenapa begitu cepat sampai di rumah, pikir Ruqa.

Saga keluar dari balik kemudi. Kemudian ia mengambil bungkusan di jok belakang. Ruqa masih bergeming di tempat duduknya. Ia menghembuskan napas beberapa kali.

"Mana pesanan adek bang?"Kalan langsung menyambut Saga di depan pintu.

"Ini..."

"Yeay makasi bang, ayuk bang kedalam" Ujar Kalan sumringah menatap makanan yang di belikan Saga.

"Abang ada urusan, kamu aja. Oh iya itu dua porsi lho, jan lupa bagi sama kakak"

"Ihh kakak gak doyan ini"

"Udah pokoknya tawarin dulu, kali aja dia mau" Jawab Saga sambil mengacak rambut Kalan.

"Dah abang cabut ya..Assalamulaikum"

"Waalaikumsalam" Jawab Kalan yang langsung berlalu kedalam rumah.

Saga segera keluar menuju mobilnya.

"Kak..."

Saga berjengit mendapati Ruqa yang masih berdiri di samping mobilnya. Ia memperhatikan gadis itu dengan sorot kelam. Meski di luar pagar cahaya sedikit temaram, Ruqa dapat melihat tatapan Saga yang menghunusnya.

SARJANA BUCIN[18+](END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang