SB 9

7.1K 602 86
                                    

Heloo gesss zurpraiiiiis 📣📣

Saga nongol lagiiii..baikkan nuna tuuu..😌😌

Mhmm Siders masih aja males Votmen..Lama-lam nuna lempar ke sungai amazon yaa..

Cuss..Jangan lupa Tinggalkan jejak!!

Typo jan tanya, benerin sendiri!

📓📓📓

"Aku akan tidur disini" Ujar Saga menatap Ruqa melalui cermin, gadis itu tengah melakukan perawatan wajah sebelum tidur.

"Bunda pasti mengira kita masih ada masalah jika aku tidur dirumah, lagi pula Kalan sudah tidak mau menampung aku dikamarnya" Lanjut Saga.

Ruqa merasakan rasa aneh menjalar di rongga dadanya, mungkin semacam kecewa.

"Aku akan tidur disofa"

Ruqa mengigit bibirnya.

"Kenapa?"

"Aku hanya takut kamu tidak nyaman" Balas Saga yang sudah mendudukan diri disofa.

"Di kasur aja. Aku tidak mau di laknat malaikat karena membiarkan suami tidur di tempat yang tak nyaman" Balas Ruqa sambil memberanikan diri menatap mata Saga, hanya tiga detik kemudian ia melengos. Berjalan mengunci pintu kamar, kerena tadi Saga hanya mengunci puntu balkon.

"Kamu yakin?" Tanya Saga mentap Ruqa tanpa kedip.

"Kenapa? Bukankah kita Suami istri?"

"Baiklah kalau begitu" Jawab Saga segera beranjak dari sofa.

"A-aku mau bicara sebelum kita tidur" Ujar Ruqa, saat Saga sudah melesat ke tempat tidur di sisi diseberangnya.

"Bicara apa?"Tanya Saga yang sudah menyandarkan punggungnya di tumpukan bantal.

Ruqa menghembuskan napas beberapa kali sebelum mulai bercerita.

Saga menoleh menatapnya dari samping.

"Perempuan hamil yang datang kerumah kakak 10 bulan yang lalu itu siapa?" Tanya Ruqa.

"Bukan siapa-siapa" Jawab Saga tanpa ekspresi.

"Dia kekasih dari salah satu subjek penelitian aku" lanjut Saga saat melihat tatapan tak percaya Ruqa pada jawaban sebelumnya.

"Kenapa dia datang kerumah kakak?"

"Semuanya cuma salah paham, seperti kamu" Saga menjeda kalimatnya, ia mengambil napas dalam.

"Ia mengira aku sama seperti kekasihnya, dan kekasihnya cemburu karena mengira aku lebih memilih celona di banding dia"

"M-maksud kakak kekasihnya-"

"Ia kekasihnya namanya Dylan, dia bisexual"

"Tunggu jadi celo itu celona?perempuan"

"Lalu kamu kira laki-laki yang bernama celona" Sahut Saga.

Tentu saja. Dia hanya mendengar separuh waktu itu, jiwa labilnya langung menyuruhnya untuk pergi.

"T-terus hubungan kakak sama celona itu?"

Saga tersenyum tipis, menatap dalam pada mata Ruqa.

Ruqa tak percaya mendapat tatapan menyejukan seperti ini lagi. Dari kecil hingga kelas dua SMA dia selalu mendapat tatapan itu dari Saga. Setelahnya, entah sebab apa semuanya berubah.

SARJANA BUCIN[18+](END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang